Minta Tottenham Bermain Pragmatis, Jose Mourinho Nodai Warisan Mauricio Pochettino

BolaSkor.com - Manajer Tottenham Hotspur, Jose Mourinho, langsung 'menodai' warisan Mauricio Pochettino dengan meminta timnya bermain pragmatis dan mulai mengurangi bermain dengan filosofi tertentu. Mourinho yakin itu landasan untuk membentuk mentalitas juara.
Sudah bukan rahasia lagi The Special One selalu menghadirkan trofi di tiap klub yang pernah dilatihnya, meski pun pendekatannya cenderung tidak disukai oleh beberapa orang karena terlalu pragmatis dan melakukan segalanya untuk meraih hasil positif.
Tak peduli timnya bermain dengan blok rendah (low block) atau bertahan total dan melancarkan serangan balik (sepak bola negatif), Mourinho akan melakukannya jika ia menilai itu sebagai pendekatan yang tepat untuk meraih hasil yang diinginkan.
Kini manajer berusia 56 tahun melakukannya di Tottenham. Baru tiga bulan melatih The Lilywhites sejak November lalu, Mourinho langsung meminta anak-anak asuhnya untuk perlahan melupakan identitas bermain yang ditanamkan Pochettino selama lima tahun (2014-2019).
Baca Juga:
Jose Mourinho Sebut Harry Kane Bisa Absen di Piala Eropa 2020
Tottenham Hotspur Urungkan Niat Gaet Piatek
Satu Alasan Pochettino Mau Melatih di Argentina dan Menolak Klub Eropa
Di bawah asuhan Pochettino, Tottenham bermain ofensif dan menghibur serta serangan cepat dari sisi sayap. Enerji bermain yang ditampilkan Harry Kane dkk di eranya menjadi salah satu nilai positif lainnya.
“Sangat membantu untuk (selalu) memiliki mentalitas untuk memenangkan pertandingan berikutnya. Tidak masalah kompetisi apa, berapa banyak cedera pemain yang kami miliki atau apa yang Anda coba," papar Jose Mourinho kepada Evening Standard.
"Untuk memiliki imajinasi, untuk menjadi kreatif, untuk mencoba membangun sesuatu yang dapat membuat Anda yakin Anda bisa memenangkan pertandingan, sama seperti kami yakin kami bisa mengalahkan Liverpool, itulah cara Anda menciptakan mentalitas pemenang."
“Anda pergi untuk setiap pertandingan dan Anda mencoba (menang), bahkan jika Anda harus lebih strategis daripada filosofis. Filosofi adalah ketika Anda mengikuti filosofi tertentu dan segala sesuatu ada di tempatnya untuk mengikutinya."
“Tetapi satu hal lainnya adalah ketika Anda berada dalam masalah dan Anda harus pragmatis, kreatif, dan mencoba membangun sesuatu. Itulah yang kami lakukan saat melawan Liverpool," terang dia.
Meraih trofi memang jadi satu hal yang belum diraih Tottenham di era Pochettino dan Mourinho coba mewujudkannya. Kendati dari filosofi bermain Tottenham berbeda saat ini, warisan Pochettino lainnya dari skuat muda yang berisikan banyak talenta dan pemain-pemain lokal tetap ada.
Arief Hadi
15.321
Berita Terkait
Menyesal, Barcelona Ingin Pulangkan Marcus Rashford ke Manchester United

Akan Hadapi Manchester City di Etihad, Kevin De Bruyne Ungkap Perasaannya

Thomas Tuchel Sangat Yakin Inggris Sudah di Jalur yang Benar

Minim Menit Bermain di Klub, Timnas Indonesia U-23 Butuh TC Jangka Panjang

Ada Udang di Balik Batu, Juventus Berharap Thiago Motta Jadi Pelatih Bayer Leverkusen

Manuel Akanji Datang, Inter Milan Akan Beralih ke Formasi Pohon Natal

Finansial Bermasalah, Barcelona Tidak Punya Uang untuk Rekrut Pengganti Lewandowski

Jadwal Siaran Langsung dan Link Live Streaming Lithuania vs Belanda, Minggu 7 September 2025

Prediksi dan Statistik Lithuania vs Belanda: Ambisi Kembali ke Jalur Kemenangan

Prediksi dan Statistik Turki vs Spanyol: Dominasi La Furia Roja
