Persebaya: Arema Hanya BeruntungPasca Final Piala Gubernur Jawa Timur
Selasa, 24 Desember 2013
- >Surabaya - Setelah merebut predikat juara Piala Gubernur Jawa Timur 2013, seluruh punggawa Arema akan pulang dengan bangga karena laga yang harusnya digelar di kandang mereka, ternyata pindah ke markas lawan, meski pertandingan digelar tanpa disaksikan oleh kedua belah suporter.
Tony Ho, pelatih Persebaya mengaku kekalahan atas Arema di final Piala Gubernur (24/12/2013) pasti mengakibatkan kekecewaan yang besar pada seluruh tim, akan tetapi seluruh pemain diinstruksikan untuk tidak larut dalam kekalahan, karena target sebenarnya ada menjadi juara di kompetisi ISL mendatang. "Semua pasti kecewa, tapi kita tidak boleh tidur, semua harus bangkit untuk menyongsong ISL musim depan. Sebenarnya dalam pertandingan ini Arema hanya beruntung saja, gol yang diciptakan itu hanya blunder dari lini belakang, bukan murni kerjasama tim yang mereka (Arema) bangun," ungkap Tony Ho usai pertandingan. Selain faktor keberuntungan, pelajaran yang didapatkan dari tim Persebaya adalah masih lemahnya koordinasi antar lini dan pemain, sehingga saat mendapatkan serangan dari lawan, semua pemain tampak panik dalam menjaga siapa lawan yang didapat. Sementara itu dari kubu Arema Cronus, Iwan Budianto selaku CEO Arema mengucapkan syukur atas kemenangan yang diraih oleh tim Arema, karena perubahan venue pertandingan, membuat moral pemain Arema menjadi drop semalam, dan harus berangkat ke Surabaya di tengah malam. "Kemenangan ini kita syukuri lah, dimanapun kita berlaga kita harus siap bertanding, saya sempat bangkitkan moral pemain pada kemarin malam, bayangkan dalam waktu kurang dari 24 jam, kita harus pergi keluar kota untuk persiapan pertandingan, jelas ini tidak bagus untuk mental pemain," ungkap Iwan yang lebih senang mengenakan kaos oblong berwarna biru itu. Selain itu, dirinya mengaku tidak menjanjikan bonus kepada para pemain untuk menjadi juara Piala Gubernur, karena turnamen ini dianggap sebagai ajang untuk meningkatkan stamina pemain, sebelum turun di ISL yang banyak harus pindah dari kota satu ke kota yang lain. "Ini kan ajang pemanasan untuk meningkatkan stamina pemain, seperti Gustavo yang baru datang, kita mainkan 30 menit trus naik 50 menit sampai 80 menit, jadi gak ada bonus untuk juara ini, tapi semua hadiah akan kami berikan pada pemain. Kini kita adalah ksatria jawa saja, nglurug tanpo bolo, menang tanpo ngasorake (datang tanpa suporter dan menang tanpa merendahkan lawan)," pungkas Iwan menutup wawancara dengan peribahasa jawanya. Pertandingan yang seharusnya digelar di Stadion Kanjuruhan, semalam harus dipindah ke Stadion AAL Surabaya dengan tanpa penonton, serta kondisi lapangan yang kurang bagus, membuat pola permainan dari kedua tim kurang dapat berkembang. >Laporan Kontributor Bolaskor.com Malang: Degy Cesar