Ragam Feature Inggris

Nestapa Pendukung Manchester United pada Musim 2018-2019

Johan Kristiandi - Selasa, 04 Juni 2019

BolaSkor.com - Manchester United melalui musim 2018-2019 dengan terseok-seok. Berstatus sebagai tim paling populer di Inggris, The Red Devils justru mengalami sejumlah kegagalan. Walhasil, tidak mudah menjadi pendukung Man United pada musim ini.

Manchester United sudah terlihat tidak meyakinkan jelang musim 2018-2019 bergulir. Ketika klub Premier League lainnya seperti Manchester City, Chelsea, dan Liverpool aktif di bursa transfer, Man United justru pasif.

The Red Devils hanya memboyong Diogo Dalot, Lee Grant dan Fred. Sebagian suporter menilai ketiga pemain tersebut belum cukup membawa Man United bersaing dengan tim lainnya.

Kekhawatiran suporter terbukti. Manchester United tampil angin-anginan sejak awal musim. Fred sebagai pemain anyar paling sering diturunkan pun tidak menunjukkan performa seperti yang diharapkan.

Manchester United kian terpojok setelah terjadi permasalahan internal. Jose Mourinho dilaporkan menjadi aktor utama. The Special One bersiteru dengan anak emas pihak manajemen, Paul Pogba.

Baca Juga:

Cuci Gudang, Manchester United Akan Lepas 10 Pemain Muda

Menilik Perbandingan Skuat Treble Manchester City 2019 dengan Manchester United 1999

David De Gea Paksa Manchester United Memberi Komisi Penjualan Rp 541 Miliar

Manchester United

Pada akhirnya, Manchester United memecat Mourinho dan menunjuk Ole Gunnar Solskjaer sebagai manajer interim. Meski sempat tampil meroket pada awal kepemimpinan Solskjaer, namun The Red Devils kembali ke habitatnya yakni inkonsisten.

Terdapat beberapa faktor yang membuat Man United terpuruk. Satu di antara yang paling mencolok adalah performa pemain penting merosot tajam.

Sebut saja David De Gea, Alexis Sanchez, Romelu Lukaku hingga Pogba. Deretan pemain yang diharapkan mampu mengatrol Man United itu justru gagal menunjukkan performa terbaik.

De Gea rajin bikin blunder. Lukaku dan Sachez tidak tajam. Sedangkan, Pogba lebih banyak berurusan dengan hal di luar lapangan.

Setelah bertatih-tatih untuk menyelesaikan musim ini, suporter Man United kembali mendapatkan ujian. Dua rival utama, Liverpool dan Manchester United, bersaing ketat untuk menjadi jawara Premier League.

Siapa pun yang menjadi juara Premier League akan membuat pendukung Manchester United kesal. Liverpool dikenal punya rivalitas panjang dengan The Red Devils, sedangkan The Citizens adalah tetangga yang punya prestasi lebih bagus belakangan ini. Tak heran, aroma gengsi mulai tercium.

Beberapa laporan yang beredar mengatakan suporter Manchester United lebih ingin Manchester City keluar sebagai juara. Sebab, mereka menilai suporter The Reds akan selalu membanggakan titel juara hingga bepuluh-puluh tahun ke depan.

Suporter Manchester United

Rupanya, keinginan suporter Manchester United itu terwujud. Liverpool tetap puasa gelar sedangkan Manchester City menjadi yang terbaik dengan keunggulan satu poin.

Ketika senyum mulai terlihat di wajah suporter Man United, cobaan kembali datang. Kali ini adalah sesuatu yang ditakutkan: Liverpool meraih gelar juara.

Ya, Mohamed Salah dan kawan-kawan memenangi Liga Champions 2018-2019 usai membekuk Tottenham Hotspur 2-0 di laga puncak. Gol Mohamed Salah dan Divock Origi membawa The Reds meraih gelar keenam sepanjang sejarah. Sekadar informasi, jumlah tersebut dua kali lebih banyak daripada milik Man United.

Nestapa kian genap setelah Manchester United hanya bercokol pada posisi keenam klasemen akhir Premier League 2018-2019. Dengan begitu, Paul Pogba dan kolega dipastikan tidak dapat berlaga di Liga Champions musim depan.

Musim 2018-2019 membuat suporter Manchester United mengalami sejumlah kesedihan berturut-turut. Memang berat menjadi suporter Setan Merah. Kamu tak akan kuat, biar mereka saja.

Bagikan

Baca Original Artikel