Perang Melawan Dinasti yang Tengah Dibangun Pep Guardiola di Manchester City


BolaSkor.com – Kisah seru perjalanan Premier League 2018-19 telah rampung selesai. Manchester City keluar sebagai pemenang untuk kali kedua beruntun (back to back) di bawah asuhan Pep Guardiola. Musim lalu mereka memecahkan rekor 100 poin dan musim ini hanya kurang dua poin, 98 poin.
14 kemenangan beruntun diraih City untuk terus membuat Liverpool menyerah dalam perburuan titel Premier League. Liverpool telah mengerahkan segalanya, memiliki pertahanan terbaik, lini tengah yang solid, dan lini depan yang tajam. Bisa dikatakan mereka punya skuat terbaik musim ini.

Tapi, 97 poin yang diraih tidak cukup untuk memenangkan titel Premier League bagi Liverpool yang terakhir diraih pada 1990 (masih bernama First Division). Menurut catatan Opta, poin itu sudah cukup memenangi 25 titel Premier League – kecuali musim lalu.
Apakah ada yang kurang dari Liverpool? Tidak juga. Hanya saja, Man City memang ‘gila’ dan lebih baik dari Liverpool. Dewi Fortuna belum tersenyum kepada Liverpool asuhan Jurgen Klopp karena mereka harus berjuang meraih titel Premier League ketika Man City sedang berjaya dan dilatih salah satu manajer top Eropa.
Baca Juga:
Manchester City Terancam Tak Bisa Ikuti Liga Champions Meski Menangi Premier League
Kemeriahan Selebrasi Titel Premier League: Wonderwall Bergema di Ruang Ganti Pemain Man City
Manchester City Juara, Guardiola Ikuti Torehan Dua Manajer Top Premier League
Tidak ada jaminan Manchester United-nya Sir Alex Ferguson, atau Arsenal kala masih diperkuat Patrick Vieira-Thierry Henry, atau Chelsea bersama John Terry dan Frank Lampard, mampu mengalahkan Man City dengan konsistensi super yang mereka miliki musim ini.
Guardiola, punya reputasi jago mengukuhkan dominasi di kancah domestik jika tim yang diasuhnya sudah nyetel dengan filosofi sepak bola yang dimilikinya. Dia telah membuktikannya bersama Barcelona (2008-2012) dan Bayern Munchen (2013-2016). Hanya dua kali dia gagal meraih titel liga.

Premier League memang liga terbaik dunia dengan ketatnya persaingan di antara 20 klub yang ada. Kendati demikian, Guardiola sudah membuktikan filosofi sepak bolanya mampu menaklukkan ketatnya rimba persaingan Premier League.
Siapa pun lawan yang dihadapi Man City selalu dipaksa bermain bertahan dan acapkali kebobolan lebih dari satu gol. Terlebih, Guardiola tidak keberatan jika timnya hanya menang tipis 1-0 di kala mereka bermain buruk atau biasa dikenal dengan istilah winning ugly.
Situasi itu jelas menjadi kekhawatiran bagi pecinta sepak bola Inggris. Selayaknya Alexander The Great yang menaklukkan satu wilayah ke wilayah berikutnya, Guardiola sudah meninggalkan warisannya di Spanyol, Jerman, dan kini di Inggris.
Arief Hadi
15.318
Berita Terkait
Gustavo Almeida Tak Digaransi Kembali Jadi Pilihan Utama di Persija Usai Sembuh dari Cedera

Penilaian Ketum PSSI Erick Thohir soal Debut Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans di Timnas Indonesia

Hasil Kualifikasi Piala Asia U-23 2026: Kalahkan Makau 5-0, Timnas Indonesia U-23 Beri Tekanan ke Korsel

Cara Menonton dan Link Streaming Armenia vs Portugal, Live Sebentar Lagi

Fokus Raih Kemenangan, Kylian Mbappe Tidak Pikirkan Rekor Olivier Giroud

Oxford United Pinjamkan Marselino Ferdinan ke AS Trencin, Klub yang Pernah Dibela Witan Sulaeman

Jadwal Siaran Langsung dan Link Live Streaming Inggris vs Andorra, Sabtu 6 September 2025

25 Pemain Timnas Indonesia U-17 TC di Bulgaria, Agendakan Uji Coba dengan Makedonia Utara

Link Streaming Timnas Indonesia U-23 vs Makau di Kualifikasi Piala Asia U-23 2026, Live Sebentar Lagi

Patrick Kluivert Kesengsem Permainan Miliano Jonathans
