Kutipan Johan Cruyff dan Cara Pep Guardiola Hadapi Permainan Inter Milan
BolaSkor.com - Manchester City menyandang status tim favorit jelang final Liga Champions 2022-2023 kontra Inter Milan, Minggu (11/06) pukul 02.00 dini hari WIB. Pertandingan akan dimainkan di Ataturk Olympic Stadium, Istanbul, Turki.
Alasan mengapa The Citizens menyandang status unggulan adalah karena permainan yang diperlihatkan: menghibur dan ofensif. Man City juga punya kedalaman skuad bagus serta dilatih oleh salah satu pelatih top Eropa, Pep Guardiola.
Sejak menggunakan formasi 3-2-4-1 juga Man City menemukan keseimbangan yang tepat pada fase bertahan dan ofensif. Terlebih Man City dalam perjalanan menuju treble winner usai memenangi Premier League dan Piala FA.
Inter juga dapat meraih treble karena sudah meraih titel Piala Super Italia dan Coppa Italia. Kendati demikian dibandingkan dengan Man City, Inter inkonsisten di Serie A sebelum akhirnya dapat mengamankan posisi empat besar.
Baca juga:
Tidak Semua Treble Itu 'Treble'
5 Duel Kunci Laga Inter Milan Vs Manchester City
Final Liga Champions: Inzaghi Spesialis Turnamen, Inter Tak Gentar Hadapi Man City
Tak ayal Man City difavoritkan jelang final Liga Champions. Meski begitu Man City selayaknya waspada. Legenda sepak bola asal Belanda dan Barcelona, Johan Cruyff, memiliki kutipan yang diingat baik oleh pengagumnya, Pep Guardiola.
"Italia tidak bisa mengalahkan kami, tapi kami jelas bisa kalah melawan mereka," ucap Cruyff.
Guardiola setuju dengan pendapat Cruyff soal permainan sepak bola Italia tersebut. Pelatih asal Spanyol itu pun menaruh perhatian khusus kepada Il Nerazzurri besutan Simone Inzaghi.
"Saya tidak bisa melawan Cruyff, dia adalah orang terpenting dalam karier saya. Italia kuat dalam kompetisi apapun," ucap Guardiola seperti dilansir dari Football-Italia.
"Anda (Italia) merasa nyaman mengatakan Anda bukan favorit, tapi kami hanya menerimanya, dan tidak ada lagi yang bisa kami lakukan. Kami ingin menang, tapi kami semua tahu Inter menginginkan hal yang sama."
"Ini akan menjadi pertandingan yang sulit karena kualitas dan struktur pertahanan mereka, tetapi tidak hanya itu. Mereka melakukan banyak hal bagus, jika tidak mereka tidak akan berada di final Liga Champions."
Guardiola juga menganalisis permainan Inter yang banyak memainkan ruang serta bermain efisien dengan bola lambung. Pengamatan Guardiola juga meliputi dari posisi kiper hingga ke lini depan.
"Mengidentifikasi ruang dan mengosongkan lini tengah adalah kualitas yang spesial. Kemudian mereka menggunakan umpan-umpan panjang dengan (Edin) Dzeko, (Romelu) Lukaku, Lautaro (Martinez) dan (Joaquin) Correa," terang Guardiola.
"Ditambah late run, dan proses melalui (Alessandro) Bastoni dan (Matteo) Darmian dan juga (Andre) Onana. Biasanya, tim memiliki penjaga gawang yang hebat, tetapi dia luar biasa dengan kakinya. Ini adalah konsep lain yang harus dihadapi."
Guardiola pun telah mengantisipasinya dengan cara atau persiapan yang berbeda untuk Man City guna menghadapi Inter, sebab Inter berbeda dari lawan-lawan Man City sebelumnya.
"Saat ini, ini bukan tentang persiapan atletik. Ini tentang mencapainya dengan mentalitas yang tepat. Pendekatannya harus benar-benar berbeda karena Inter bermain dengan cara yang sangat berbeda, jadi kami harus maju dengan ketenangan dan meninggalkan segalanya di lapangan," pungkas Guardiola.