Weston McKennie, 'Koboi' dari Texas yang Memberi Warna Baru dalam Skuad Juventus
BolaSkor.com - Berbicara mengenai Texas maka identik dengan koboi, kehidupan desa, dan franchise makanan junk food. Tapi kali ini kami tidak akan membahas mengenai makanan cepat saji melainkan satu nama lain yang harus ditambahkan jika membahas Texas: Weston McKennie.
Namanya tengah hangat dibahas oleh penggemar Juventus di seluruh dunia. Sebagian besar bertanya-tanya "Siapa Weston McKennie?". Di antara banyak pemain yang dikaitkan dengan Juventus tiba-tiba terselip nama McKennie.
Il Bianconeri merekrutnya sebesar 4,5 juta euro dengan skema peminjaman dari Schalke dan opsi permanen sebesar 18 juta euro. McKennie jadi rekrutan pertama Andrea Pirlo di Juventus sekaligus pemain Amerika Serikat pertama untuk klub.
Baca Juga:
Weston McKennie Resmi Jadi Pemain Juventus Pertama Asal Amerika Serikat
5 Fakta Menarik yang Mungkin Jarang Diketahui soal Calon Rekrutan Juventus, Weston McKennie
Janji Manis Cristiano Ronaldo untuk Fans Juventus Jelang Musim 2020-2021
"Saya sangat gembira. Anda tumbuh dengan menonton para pemain ini, mengidolakan mereka dan bermain dengan mereka di video game dan mereka (Juventus) adalah rekan satu tim Anda sekarang, jadi itu pasti mimpi yang menjadi kenyataan, " kata McKennie kepada Juventus TV.
"Ketika Anda memikirkan kata Juventus, Anda pikir itu bersejarah, dan juara Italia sepanjang waktu.”
"Tentu saja, menjadi yang pertama (pemain Amerika pertama di Juventus) dalam segala hal adalah sesuatu yang bisa dibanggakan. Itu sebuah pencapaian. Saya telah mendengar sedikit dari Michael Bradley bahwa ini liga yang sulit, jadi saya sangat bersemangat untuk mengikutinya," imbuh McKennie.
"Saya teken kontrak pada hari ulang tahun saya dan sekarang saya memulai perjalanan yang benar-benar baru, jadi ini adalah hadiah besar."
Juventus merekrut talenta bak berlian muda yang perlu diasah dalam diri Weston McKennie.
Dilatih Andrea Pirlo, legenda Italia dan maestro lapangan tengah permainan di masa lalu, plus berlatih dengan jawara Eropa dari Cristiano Ronaldo, Leonardo Bonucci, Giorgio Chiellini, dan Gianluigi Buffon akan menambah pengalaman dan memperkuat mentalitasnya.
Sekilas Perjalanan Karier Weston McKennie
Lahir di Little Elm Texas, 28 Agustus 1998 McKennie sempat menghabiskan masa kecilnya di Jerman ketika pindah ke Otterbach. Kala itu Mckennie masih berusia lima tahun dan ikut dengan ayahnya yang bekerja di militer Amerika, Pangkalan Udara Ramstein pada 2004.
Passion bola sudah tumbuh dalam diri McKennie dan ia memainkan si kulit bundar di Jerman. Keadaan di sana memaksanya memainkan bola setelah sempat memainkan olahraga populer di Amerika, American Football (rugbi-nya Amerika).
"Saya mulai bermain American Football, di usia termuda ketika umur empat tahun. Kemudian saya pindah ke Jerman dan saya tak menemukan liga atau apapun berkaitan dengan American Football untuk grup usia saya waktu itu, jadi saya memilih sepak bola," terang McKennie di laman resmi Bundesliga.
Di Jerman McKennie bermain di FC Phonix Otterbach dan pada usia enam tahun penampilannya sangat memukau. "Dia mencetak delapan gol di laga pertama yang dimainkannya. Jadi kami memindahkannya melalui dua grup usia dan tak pernah kalah ketika dia bermain," ucap pelatih tim muda Otterbach, David Muller.
Tiga tahun di Jerman McKennie kembali ke kampung halaman. Meski sepak bola kini ada dalam hidup McKennie, namun sebagai warga asli Amerika ia tetap memainkan olahraga yang populer di sana (American Football).
“Pada akhir pekan saya dan ibu saya pergi ke pertandingan sepak bola saya dan saya mencetak beberapa gol, kemudian saya pergi untuk memainkan American Football dan saya meletakkan pelindung kaki saya di mobil saat ibu saya mengemudi," ucap McKennie.
Dedikasi dan komitmen McKennie kepada keduanya tak diragukan lagi namun ia harus memilih. Pada akhirnya McKennie memilih sepak bola dan bermain di FC Dallas hingga tiba pada persimpangan jalan pada usia 17 tahun.
Teken kontrak sebagai pemain lokal MLS dan kemudian mendapatkan beasiswa penuh kuliah di Universitas Virginia, atau pindah ke Schalke dan bermain di Bundesliga. McKennie mengambil pilihan kedua.
"Saya membuat keputusan yang tepat dan saya tidak menyesalinya sama sekali. Tidak mudah bagi saya untuk melepaskan FC Dallas. Tetapi Anda harus berpikir, 'Apakah saya akan melihat ke belakang dalam 10 tahun dan berharap saya bisa pergi ke Eropa?"
"Saya merasa jika Anda bisa melakukannya di sana, Anda dapat kembali ke sini dan bermain di level yang tinggi. Tetapi jika sebagai seorang anak Anda masuk ke MLS dan kemudian mencoba untuk datang ke Eropa, Anda mungkin belum siap."
Tak butuh waktu lama bagi McKennie bermain di tim utama Schalke. McKennie menorehkan gol kompetitif pertamanya di laga Liga Champions melawan Lokomotiv Moscow pada Oktober 2018, menjadikannya pemain termuda kedua Amerika yang melakukannya di Liga Champions (20 tahun 37 hari).
Tiga tahun di Schalke McKennie berkembang pesat hingga akhirnya Juventus berinvestasi kepadanya seperti halnya mereka lakukan kepada gelandang Swedia, Dejan Kulusevski.
Apa yang Dapat Diberikan McKennie kepada Juventus?
"Dia (McKennie) bakat luar biasa. Di posisi nomor 6 atau nomor 8 dia memiliki mentalitas - mentalitas kerja yang nyata - yang Anda butuhkan."
"Dan dia juga berani menguasai bola. Dia juga sangat bagus di udara dan dia masih muda, jadi ada banyak hal lebih banyak lagi yang akan datang tetapi kami sangat senang memiliki dia di tim kami."
Pelatih Schalke David Wagner menuturkan hal tersebut soal permainan McKennie. Memang itulah yang akan didapat Juventus dari McKennie. Juventus sudah punya stok mumpuni di lini tengah dari Adrien Rabiot, Arthur Melo, Aaron Ramsey, Sami Khedira, hingga Rodrigo Bentancur.
Namun McKennie dibutuhkan Juve karena kabarnya Khedira bakal dilepas klub dan Juve juga telah melepas Blaise Matuidi (ke Inter Miami) dan Miralem Pjanic (ke Barcelona). Selain itu tipikal unik permainan McKennie memberikan warna baru dalam permainan tim.
Dikulik dari laman resmi Bundesliga, McKennie punya tipikal bermain seperti Arturo Vidal: punya enerji bermain, bertahan bagus, dan juga dapat mencetak gol. Tetapi McKennie punya keunggulan visi bermain dan operan juga bagus.
McKennie memiliki kriteria gelandang nomor 6 untuk mengatur permainan di tengah atau nomor 8 dengan tugas bertahan serta mencetak gol (box to box).
"Weston adalah individu yang unik. Dia menunjukkan betapa serba bisa dia (bermain di banyak posisi pada) level atas dan betapa pentingnya dia bagi tim," tutur pelatih timnas Amerika Serikat, Gregg Berhalter.
"Jika Anda kehilangan bola, Anda tahu dia akan menjadi yang pertama berlari (untuk mendapatkan) bola. Dia seorang pemimpin dan itu adalah sesuatu yang dapat saya pelajari - semua orang dapat belajar meningkatkan permainan mereka," imbuh rekan setim McKennie di timnas, Reggie Cannon.
Andrea Pirlo pernah berkata menyukai sepak bola ofensif dan penguasaan bola. Dalam permainan 'indah' yang diinginkan Pirlo, peran McKennie bakal penting untuk menjalankan 'tugas kotor' atau memulai transisi bermain.
Di masa lalu ada trisula Andrea Pirlo, Arturo Vidal, dan Paul Pogba di lini tengah Juventus yang berhasil menjuarai Serie A dan mencapai final Liga Champions. Kini McKennie bisa menjadi Arturo Vidal-nya Juventus tersebut.
Ditambah latar belakangnya sebagai pemain American Football di masa lalu, McKennie akan menjadi 'koboi' bagi Juventus untuk berduel dengan lawan coba merebut bola atau melakukan penetrasi dari lini kedua.