Minim Suplai Bola, Alasan Rasmus Hojlund Sulit Cetak Gol di Premier League
BolaSkor.com - Penyerang muda asal Denmark, Rasmus Hojlund, sudah memainkan enam laga di Premier League dan belum menorehkan gol. Sementara itu di Liga Champions, pemain berusia 20 tahun sudah mencetak tiga gol dari dua laga.
Anomali itu cukup unik, sebab Hojlund selalu dipercaya bermain Erik ten Hag di Man United pasca ditransfer dari Atalanta dan sembuh dari cedera. Hojlund juga memperlihatkan talentanya kala memimpin lini depan Red Devils.
Hal itu seyogyanya tidak membuat khawatir Ten Hag. Menurutnya, Hojlund akan menemukan momen kala ia mencetak banyak gol untuk Man United, baik itu di Liga Champions atau Premier League.
Baca Juga:
Legenda Manchester United dan Inggris Sir Bobby Charlton Wafat
Ucapan Belasungkawa Figur dan Sepak Bola Dunia untuk Sir Bobby Charlton
Sir Bobby Charlton dan 10 Pahlawan Inggris di Piala Dunia 1966
"Bukan kekhawatiran (bahwa Rasmus Hojlund belum mencetak gol di Premier League). Dia mencetak gol untuk Denmark, dia mencetak gol untuk kami di Liga Champions sehingga dia juga akan mencetak gol untuk kami di Premier League," papar Ten Hag di laman resmi klub.
"Saya tidak punya keraguan tentang itu. Hari ini dia dua atau tiga kali berada di posisi yang sangat bagus. Akan tiba saatnya dan dia akan menyelesaikannya."
Berbeda pendapat dari Ten Hag, Ruud Gullit, pandit sepak bola sekaligus legenda sepak bola Belanda, menilai Hojlund belum mencetak gol di Premier League karena belum dapat banyak suplai bola dari rekan setimnya di Man United.
Alih-alih memberinya banyak bola, para pemain Man United cenderung mencetak gol sendiri. Itulah yang membuat Hojlund kesulitan mencetak gol di Premier League.
“Saya masih berpikir Anda harus memasukkan striker Anda ke dalam daftar pencetak gol. Karena jika dia mencetak gol, maka dia mendapat kepercayaan diri, maka pemain lain juga akan mencarinya sepanjang waktu," terang Gullit dikutip dari Goal.
"Mereka tidak terlalu mencarinya. Dan dia berada di area di mana Anda dapat melihatnya. Anda melihat terlalu banyak pemain yang terlalu bersemangat untuk mencetak gol, mereka masuk ke dalam, mereka ingin mencetak gol sepanjang waktu."
"Saya bermain dengan (Marco) Van Basten, saya selalu berpikir jika saya memberikan bola maka itu akan menjadi gol, jika saya menendangnya maka itu bisa menjadi gol. Saya lebih suka memberikannya karena itu adalah gol yang pasti."
"Anda tahu striker, mereka egois, mereka perlu mencetak gol. Jika dia bahagia di tim, itu akan membuat perbedaan besar bagi pemain lain," urainya.