Teka-Teki Mario Mandzukic Pasca Piala Dunia 2014Rumor Transfer
Muenchen- Diperpanjangnya kontrak Claudio Pizarro dan kedatangan Robert Lewandowski pada musim depan memunculkan satu pertanyaan besar yaitu bagaimana masa depan Mario Mandzukic di Bayern Muenchen?
Perpanjangan kontrak Pizarro selama setahun menjadi bulan Juni tahun 2015, beberapa hari lalu memperkencang isu hengkangnya Mandzukic dari The Bavarians yang sebenarnya sudah muncul sejak konfirmasi pembelian Robert Lewandowski, bulan Januari lalu.
Jika Mandzukic benar-benar hengkang, maka tentu sangat disayangkan. Karena Mandzukic adalah pahlawan Bayern semenjak datang di tahun 2012 silam dari VFL Wolfsburg. Belum lagi, catatan bahwa Mandzukic adalah pemain tersubur Bayern selama dua musim terakhir!
Datang ke Bayern dengan biaya 13 juta Euro dari VFL Wolfsburg dengan catatan 20 gol dari 60 pertandingan selama dua musim, Mandzukic membayar 13 juta Euro Bayern dengan menjadi pemain kunci keberhasilan meraih treble winners pada musim lalu.
Di musim pertamanya,bomber berusia 28 tahun itu mengemas 22 gol dari 40 pertandingan dan mencetak gol pertama Bayern di final Liga Champions 2013 ketika mengalahkan rival abadi Borussia Dortmund dengan skor 2-1 di stadion Wembley.
Pergantian pelatih dari Jupp Heynckess ke Pep Guardiola yang merubah gaya main Bayen menjadi lebih beraroma latino terbukti tidak menjadi masalah bagi Mandzukic yang berwatakkan khas pemain-pemain dari Semenanjung Balkan.
26 gol dicatat oleh Mandzukic pada musim ini dari 48 pertandingan dan menjadi pemain tersubur kedua di Bundesliga musim ini dengan 18 golnya dibawah Robert Lewandowski, pesaing baru Mandzukic di Bayern mulai musim depan.
Lalu, apa yang salah dengan Mandzukic jika akhirnya benar hengkang dari Allianz-Arena musim depan? Jawabannya adalah isu ketidakcocokan antara Manzdukic dengan Pep Guardiola di luar lapangan.
Isu ini muncul pertama kali jelang break musim dingin Bundesliga pada musim ini. Ketika itu, Pep mencadangkan Mandzukic meski Mandzukic sehat walafiat saat Bayern mengalahkan Borussia Moenchengladbach dengan skor 2-0.
Pep bahkan tidak memasukkan Manzdukic dalam line-up lawan Gladbach dengan alasan Mandzukic kurang bekerja keras dalam latihan. Bahkan menurut harian TZ, Mandzukic seringkali meremehkan instruksi Pep dalam latihan Bayern.
Isu ketidakcocokan kedua sosok ini memuncak saat dalam keterengan pers jelang final DFB-Pokal melawan Borussia Dortmund, pertengahan bulan ini. "Mandzukic berada dalam kondisi fit untuk bermain, tapi itu adalah keputusan saya dan saya memutuskan untuk tidak memainkannya." ujar Pep.
Puncak isu hengkangnya Mandzukic terjadi ketika Mandzukic lebih memilih langsung bergabung dengan Timnas Kroasia ketimbang bersama rekan-rekan setimnya merayakan kemenangan DFB-Pokal atas Borussia Dortmund, satu hari pasca final.
Keputusan ini mendapat kritikan tidak langsung dari kapten Philipp Lahm yang memuji tindakan Holger Badstuber yang ikut dalam perayaan meski absen hampir dua musim akibat cedera lutut parah dan menyayangkan sikap Mandzukic yang memilih pulang ke Kroasia.
Situasi ini kontan membuat beberapa klub besar Eropa mematok Mandzukic sebagai target utama di bursa transfer bulan Juli ini. Arsenal, Chelsea, dan Manchester United adalah tiga klub yang bersedia menebus Mandzukic jika Bayern mengizinkan.
Dan jika benar akhirnya Mandzukic hengkang dari Bayern, maka itu adalah sebuah kesalahan besar. Memang, sudah ada Lewandowski dan Pizarro untuk musim depan. Namun mengingat padatnya jadwal Bayern, tidak ada salahnya tetap menahan Mandzukic di Allianz-Arena.
Apalagi, faktor usia Claudio Pizarro tentu menjadi hambatan jika menjadi pelapis tunggal Robert Lewandowski di lini depan Bayern musim depan. Belum lagi, jika Lewandowski tiba-tiba mengalami cedera dan harus absen di partai penting Bundesliga atau Liga Champions.
Benar, Bayern memiliki sejumlah pemain yang bisa dimainkan sebagai ujung tombak. Thomas Mueller dan Mario Goetze adalah dua sosok yang menjadi tikus percobaan Pep untuk menjadi bomber Bayern dengan peran false nine.
Tetapi Bayern selalu kesulitan jika bermain tanpa Mandzukic musim ini. Adanya Mandzukic, duel bola-bola atas dan umpan silang menjadi alternatif jika permainan tiki-taka Bayern. Ini adalah peran yang tidak bisa diemban oleh Mueller dan Goetze mengingat postur tubuh mereka yang tergolong mungil.
Bayern sendiri belum memberikan keterangan resmi tentang situasi Mandzukic di Bayern. Jika pada akhirnya Mandzukic benar-benar hengkang, maka Bayern akan mengalami Zlatan Ibrahimovic-Pep Guardiola part II.
Dibeli dengan harga 60 juta Euro pada 2009, Zlatan hanya bertahan satu musim di Barcelona akibat bertengkar dengan Pep Guardiola. Zlatan pun dilego ke AC Milan dengan 20 juta Euro pada tahun 2010 dan langsung mengantarkan Milan meraih gelar scudetto.
So, bagaimanakah nasib Mandzukic di Bayern? Akankah Pep mengulang drama Zlatan Ibrahimovic di Barcelona dengan Mario Mandzukic di Bayern? Atau Pep berubah pikiran dengan menduetkan Mandzukic dengan Lewandowski di lini depan Bayern?
Jika solusi yang kedua lebih dipilih Bayern, maka tim-tim lain akan bergidik ngeri. Apalagi, jika Pep adalah seorang ahli strategi jitu yang dibantu oleh Matthias Sammer, salah satu sporting director terbaik saat ini berhasil memadukan Mandzukic dan Lewandowski, dua striker kelas wahid yang akan disokong oleh salah satu lini tengah terbaik di dunia saat ini.