Profil Tim Liga 1 2021/2022: TIRA-Persikabo
BolaSkor.com - TIRA-Persikabo begitulah namanya. Meski berkeinginan berganti nama menjadi Persikabo 1973, nama TIRA-Persikabo akan tetap digunakan di Liga 1 2020.
Tim ini berdiri sebagai hasil dari konflik antara PSSI dan Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia yang berujung pembekuan keanggotaan PSSI oleh FIFA. Tim ini muncul menjelang perhelatan Piala Jenderal Sudirman 2015.
Akibat pembekuan oleh FIFA itu berimbas pada kelangsungan kompetisi sepakbola tanah air. Alhasil kompetisi Indonesia Super League (ISL) dan Divisi Utama tak dapat bergulir.
Beberapa turnamen dibuat untuk menggantikan kompetisi resmi. Satu di antaranya Piala Jenderal Sudirman 2015 digelar untuk memperingati ulang tahun ke-100 dari Panglima Besar Jenderal Sudirman, yang dihelat pada November 2015 hingga Januari 2016.
Baca Juga:
Saat itu, untuk memeriahkan ajang Piala Sudirman, terjadi pengabungan antara PSMS Medan dan Tentara Nasional Indonesia hingga menghasilkan PS TNI. Mereka diperkuat pemain yang juga berprofesi sebagai tentara seperti Manahati Lestusen dan Abduh Lestaluhu. Hasilnya, PS TNI sukses melaju hingga ke babak perempat final Piala Sudirman.
Namun kebersamaan antara PSMS dengan TNI tidak berlangsung lama. Setelah ajang Piala Jenderal Sudirman usai, PSMS memutuskan untuk berjalan sendiri. Sedangkan keberadaan The Army, julukan PS TNI tetap dipertahankan.
Meski begitu, PS TNI mengajak mencari partner agar klub ini tetap eksis. Akhirnya pada 30 Maret 2016, klub ini secara resmi mengakuisisi Persiram Raja Ampat menjadi sebuah kesatuan tim.
Akusisi ini di lakukan perusahaan besar yaitu PT. Arka Gega Magna dengan total biaya yang harus dikeluarkan sekitar Rp 17 miliar. Setelah proses akusisi selesai, PS TNI memilih bermarkas di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kemudian PS TNI ambil bagian di ajang Indonesia Soccer Championship, pengganti ISL. Serta kompetisi Liga 1 musim 2017 dan 2018.

Saat berkiprah di Liga 1 2018, nama klub kembali berubah. Tepatnya pada 19 Januari 2018, diumumkan PS TNI resmi mengubah nama menjadi PS TIRA, pengumuman itu dilakukan di markas baru mereka, Bantul.
Alasan pergantian nama ini agar lebih dekat ke masyarakat. PS TIRA juga dianggap singkatan dari TNI dan rakyat. Pada tahun tersebut juga, PS TIRA mengusung julukan The Young Warriors. Lantaran diperkuat banyak pemain muda potensial.
Bahkan PS TIRA memperkuat diri dengan keberadaan empat pemain asing. Di antaranya ada nama Gustavo Lopez, Mariano Berriex, Kim Sang-min, dan striker Aleksandar Rakic.

Performa PS TIRA yang kurang konsisten nyaris membuat mereka terdegradasi. Manahati Lestusen dkk. harus puas bercokol di peringkat ke-15 dari 18 kontestan Liga 1.
Di Liga 1 musim 2019, PS TIRA membuat sejumlah gebrakan. Mereka menambahkan unsur Persatuan Sepak Bola Kabupaten Bogor, Persikabo.
Tim ini merger atau menyatukan diri dengan dengan klub Liga 3, Persikabo Bogor menjadi TIRA-Persikabo. Nama ini bertujuan untuk mendekatkan tim dengan masyarakat Kabupaten Bogor.
Sempat melejit di putaran pertama dengan menempati posisi kedua Liga 1 2019, di putaran kedua tim ini memainkan 16 laga tanpa kemenangan. Hasilnya Tira Persikabo finish di posisi ke-15 dengan 42 poin.
Pemain Masuk: Teddy Heri Setiawan, Veniamin Shumeyko, Gilang Ginarsa, Gusti Rustiawan, Sergey Pushnyakov, Ronaldo Wanma, Hanis Saghara, Firza Andika, Dicky Indriyana, Alviba Koto,
Pemain Keluar: Patteri Penanen, Louise Parfait, Alex Goncalves, Abduh Lestaluhu, Wawan Febrianto, Arthur Bonai, Artyom Filiposyan, Silvio Escobar, Rifad Marasabessy.
Skuat Sementara TIRA-Persikabo
Kiper: Syahrul Trisna, M Dicky Indriyana, Teddy Heri Setiawan, Alviba Koto
Bek: Andy Setyo, Veniamin Shumeyko, Aed Tri Oka, Julyano Pratama, Firza Andika, Gilang Ginarsa, Didik Wahyu, Gusti Rustiawan, Dava Aldiansyah
Tengah: Manahati Lestusen, Izmi Hatuwe, Andre Oktaviansyah, Munadi, Guntur Triaji, Sergey Pushnyakov, Roni Sugeng
Penyerang: Ciro Alves, Ahmad Nufiandani, Gustur Cahyo, Hendra Bayauw, Ronaldo Wanma, Dimas Drajad, Hanis Saghara
Pelatih: Igor Kriushenko
Pemain Kunci: Ciro Alves

Pemain asal Brasil ini masih menjadi tumpuan utama bagi Laskar Padjajaran. Semenjak bergabung dengan TIRA-Persikabo ia menjelma menjadi penyerang yang mematikan. Bahkan sempat memanaskan daftar pencetak gol pada musim 2019 lalu.
Striker yang didatangkan dari Chonburi di Liga Thailand ini mengakhiri kompetisi dengan meraih 14 gol dari 32 penampilannya.
Meski sempat membuat drama karena dikabarkan akan meninggalkan TIRA-Persikabo, namun akhirnya Ciro tetap bertahan bersama Manahati Lestusen dan kawan-kawan.
Di musim ini, Ciro dipastikan akan kembali memanaskan daftar pencetak gol terbanyak dan akan menjadi kunci bagi timnya. Sebab saat ini TIRA-Persikabo sudah mendatangkan pemain-pemain handal yang mampu memanjakan Ciro dalam urusan mencetak gol.
Prediksi Kiprah Musim 2021/2022:

TIRA-Persikabo mungkin bisa menjadi tim yang akan memberikan kejutan di musim ini. Bagaimana tidak, TIRA-Persikabo adalah tim dengan persiapan yang cukup matang sebelum kompetisi Liga 1 2021/2022 ini digulirkan.
Meski skuat tak semewah pada musim-musim sebelumnya, namun TIRA-Persikabo masih bisa bersaing di jalur juara. Sebab beberapa pemain yang baru didatangkan, memiliki peran yang penting di klub sebelumnya terlebih ada beberapa pemain asing baru yang dikenal dekat dengan sang pelatih.