Profil Tim Liga 1 2020: PSS Sleman
BolaSkor.com - PSS Sleman jadi satu-satunya tim promosi di akhir Liga 2018 yang mampu bertahan di kompetisi Liga 1 musim lalu. Tak sekadar bertahan, tim Super Elang Jawa mampu mengepakkan sayap hingga finish di posisi ke delapan.
Bagi sebuah tim promosi, capaian itu tentu menjadi prestasi yang tak bisa dipandang remeh. Apalagi, PSS musim lalu banyak dihuni para pemain muda dan juga 'hanya' jebolan kompetisi kasta kedua.
Perjalanan tim asal lereng Gunung Merapi di persepakbolaan Tanah Air memang mengalami jalan dan cerita yang berliku. Mulai juara yang tak dianggap hingga kasus sepak bola gajah yang menggemparkan jagat sepak bola nasional hingga internasional.
Baca Juga:
Pelatih PSS Sleman Eduardo Perez Tak Masalah Irfan Bachdim Belum Ikut Latihan
Perjalanan PSS Sleman menuju kompetisi nasional mulai muncul saat menembus kompetisi Divisi II musim 1993/1994. Prestasi itu terus berlanjut hingga akhirnya naik ke Divisi I (1996/1997).
Dua musim berselang atau 1999/2000, mereka akhirnya mentas ke Divisi Utama yang merupakan kompetisi kasta tertinggi saat ini. Namun, saat musim 2007, mereka hanya finish di posisi ke-12 Wilayah Timur sehingga gagak mengamankan satu tiket promosi ke Indonesia Super League (ISL).

PSS Sleman lantas menjalani hal kontroversial selama dua musim berturut-turut. Tahun 2013, tim yang bermarkas di Stadion Maguwoharjo itu sejatinya juara Divisi Utama versi LPIS sekaligus promosi. Namun, prestasi mereka akhirnya hilang diterjang angin karena carut-marut federasi saat itu.
Lalu berselang satu musim, PSS juga mengalami insiden kontroversi lain yakni skandal sepak bola gajah. Dalam laga babak 8 besar, PSS menang 3-2 atas PSIS Semarang. Namun lima gol yang ada merupakan hasil bunuh diri pemain yang disengaja.
Barulah di Liga 1 2018 mereka bisa mendapatkan tiket promosi di akhir musim plus gelar juara. Dalam partai final di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, PSS menang 2-0 atas Semen Padang lewat gol Cristian Gonzales dan Rifal Lastori.
Jika bicara soal persiapan, secara komposisi skuat, tak banyak perubahan yang terjadi di tubuh PSS dibanding musim lalu. Pemain utama seperti kiper Ega Rizki Permana. Lalu bek Bagus Nirwanto, Derry Rachman Noor, Asyraq Gufron, Alfonso De La Cruz masih bertahan.
Baca Juga:
Lalu nama lain seperti Guliherme Batata, Irkham Mila dan Yevhen Bokhasvili juga masih setia berseragam tim juara Liga 2 2018 tersebut. Mereka menjadi pilar PSS musim lalu dan sepanjang kompetisi tampil konsisten.
Namun, perubahan besar datang dari pelatih kepala dengan kehadiran sosok asal Spanyol, Eduardo Perez. Edua, sapaan akrabnya, menggantikan posisi Seto Nurdiyantoro yang tak kunjung deal dengan manajemen.
Tugas berat tentu sudah menanti Eduardo. Apalagi PSS tak banyak menggelar uji coba melawan tim selevel sebelum kompetisi. Belum lagi mereka baru saja tumbang 0-2 dari Persib Bandung dalam uji coba.
Pemain Masuk: Hendra Mole (Sriwijaya FC), Aaron Evans (PSM Makassar), Samsul Arifin (Persela Lamongan), Dendi Agustan Maulana (Kalteng Putra), Fitra Ridwan (Persija Jakarta), Gede Sukadana (Kalteng Putra), Arthur Irawan (Perseru Badak Lampung), Naufal Rahmanda (Semen Padang U-20), Irfan Bachdim (Bali United), Muhammad Hamdan Zamzani (pulang dari peminjaman Sriwijaya FC)
Pemain Keluar: Dhika Bayangkara (Persib Bandung), Try Hamdani Goentara (Persita Tangerang), Ikhwan Ciptadi (Tira Persikabo), Jajang Sukmara (PSCS Cilacap), Purwaka Yudi, Ricky Kambuaya (Persebaya Surabaya), Haris Tuharea (Madura United), M Sidik Saimima (Bali United), Rangga Muslim Perkasa (Bhayangkara FC), Dave Mustaine (Arema FC), Kushedya Hari Yudo (Arema FC), Brian Federico Ferreira (Madura United)

Baca Juga:
Skuat Sementara PSS Sleman:
Kiper: Ega Rizky Permana, Alex Sander, Hendra Molle
Belakang: Bagus Nirwanto, Derry Rachman Noor, Asyraq Gufron Rachmadan, Hamdan Zamzani, Alfonso De La Cruz, Samsul Arifin, Dendi Agustan Maulana, Arthur Irawan, Aaron Evans
Tengah: Ocvian Chanigio, Irkham Zahrul Mila, Wahyu Sukarta, Jepri Kurniawan, Arsyad Yusgiantoro, Fitra Ridwan, Gulherme Batata, I Gede Sukadana
Depan: Irfan Bachdim, Saddam Emiruddin, Efdal Prastiyo, Naufal Rahmanda, Yevhen Bokhasvili
Pemain Kunci: Yevhen Bokhasvili
Pemain asal Ukraina itu musim lalu jadi sosok penting di PSS Sleman. Berstatus sebagai debutan, Yevhen Bokhasvili mampu menjelma sebagai predator ganas di pentas Liga 1.
Total 16 gol dan dua sumbangan assist jadi catatan kontribusi nyata bomber berusia 26 tahun tersebut. Tentu, eks FC Karpaty Lviv itu menjadi salah satu rookie yang langsung tokcer di kompetisi kasta tertinggi.
Selain memiliki tubuh ideal sebagai seorang striker, mantan pemain Timnas Ukraina U-21 itu juga punya kecepatan. Tentu saja selain itu semua, sentuhan akhir bak magis jadi kelebihan Yevhen.
Berkat penampilan apiknya itu, sejumlah tim besar berminat memboyong Yevhen, termasuk Persib Bandung. Namun, dia memilih setia dan melanjutkan karir bersama tim Super Elang Jawa di musim ini.
Kemungkinan besar, peroforma itu masih bisa diulangai di musim ini. Apalagi para suplier bola ke dirinya sebagian besar masih bertahan, mulai Bagus Nirwanto,Derry Rachman, hingga Irkham Zahrul Milla.

Baca Juga:
PSS Sleman Diteror Oknum Suporternya pada Latihan Perdana, Polisi Sampai Turun Tangan
PSS Sleman Tunjuk Eks Asisten Luis Milla sebagai Pelatih Gantikan Seto Nurdiantoro
Prediksi Kiprah Musim 2020:
Bayang-bayang kesuksesan di Liga 1 musim lalu benar-benar harus dihilangkan PSS Sleman. Apalagi kondisi mereka saat ini telah berubah.
Paling mencolok adalah hilangnya sosok Seto Nurdiyantoro di kursi pelatih kepala. Pria berusia 45 tahun itu dianggap sebagai salah satu pelatih berprestasi di Liga 1 musim lalu.
Sentuhan tangan dinginnya terbukti mampu memberikan warna tersendiri bagi permainan PSS Sleman. Untuk itu, hilangnya Seto menjadi tantangan tersendiri bagi tim pelatih saat ini.
Eduardo Perez yang ditunjuk sebagai suksesor punya pekerjaan besar di musim ini. Terlebih, penunjukan mantan asisten Luis Milla di Timnas Indonesia itu sempat memunculkan komentar negatif dari para PSS fans.
Pria asal Spanyol itu dituntut untuk membuktikan diri dengan prestasi. Jika mampu membawa PSS terus tebang tinggi, nama mantan pemain CF Baladona bakal ikut menjulang. Kepercayaan dari para suporter pun lambat-laun akan didapat, seperti layaknya Seto.
Bersama pelatih baru, kejutan bisa dihadirkan tim kebanggaan masyarakat Bumi Sembada untuk meraih prestasi lebih baik. Apalagi Eduardo Perez datang dengan membawa rasa optimisme dan percaya diri tinggi agar Sang Elang Jawa terus terbang tinggi.
Jangan lupakan pula, PSS memiliki pemain ke-12 yakni suporter fanatik, baik Brigata Curva Sud (BCS) maupun Slemania. Loyalitas dan dukungan penuh sepanjang bertandingan tentu jadi pemacu semangat tersendiri bagi pemain. (Laporan Kontributor Muhammad Fadly/Yogyakarta)