Tim Voli Putri Italia Ukir Rekor di Olimpiade Paris 2024, Pelatih Kirim pesan untuk Roberto Baggio
BolaSkor.com - Sejarah diukir tim voli putri Italia di Olimpiade Paris 2024. Untuk kali pertama dalam sejarah, Italia memenangi medali emas dan itu terjadi kala mereka menang tiga set 3-0 atas Amerika Serikat (AS) dengan skor 25-18, 25-20, 25-17.
Tim voli putri Italia dilatih oleh Julio Velasco, pelatih timnas yang kalah di final Olimpiade Atlanta 1996 saat melatih tim voli putra Italia. Pasca membawa timnya sukses di Olimpiade Paris 2024, Velasco memberikan pesan kepada legenda sepak bola Italia, Roberto Baggio.
Ketika berbicara mengenai legenda Fiorentina dan Juventus tersebut, kenangan pahit akan Piala Dunia 1994 muncul di benak pikiran. Kendati bermain dengan menahan cedera, Baggio membawa Italia ke final dan memainkan adu penalti lawan Brasil.
Baca Juga:
Olimpiade Paris 2024: Imbas Buruknya Fasilitas Kampung Atlet, Perenang Italia Pilih Tidur di Taman
Menilik Penurunan Karier Federico Chiesa, Bintang Italia yang Kini Mencari Klub Baru
Ikuti Jejak Ayah Bermain di Juventus, Khepren dan Marcus Thuram Jumpa di Derby D'Italia

Akan tapi pencetak lima gol Italia di Piala Dunia 1994 gagal mencetak gol penalti yang krusial ke gawang Brasil, Brasil pun menjadi juara dan sosok Baggio yang berdiri terdiam sembari menundukkan kepala jadi salah satu momen ikonik dalam sepak bola dunia.
Berbicara mengenai momen tersebut, Velasco menilai Baggio seyogyanya sudah berdamai dengan kejadian pahit tersebut. Velasco juga sudah menerima kegagalan pada Olimpiade Atlanta 1996 karena itu bagian dari olahraga.
"Tidak, saya tidak merasa seperti Baggio, yang mengatakan dia tidak memiliki kedamaian setelah gagal mengeksekusi penalti itu. Dia juga harus merasa damai; itu terjadi," ujar Velasco seperti dikutip dari Football-Italia.
"Tim itu (pada 1996) luar biasa dan kalah dalam dua pertandingan. Saya menerimanya karena itu bagian dari olahraga. Saya tidak pernah terobsesi karena saya tidak memiliki medali emas."
Baggio acapkali berkata gagal mencetak gol penalti pada final Piala Dunia 1994 di Pasadena menghantuinya.
"Anda tidak bisa membatalkan hal-hal seperti itu," ucap Baggio dalam wawancara terbarunya dengan Il Corriere della Sera pada akhir Desember 2023.
"Saya tidak bisa menghilangkannya. Saya sudah berkali-kali membayangkan pertandingan melawan Brasil. Saya berumur tiga tahun pada 1970 dan tidak dapat melupakan final itu. Saya ingin membalas dendam pada Riva dan yang lainnya. Itu adalah mimpi saya, dan dunia runtuh menimpa saya ketika hal tersebut berakhir seperti itu," urainya.