Profil Tim Liga 1 2019: TIRA-Persikabo
BolaSkor.com - Merger sebenarnya bukan hal baru dalam dunia sepak bola. Bahkan tak jarang klub-klub hasil merger lebih profesional dan sehat secara finansial. Kehadiran TIRA-Persikabo di Liga 1 musim 2019 digadang-gadang dapat membangkitkan gairah sepak bola di Bogor.
Klub ini berdiri sebagai hasil dari konflik antara PSSI dan Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia yang berujung pembekuan keanggotaan PSSI oleh FIFA. TIRA-Persikabo pun didirikan jelang perhelatan Piala Jenderal Sudirman 2015.
Baca Juga: Profil Tim Liga 1 2019: PSIS Semarang
Akibat pembekuan oleh FIFA itu berimbas pada kelangsungan kompetisi sepakbola tanah air. Alhasil kompetisi Indonesia Super League (ISL) dan Divisi Utama tak dapat bergulir. Beberapa turnamen dibuat untuk menggantikan kompetisi resmi. Salah satunya Piala Jenderal Sudirman 2015 digelar untuk memperingati ulang tahun ke-100 dari Panglima Besar Jenderal Sudirman, yang dihelat pada November 2015 hingga Januari 2016.
Saat itu, untuk memeriahkan ajang Piala Sudirman, terjadi pengabungan antara PSMS Medan dan Tentara Nasional Indonesia hingga menghasilkan PS TNI. Mereka diperkuat pemain yang juga berprofesi sebagai tentara seperti Manahati Lestusen dan Abduh Lestaluhu. Hasilnya, PS TNI sukses melaju hingga ke babak perempat final Piala Sudirman.
Namun kebersamaan antara PSMS dengan TNI tidak berlangsung lama. Setelah ajang Piala Jenderal Sudirman usai, PSMS memutuskan untuk berjalan sendiri. Sedangkan keberadaan The Army, julukan PS TNI tetap dipertahankan. Meski begitu, PS TNI mengajak mencari partner agar klub ini tetap eksis. Akhirnya pada 30 Maret 2016, klub ini secara resmi mengakuisisi Persiram Raja Ampat menjadi sebuah kesatuan tim.
Baca Juga: Profil Tim Liga 1 2019: Semen Padang
Akusisi ini di lakukan perusahaan besar yaitu PT. Arka Gega Magna dengan total biaya yang harus dikeluarkan sekitar Rp 17 miliar. Setelah proses akusisi selesai, PS TNI memilih bermarkas di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kemudian PS TNI ambil bagian di ajang Indonesia Soccer Championship, pengganti ISL. Serta kompetisi Liga 1 musim 2017 dan 2018.
Saat berkiprah di Liga 1 2018, nama klub kembali berubah. Tepatnya pada 19 Januari 2018, diumumkan PS TNI resmi mengubah nama menjadi PS TIRA, pengumuman itu dilakukan di markas baru mereka, Bantul. Alasan pergantian nama ini agar lebih dekat ke masyarakat. PS TIRA juga dianggap singkatan dari TNI dan rakyat. Pada tahun tersebut juga, PS TIRA mengusung julukan The Young Warriors. Lantaran diperkuat banyak pemain muda potensial.
Pada kompetisi musim lalu, PS TIRA memperkuat diri dengan keberadaan empat pemain asing. Diantaranya ada nama Gustavo Lopez, Mariano Berriex, Kim Sang-min, dan striker Aleksandar Rakic. Bahkan, penyerang asal Serbia ini menjelma sebagai predator ganas dengan torehan 21 gol. Performa PS TIRA yang kurang konsisten nyaris membuat mereka terdegradasi. Manahati Lestusen dkk. harus puas bercokol di peringkat ke-15 dari 18 kontestan Liga 1.
Baca Juga: Profil Tim Liga 1 2019: Perseru Badak Lampung FC

Kini menyambut kompetisi Liga 1 musim 2019, PS TIRA membuat sejumlah gebrakan. Mereka menambahkan unsur Persatuan Sepak Bola Kabupaten Bogor, Persikabo. Tim rintisan TNI ini merger atau menyatukan diri dengan dengan klub Liga 3, Persikabo Bogor. Menjadi TIRA-Persikabo sejak akhir Januari lalu. Nama ini bertujuan untuk mendekatkan tim dengan masyarakat Kabupaten Bogor. Mereka juga akan menggunakan Stadion Pakansari sebagai homebase.
Dengan demikian, klub ini sudah berganti nama sebanyak tiga kali. Meski begitu, adanya merger bukan berarti TIRA-Persikabo menjadi kesebelasan instan, apalagi siluman. Tak hanya itu, kubu PS TIRA rela mengesampingkan embel-embel TNI dan fokus membangun sepak bola Kabupaten Bogor, mereka bertekad menjadi klub profesional.
Salah satunya, dengan menggelar coaching clinic dan meet and greet bersama anak-anak Sekolah Sepakbola (SSB) Kabomania. Dalam kesempatan itu, seluruh pemain hadir untuk berbagi ilmu dan pengalaman di Lapangan Soedirman, POMAD, Cimandala, Kabupaten Bogor, Minggu (28/4) lalu.
Pemain Masuk: Syahrul Trisna Fadillah, Zoubairou Garba Mountala, Khurshed Beknazarov, Vava Mario Yagalo, Ciro Henrique Alves Ferreira E Silva, Muhamad Guntur Triaji, Parfait Louis Essengue Eloumou, Loris Arnaud, Feby Eka Putra, Osas Marvellous Ikpefua.
Pemain Keluar: Pijai Samallo, Andi Ramadhan, Radanfah Abu Bakr, Sang-min Kim, Didik Wahyu, Angga Putra, Woo-young Jeon, Safri Irfandi, Firmansyah, Ryan Wiradinata, Pandi Lestaluhu, Dmitri Rekish, Irfandi Al Zubeidy, Gustavo Fabián López, Mariano Berriex, Mamadou Barry, Willyando, Ahmad Noviandani, Aleksandar Rakic, Fathuroman.
Baca Juga: Profil Tim Liga 1 2019: Kalteng Putra

Skuat Sementara TIRA-Persikabo 2019:
Kiper: Teguh Amiruddin, Syahrul Trisna Fadillah, Angga Saputra
Belakang: Zoubairou Garba Mountala, Muhammad Abduh Lestaluhu, Andy Setyo Nugroho, Khurshed Beknazarov, Muhammad Rifad Marasabessy, Herwin Tri Saputra, Mahdi Albaar, Muhammad Kasim Slamat, Vava Mario Yagalo, Tanjung Sugiarto, Derry Herlangga
Tengah: Rezki Ikhwan, Munadi, Ciro Henrique Alves Ferreira E Silva, Muhamad Guntur Triaji, Wawan Febrianto, Izmy Yaman Hatuwe, Roni Sugeng Ariyanto, Parfait Louis Essengue Eloumou, Manahati Lestusen
Depan: Loris Arnaud, Feby Eka Putra, Ryan Kurnia, Sansan Fauji Husaeni, Muhammad Dimas Drajad, Osas Marvellous Ikpefua
Pemain Kunci:
Osas Marvellous Ikpefua
Osas Marvellous Ikpefua atau yang lebih dikenal dengan Osas Saha Dia sudah secara resmi berpaspor Indonesia setelah proses menjadi WNI rampung pertengahan Mei 2018 lalu. Memulai kariernya di Indonesia dengan membela PSDS Deli Serdang pada musim 2008 silam. Jasa Osas Saha lantas digunakan klub-klub Indonesia hingga ia menjelma penyerang tajam. Dia juga pernah berkiprah di Malaysia membela Penang FA pada 2016 lalu
Kehadirannya di TIRA-Persikabo diharapkan dapat menggantikan peran Aleksandar Rakic yang sukses menjadi top skorer Liga 1 2018 dengan torehan 21 gol. Osas Saha lantas memberi bukti melalui turnamen pra musim Piala Presiden 2019. Pemain berusia 32 tahun ini menyumbangkan empat gol bagi TIRA-Persikabo. Osas Saha tak hanya dapat berperan sebagai striker. Dia cukup piawai beroperasi di belakang penyerang utama maupun winger.
Baca Juga: Profil Tim Liga 1 2019: PSS Sleman

Prediksi Kiprah Musim 2019:
Pertama kali tim ini dibentuk tahun 2015, dengan kurun waktu sekarang 2019, baru empat tahun TIRA-Persikabo dibentuk jadi masih labil. Mereka selamat dari degradasi setelah memastikan finis di peringkat 15 klasemen akhir, atau posisi aman terakhir, melalui kemenangan pada dua pertandingan terakhir Liga 1 musim lalu. Menyambut kompetisi musim 2019, TIRA-Persikabo belajar banyak untuk membuat skuatnya lebih kompetitif.
Total 50 persen skuat dirombak. Sayang, mereka gagal mempertahankan Aleksandar Rakic yang sukses menjadi top skorer Liga 1 2018 dengan torehan 21 gol. Meski begitu, TIRA-Persikabo sukses merekrut pelatih baru yakni Rahmad Darmawan. Latar belakang pernah menjadi bagian dari kesatuan TNI, membuat PS Tira mantap merekrutnya. Dengan 90 persen pemain PS Tira adalah anggota TNI, diharapkan banyak pengalaman dan track record yang bagus akan lebih bagi mudah Rahmad Darmawan dalam mengarahkan pemain, karena sudah paham karakter. (Laporan Kontributor Kurniawan/Surabaya)