5 Pemain Asing Terbaik Persebaya Surabaya Sepanjang Sejarah

Frengky AruanFrengky Aruan - Rabu, 22 April 2020
5 Pemain Asing Terbaik Persebaya Surabaya Sepanjang Sejarah
David da Silva. (LIB)

BolaSkor.com - Sejak 1995, Persebaya Surabaya sudah bertabur legiun asing. Ada sederet pemain hebat di balik kejayaan tim asal Kota Pahlawan ini. Persebaya bahkan melahirkan banyak legenda legiun asing pada setiap masanya.

Semenjak keran pemain asing dibuka di pentas sepak bola Indonesia, tak kurang Persebaya telah merekrut 77 pemain asing. Dalam catatan sejarah klub berjulukan Bajol Ijo ini pernah diperkuat pemain-pemain dari Eropa, Afrika, Asia Timur, Amerika Selatan hingga Australia.

Dari seabrek nama yang ada, terdapat lima pemain asing terbaik versi BolaSkor.com mulai era Liga Indonesia hingga Liga 1. Kelima pemain ini pernah menjadi bagian dari masa jaya Persebaya di persepakbolaan nasional.

Baca Juga:

Nostalgia - PSIS Semarang Juara Liga Indonesia 1999, Bersaing dengan Persebaya dari Penyisihan Grup hingga Final

4 Gelandang Terbaik Indonesia Versi Ramdani Lestaluhu

1. Zeng Cheng

Zeng Cheng. (Twitter/Istimewa)

Pada 2005 silam, Zeng Cheng bergabung dengan klub Persebaya. Ia rela ke Indonesia dalam usia muda, 18 tahun. Kala itu, Cheng merapat ke Persebaya dengan status pemain pinjaman dari Wuhan Guanggu. Cheng membela Bajol Ijo karena mendapat jaminan bakal menjadi kiper utama.

Ya, Zeng Cheng didatangkan manajemen Persebaya untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Hendro Kartiko lantaran hengkang ke Persija Jakarta. Pemain Timnas Olimpiade China U-19 ini bermain di tiga kompetisi. Yakni Liga Djarum 2005, Liga Champions Asia 2005, dan Copa Dji Sam Soe 2005. Bersama Persebaya, Cheng tampil sebanyak 28 kali dan mencetak 14 cleansheet. Sayang, Cheng gagal membawa Persebaya mempertahankan gelar juara.

Meski begitu, kiprah kiper asal Tiongkok itu selalu diingat Bonek, fans Persebaya, meski hanya semusim di Surabaya. Bagaimana tidak, memiliki postur tubuh menjulang dan kemampuan yang mumpuni, Zeng Cheng merupakan opsi yang sangat ideal di posisi kiper. Ditambah dengan wajah rupawan membuat Cheng semakin digandrung Bonek dan para Bonita.

Karier pemain kelahiran 8 Januari 1987 itu melesat tatkala membela Guangzhou Evergrande, ia turut merebut berbagai gelar juara. Cheng juga menjadi kiper utama Timnas Tiongkok. Namun, cedera membuatnya gagal membela timnas pada gelaran Piala Asia 2019 lalu.

2. Jacksen Ferreira Tiago

Jacksen di kandang Persebaya sebagai seorang pelatih. (BolaSkor.com/Keenan Wahab)

Sosok yang hangat dan ramah ini memang tak asing bagi publik sepak bola di Surabaya dan Tanah Air. Sejarah panjangnya bersama Persebaya diukir sejak tahun 1996 silam. Yakni pada era Liga Indonesia Kansas III 1996/97.

Di musim perdana bersama tim Bajul Ijo, pria yang kerap disapa Rawon itu langsung meledak. Gol perdananya dicetak saat Persebaya menang 4-1 di partai pembuka melawan tuan rumah Persijatim Jakarta Timur pada tanggal 17 November 1996. Dia mencetak 26 gol yang kemudian diganjar sebagai top skorer musim tersebut dan membantu Persebaya meraih gelar juara setelah 9 tahun berpuasa gelar.

Di musim itu pula pemain bernomor punggung 18 ini mampu mencetak "quart-trick" dalam laga Babak 8 Besar melawan Mitra Surabaya yang berakhir dengan skor 6-1. Rekor di liga yang belum mampu disamai oleh pemain Persebaya sampai saat ini. Sepanjang musim yang fantastis itu, Jacksen tercatat mencetak dua kali "hat-trick". Yakni saat melawan Persita Tangerang 6-0 dan Persija Jakarta 4-2.

Selama dua musim berseragam hijau-hijau, Jacksen Ferreira Tiago telah mengemas 42 gol. Menjadikannya pemain asing pencetak gol terbanyak sepanjang masa Green Force. Selepas itu, ia ke Singapura dan gantung sepatu pada 2001. Profesi pelatih lantas dijalaninya di klub internal Persebaya. Sebagai pelatih Persebaya, Jacksen dua kali membawa tim kebanggaan Bonek ini juara. Pertama pada kompetisi Divisi Satu musim 2003, dan semusim berikutnya langsung menjadi juara Liga Indonesia 2004.

Baca Juga:

Cerita Uyung Si Dara Manis Persib Putri: Peran Ayah dalam Karier hingga Kekaguman pada Sosok Kartini

Wawancara Eksklusif Annisa Qosasi: Mundurnya Ratu Tisha hingga Potensi Jadi Suksesor di Pos Sekjen PSSI

3. Cristian Eduardo Carrasco Gonzalez

Cristian Carrasco. (Emosijiwaku/Jawa Pos)

Nama pesepakbola Cristian Eduardo Carrasco Gonzalez bisa jadi asing di telinga pecinta sepak bola tanah air. Namun jika menggunakan nama Cristian Carrasco bisa dibilang tidak asing di kancah sepak bola Indonesia.

Pemain asal Cile berposisi striker itu pernah dengan membela enam klub berbeda selama merumput di Indonesia. Cristian Carrasco sendiri memang bomber haus gol. Ia direkrut oleh Persebaya di tahun 2004 dari klub Persim Maros dengan catatan 24 gol di kompetisi Divisi Satu 2003.

Semusim di Surabaya, Carrasco yang lebih sering berduet dengan Kurniawan Dwi Julianto mencetak 15 gol serta berhasil membawa Persebaya menjadi kampiun Liga Bank Mandiri X 2004. Salah satu hal ikonik dari pemain yang kala itu bernomor punggung 29 ini adalah selebrasi seusai mencetak gol dengan memakai topeng Spider-Man.

4. Leonardo Gutierrez

Gutierrez menaiki motor. (Instagram/Istimewa)

Pemain berkebangsaan Chile ini cukup lama membela Persebaya. Tercatat empat musim pemain yang berposisi asli sebagai stopper ini membela Bajul Ijo. Musim perdana Leonardo Gutierrez adalah saat Persebaya bermain di Divisi Satu di tahun 2003. Di musim berikutnya ia juga berhasil mengantarkan Persebaya menjadi kampiun di tahun 2004.

Gaya mainnya yang lugas dan perawakannya yang tinggi besar dengan rambut panjang yang dikuncir membuatnya menjadi salah satu bek yang ditakuti oleh para penyerang lawan. Leo juga termasuk pemain multi-fungsi dengan kemampuan bertahan dan long-passing-nya yang baik.

Baca Juga:

3 Eks Pemain yang Jadi Ketua Umum PSSI

Wawancara Eksklusif Jefferson Alves Oliveira: Khawatir Pandemi Virus Corona hingga Bicara Gaji 25 Persen di Persik

5. David Aparecido da Silva

David da Silva. (BolaSkor.com/Keenan Wahab)

Ia adalah seorang predator gol nomor wahid Persebaya di Liga Indonesia dalam dua musim terakhir ini. Statistik pemain berkepala plontos ini sangatlah memikat. Mulanya, pemain kelahiran Sao Paulo, Brasil itu bergabung dengan Bhayangkara FC untuk musim 2018. Namun, kebersamaan itu hanya seumur jagung, keduanya berpisah sebelum Liga 1 tahun lalu dimulai.

Pada musim pertamanya bersama Persebaya pada 2018 lalu, David da Silva mampu mengumpulkan 20 gol dari 23 pertandingan, dengan 16 di antaranya sebagai starter, tertinggi kedua sepanjang musim. Ketika negosiasi kontraknya dengan Persebaya macet, David memilih meninggalkan Surabaya untuk bergabung dengan klub Liga Korea Selatan, Pohang Steelers.

David da Silva cuma tampil dalam sembilan dari maksimal 15 pertandingan di K-League 1. Hanya dua kali tampil penuh, ketajaman David pun cuma menyentuh angka dua gol. Pohang pun memutuskan untuk mendepak sang pemain di pertengahan jalan. David kemudian menerima pinangan Persebaya untuk putaran kedua Liga 1 2019.

Torehan gol David bersama Persebaya di musim lalu memang hanya 14 gol. Tapi, itu didapatnya hanya dari 17 pertandingan di paruh kedua Liga 1 2019. Total empat gol solo run mampu ia buat bersama Green Force. Ia pun mengemas total 34 gol di liga. Selain itu, striker berusia 30 tahun ini juga tercatat sebagai pencetak gol ke-800 dan 850 bagi Persebaya sejak berkompetisi di Liga Indonesia 1994/95 silam. (Laporan Kontributor Kurniawan/Surabaya)

Persebaya surabaya Liga 1 Trivia Sepak Bola Jacksen f tiago David Da Silva Cristian Carrasco Breaking News
Ditulis Oleh

Frengky Aruan

Posts

15.464

Bagikan