Sosok Feature Inggris

Phil Foden, Kisah Impian Seorang Anak Gawang

Yusuf Abdillah - Sabtu, 18 Mei 2019

BolaSkor.com - Gantungkan mimpi setinggi-tingginya, yakinlah dengan usaha dan kerja keras itu akan menjadi kenyataan. Tampaknya kalimat itu bisa mewakili yang dialami seorang Phil Foden.

Dari seorang suporter setia yang ditemani sang ibu menyaksikan dan mendukung Vincent Kompany, David Silva, dan Sergio Aguero, kini Foden bermain bersama ketiga bintang tersebut.

Foden, yang saat ini berusia 18 tahun, saat kecil adalah seorang ball boy alias anak gawang di Stadion Etihad. Kini, selang tujuh tahun kemudian, Foden menjadi bagian dari sukses City menjadi juara Premier League dua musim beruntun. Bahkan Foden berpeluang menambah medalinya jika City mengalahkan Watford di final Piala FA, Sabtu (17/5) malam WIB.

Baca Juga:

Perang Melawan Dinasti yang Tengah Dibangun Pep Guardiola di Manchester City

Manchester City Terancam Tak Bisa Ikuti Liga Champions Meski Menangi Premier League

Phil Foden

Lahir di Stockport, Manchester, Foden menjadi pemain muda lokal yang rutin tampil di antara pemain-pemain mahal City. Menjalani debut 18 bulan silam saat berusia 17 tahun dan 177 hari, Foden kini mulai mendapatkan kepercayaan dari Pep Guardiola.

Gelandang muda ini bahkan sudah mencetak gol di Liga Champions, Premier League, Piala FA, dan Piala Liga musim ini. Sabtu (17/5), Foden berharap bisa tampil dan manjadi bagian sejarah City, merengkuh tiga gelar domestik salam satu musim.

Di kalangan pemain senior Man City, Foden acap disebut sebagai 'anak kesayangan' Pep Guardiola. Namun, hal itu tentu tidak datang bagitu saja.

Lahir 28 Mei 2000 atau sepekan setelah City memastikan promosi ke Premier League, Foden tumbuh menggilai sepak bola. Setiap hari dia bermain di jalanan bersama teman-temannya di Stockport.

Usia enam tahun, bakat Foden sudah menarik perhatian City. Saat itu Foden bermain untuk Reddish Vulcans, tim lokal di Stockport.

"Ada satu anak yang selalu menjadi pembicaraan. Namanya selalu muncul. Kami selalu mendengar dia memiliki talenta luar biasa," ujar Steve Eyre, mantan pelatih tim muda City yang berjasa melahirkan Kieran Trippier dan Daniel Sturridge.

"Dia adalah pemain terbaik yang pernah Anda saksikan dengan bola di kakinya," lanjut Eyre seperti dikutip BBC Sport.

Foden pun akhirnya mendapat undangan ke akademi milik City yang saat itu dipimpin Jim Cassel. Tak butuh waktu lama bagi Foden untuk bergabung.

Sejak awal, Foden, yang terlihat pendiam dan tak meyakinkan, mampu membuat kagum para pelatih lewat kemampuannya. Lewat skill yang dimilikinya, Foden mampu berkompetisi dengan pemain lain yang lebih tua dan berpostur lebih besar. Kemampuan itu juga yang membuat Foden melesat dan sudah bermain untuk tim U-13 saat usia 10 tahun.

"Suatu hari ada dua pertandingan berjalan, tim U-11 dan U-13. Tim U-11 unggul 9-0 dan terlalu mudah bagi Foden. Saat istirahat, saya meminta dia main untuk tim U-13," kenang Eyre. "Saya ingat, pelatih tim lawan terlihat senang melihat bocah 10 tahun masuk ke lapangan. Kemudian, Phil mencetak gol lewat sundulan."

Butuh 2.031 Hari

Saat usia 11 tahun, Foden menjadi anak gawang saat City menghadapi Swansea City, 15 Agustus 2011. Pada laga itu Sergio Aguero mencetak gol pertamanya bagi City. Selang tujuh tahun kemudian, Foden memberikan assist kepada Aguero di laga Community Shield melawan Chelsea. Ini adalah gol ke-200 Aguero bersama City.

Phil Foden
Debut Phil Foden (bbc)

Saat City menang 1-0 atas Manchester United pada April 2012, yang membawa City ke puncak klasemen, Foden juga bertugas sebagai ball boy. Selang 2.013 hari kemudian, Foden melakoni debutnya bersama tim senior melawan Feyenoord di ajang Liga Champions.

Keputusan Guardiola memainkan Foden di antara pemain senior lain tak lepas dari kekaguman sang manajer sejak awal melihat sang pemain.

"Saat saya tiba di sini, Txiki Begiristain (direktur sepak bola City) bilang kepada saya, Anda harus bertemu seorang pemain, 15 atau 16 tahun. Satu-dua kali latihan, saya katakan kepada Txiki, Anda benar, dia pemain bagus," ujar Guardiola.

"Saya sudah melihat banyak pemain saat menjadi pemain dan sebagai pelatih. Inggris memiliki berlian, dia adalah berkah," lanjut Guardiola yang di awal berusaha menyembunyikan Foden dari sorotan media.

Wajar jika Guardiola menyukai Foden. Pasalnya, Foden bukanlah tipikal pemain Inggris. Dia lebih seperti pemain Spanyol.

"Inggris jarang menghasilkan pemain tipe ini. Foden adalah pertama dalam beberapa generasi. Modelnya lebih seperti pemain Spanyol. Seperti Xavi dan Iniesta," papar Pat Nevin, pengamat sepak bola yang juga eks Chelsea.

Foden yang terikat kontrak hingga 2024, diyakini akan menjadi bagian penting masa depan City. Dia bakal representasi lokal di tengah tim global macam Manchester City.

Dari fans, ball boy, hingga berpeluang meraih treble. Foden adalah bukti kombinasi bakat dan kerja keras bisa membuat mimpi jadi kenyataan.

Bagikan

Baca Original Artikel