Lainnya Sports Ragam Feature Berita

Nostalgia: Jatuh Bangun Persiapan Olimpiade Modern Pertama pada 1896

Budi Prasetyo Harsono - Rabu, 15 April 2020

BolaSkor.com - Di Yunani kuno, terdapat tradisi bagi pria-pria untuk adu kejantanan setiap empat tahun sekali. Pria-pria tersebut bakal bertanding mewakili kota masing-masing dalam sebuah perlombaan guna menghormati dewa tertinggi, Zeus.

Sayangnya tradisi yang bernama Olimpiade itu mulai dihapuskan pada tahun 393, setelah Raja Romawi, Theodosius I, memerintahkan seluruh rakyat kerajaan tersebut memeluk Agama Nasrani. Tentunya Olimpiade yang dianggap ritual untuk Zeus termasuk di antaranya.

Pada akhir abad ke 19, sejumlah pencinta olahraga di Eropa mulai mengusulkan agar Olimpiade kembali digelar. Puncaknya pada 23 Juni 1894, ketika Komite Olimpiade Internasional (IOC) berdiri di Paris. Mereka memutuskan bakal menggelar Olimpiade modern dua tahun kemudian.

Melalui pertemuan yang melibatkan diskusi panjang, akhirnya disepakati Yunani yang bakal menjadi tuan rumah Olimpiade perdana tersebut. Keputusan itu diambil karena negara tersebut merupakan tempat lahirnya Olimpiade.

Baca Juga:

Teori Konspirasi Olimpiade 2020 dan Bantahan IOC

Tak Bisa Latihan di Ruang Publik, Tim Balap Sepeda Ingin Punya Fasilitas Virtual Training

Olimpiade 1896

Media, keluarga kerajaan, dan masyarakat Yunani pun merasa senang dengan kembalinya Olimpiade ke negara mereka. Putra Mahkota Yunani saat itu, Constantine, langsung menunjuk Athena sebagai tempat berlangsungnya ajang tersebut.

Tak sampai di situ, Constantine langsung menyatakan diri sebagai Presiden Komite Olimpiade 1896. Sayangnya kala itu Yunani tengah mengalami masalah keuangan. Bahkan, beberapa petinggi negara tidak yakin bisa menggelar Olimpiade.

Merupakan tugas Constantine untuk mencari tambahan dana untuk menggelar Olimpiade 1896. Constantine pun mengambil tindakan denan mengandakan patriotisme masyarakat Yunani hingga akhirnya bisa menggelar ajang itu.

Menjelang penyelenggaraan Olimpiade 1896 terdapat aturan bahwa semua atlet yang berpartisipasi pada ajang tersebut harus berstatus amatir. Menariknya, seluruh atlet yang bertanding di Olimpiade pertama itu (241 atlet) semuanya adalah lelaki.

Pada 6 April, pembukaan Olimpiade pertama berlangsung. Hari itu sekaligus kemerdakaan Yunani. Sekitar 80.000 orang hadir pada acara yang dibuka oleh Raja Yunani saat itu, George I, bersama anak-anaknya.

Setelah itu, Constantine selaku ketua penyelenggara meresmkan Olimpiade 1896. Sang putra mahkota berkata, “dengan ini, saya menyatakan Olimpiade internasional pertama di Athena resmi dibuka. Jaya selalu negeri ini dan Orang-orang Yunani.”

Setelah itu, sembilan band dan 150 penyanyi menyanyikan lagu resmi Olimpiade gubahan Spyridon Samaras. Dilanjutkan dengan puisi karangan Kostis Palamas serta pentas musik dari berbagai musisi Yunani.

Terdapat sembilan cabang olahraga yang dipertandingkan pada Olimpiade 1896, yaitu atletik, sepeda, anggar, gimnastik, menembak, renang, tenis, angkat beban, dan gulat. Sejatinya ada satu cabor lagi, berlayar, tetapi batal karena cuaca.

Amerika Serikat menjadi negara yang paling banyak memenangi medali emas Olimpiade 1896, 11 medali emas. Namun, tuan rumah Yunani mengumpulkan total medali terbanyak, yaitu 46, dengan rincian 10 emas, 17 perak, serta 19 perunggu.

Spyridon Louis

Mayoritas negara yang tampil di Olimpiade 1896 berada di benua Eropa. Pengecualian hanya untuk tiga negara, yaitu Amerika Serikat (Amerika Utara), Australia (Oseania), dan Chile (Amerika Selatan). Yunani sebagai tuan rumah mengirimkan atlet terbanyak, 169.

Terdapat sejumlah perubahan aturan di Olimpiade. Sumpah atlet menjelang Olimpiade diperkenalkan pada edisi 1928, sementara api Olimpiade baru pada edisi 1928, dan sumpah offisial baru pada edisi 1972.

Pelari marathon, Spyridon Louis, menjadi kebanggaan masyarakat Yunani pasca memenangi nomor tersebut. Sementara itu, atlet tersukses di Olimpiade 1896 adalah atlet gimnasium asal Jerman, Carl Schuhman, yang memenangi empat ajang.

Olimpiade 1896 berlangsung selama 10 hari, sejak 6 April hingga 15 April. Acara penutupan berlangsung dengan Raja George mengundang seluruh atlet untuk menjalani makan di kerajaanya. Sejak saat itu, Olimpiade selalu berlangsung saat keadaan tenang. Sementara itu, Olimpiade 2020 mengalami penangguhan selama satu tahun akibat ancaman virus corona.

Bagikan

Baca Original Artikel