Sosok Ragam Feature Inggris Berita

Pahit Manis Cerita Jose Mourinho dengan Chelsea

Arief Hadi - Jumat, 21 Februari 2020

BolaSkor.com - Manajer asal Portugal, Jose Mourinho, akan kembali (lagi) ke Stamford Bridge, markas Chelsea, tempat fans tuan rumah pernah menyanyikan namanya dan menyanjungnya atas segala hal yang telah diberikan kepada The Blues.

Entah sudah berapa kali The Special One kembali ke Stamford Bridge sebagai lawan, bukan kawan, saat masih melatih Manchester United dan kini lebih dekat di Kota London, dengan Tottenham Hotspur.

Di mana pun Mourinho melatih di Inggris namanya memang akan selalu dikaitkan dengan Chelsea, maklum saja, sejarahnya dengan Chelsea terlalu kuat dan ia sudah membesutnya selama dua periode (2004-2007 dan 2013-2015).

Dua periode itu dilalui dengan kesuksesan dari segi raihan trofi, khususnya di periode pertama karena Mourinho membentuk skuat juara yang menjadi pondasi kokoh selama bertahun-tahun.

Baca Juga:

Pernah Disebut Sampah oleh Mourinho, Kurt Zouma Ubah Kritikan Jadi Motivasi

Minta Tottenham Bermain Pragmatis, Jose Mourinho Nodai Warisan Mauricio Pochettino

Dikalahkan Manchester United, Frank Lampard Sebut Chelsea Dicurangi VAR

Segala hal itu tidak bisa begitu saja dilupakan. Bahkan saat ini menjelang pekan 27 Premier League antara Chelsea kontra Tottenham Hotspur di Stamford Bridge, Sabtu (22/02) pukul 19.30 WIB. Sorotan utama tetap Mourinho dengan Chelsea.

Menjelang pertandingan itu, BolaSkor.com akan sedikit membangkitkan nostalgia fans dari momen pahit manis atau baik buruk Mourinho di atau dengan Chelsea. Berikut ulasannya:

Momen Manis (baik)

1. Trofi Pertama dengan Chelsea

Usai datang dari FC Porto dan mengklaim dirinya sebagai The Special One pada 2005, Jose Mourinho langsung mempersembahkan titel pertamanya di Inggris pada ajang Carling Cup atau sekarang bernama Community Shield.

Pertandingan berjalan seru dan Chelsea menang 3-2 atas Liverpool pada babak tambahan. Gestur 'Ssshhh' Mourinho dengan meletakkan jarinya di mulut menyulut emosi fans Liverpool, meski setelahnya dia mengakui itu ditujukan kepada media.

Pahit bagi fans Liverpool, namun tidak untuk fans Chelsea yang melihatnya sebagai awal dari suatu yang baik dari segi raihan trofi.

2. Delapan Trofi di Chelsea

Jose Mourinho

Kapan pun Anda meraih trofi maka jelas itu jadi momen yang bagus. Pun demikian Mourinho yang sudah mewarnai warisannya di klub dengan raihan tiga titel Premier League, satu Piala FA, tiga Piala Liga, dan satu Community Shield.

Belum ada satu pun manajer Chelsea yang dapat memberikan trofi sebanyak Mourinho sampai saat ini. Maklum, Chelsea memang terkenal sebagai klub yang sering gonta ganti manajer di era Roman Abramovich.

3. Skuat Juara Chelsea

Jose Mourinho

John Terry, Frank Lampard, Didier Drogba, Michael Essien, John Obi Mikel, tidak akan pernah melupakan jasa Mourinho di Chelsea. Belum lagi tiga nama yang disebut awal itu menjadi pondasi utama tim di lini belakang, tengah, dan depan - ketiganya legenda klub.

Kecuali Terry dan Lampard yang sudah dibentuk di Chelsea pada era Claudio Ranieri, Drogba direkrut ketika Mourinho melatih klub pada 2004 dari Olympique Marseille. Ketiganya menjadi pemain-pemain andalan di era kesuksesan Chelsea.

Klimaksnya, ketiganya berkontribusi besar memberikan titel Liga Champions yang sudah diidamkan fans Chelsea dan Abramovich pada musim 2011-12.

Momen Pahit (buruk)

4. Ribut dengan Eva Carneiro

Eva Carneiro dan Jose Mourinho

Kasus yang berbuntut panjang ketika Jose Mourinho terlihat kesal dengan Eva Carneiro, dokter perempuan tim medis Chelsea medio 2011-2015. Pada 2015 Mourinho kesal dengan Carneiro karena ia langsung masuk ke dalam lapangan untuk mengobati Eden Hazard.

Carneiro hanya menjalankan tugasnya, namun Mourinho tidak suka karena dianggap menganggu ritme laga (pertandingan berhenti sesaat) dan menilai Hazard hanyalah kelelahan, tidak cedera serius.

"Saya tidak suka dengan staf medis saya. Mereka impulsif dan naif. Saya yakin Eden tak punya masalah serius. Dia cedera ringan dan kelelahan," tutur Mourinho kala itu di BBC Sport.

Carneiro setelahnya tak lagi menjadi dokter tim medis Chelsea. Buntutnya, Mourinho dituding melakukan penghinaan terkait gender Carneiro dan memunculkan cerita pro-kontra dari momen tersebut.

5. Tiga Trofi

Begitu cepat fans berubah dari cinta menjadi benci. Pada 2017 lalu Mourinho melatih Man United melawan Chelsea di Stamford Bridge. Fans Chelsea yang tadinya memujinya berbalik 180 derajat dan menyebut Mourinho judas atau pengkhianat.

Mourinho membalasnya dengan gestur angka tiga dengan jari tangan yang mengartikan tiga trofi Premier League dengan Chelsea. Dia masih yakin dirinya manajer terbaik Chelsea karena prestasi yang dipersembahkannya.

"Sampai mereka punya sebuah manajer yang bisa mempersembahkan empat titel Premier League buat mereka, saya masih nomor satu. Sampai saat itu, 'Judas' ini masih nomor satu," tegas Mourinho kala itu.

"Mereka bisa memanggil saya apa pun yang mereka mau. Saya merupakan seorang profesional. Saya membela klub saya. Saya amat bangga dengan para pemain, saya sangat bangga dengan suporter Manchester United."

6. Jadi Musuh Publik pada musim 2015-16

Dari pahlawan menjadi musuh publik nomor satu di Chelsea. Setidaknya itulah beberapa fans melihat Mourinho dengan penuh kekhawatiran tim akan degradasi pada musim 2015-16, apalagi mereka sempat terpaut satu poin dari zona degradasi.

Isu keretakan internal dan pemberitaan miring menerjang klub. Kabarnya, Mourinho menuding pemain-pemainnya memberontak kepadanya agar ia segera dipecat klub. Tuntutan pemecatan itu semakin besar datangnya kepada manajemen karena fans juga menyuarakannya.

Pada akhirnya Mourinho dipecat di periode kedua melatih Chelsea dan ia pergi untuk kedua kalinya dari Stamford Bridge sebagai manajer.

Bagikan

Baca Original Artikel