Ketua Umum NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari Raih UCI Merit Award, Sejarah Baru untuk Dunia Balap Sepeda Indonesia
BolaSkor.com - Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari, meraih penghargaan bergengsi UCI Merit Award dari Union Cycliste Internationale (UCI).
Penghargaan ini diberikan dalam rangkaian kongres tahunan UCI yang digelar di Kigali, Rwanda.
Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Presiden UCI David Lappartient kepada Okto, sapaan akrab Raja Sapta Oktohari.
Tentu ini menjadi kebanggaan bagi Indonesia, dan terciptanya sebuah sejarah bagi dunia olahraga balap sepeda Tanah Air.
Okto mencatat sejarah sebagai orang Indonesia pertama yang menerima penghargaan prestisius ini.
Baca Juga:
Demi SEA Games 2025, NOC Indonesia dan Kemenpora Siap Bersinergi
“Raja Sapta Oktohari, mantan Ketua Umum PB ISSI, berperan besar memajukan balap sepeda di Indonesia dan Asia. Di bawah kepemimpinannya, kualitas pelatihan atlet dan pelatih meningkat, sejumlah event balap sepeda Indonesia masuk ke dalam kalender Internasional UCI, serta balap sepeda makin populer sebagai sarana transportasi dan gaya hidup sehat,” demikian pernyataan resmi UCI.
Okto mendapatkan ucapan selamat dari 115 negara yang hadir, termasuk tokoh-tokoh dan pimpinan tertinggi balap sepeda dunia.
Ini menjadi dedikasi Okto karena dapat mengembangkan dan mempromosikan olahraga balap sepeda di berbagai level.
Momen penghargaan semakin istimewa karena Okto juga menjadi salah satu orang pertama yang mendapatkan kalung emas dan pin emas UCI yang merupakan simbol kehormatan tertinggi dan baru pertama kali diberikan sepanjang sejarah penganugerahan UCI Merit.
Raja Sapta Oktohari Berkontribusi Besar atas Kemajuan Olahraga Balap Sepeda Tanah Air

Raja Sapta Oktohari bukan sosok asing di dunia balap sepeda.
Ia menjabat sebagai Ketua Umum PB ISSI selama dua periode (2015–2023), dan berhasil membawa Indonesia menjadi tuan rumah berbagai ajang internasional bergengsi, seperti UCI Track Nations Cup 2023 di Jakarta hingga Asian Cycling Championships.
Di tingkat regional dan kontinental, Okto juga dipercaya sebagai Senior Vice President Asia Cycling Confederation (ACC) 2019-2023 serta Advisor ASEAN Cycling Federation, menegaskan peran strategisnya dalam diplomasi olahraga balap sepeda.
“Sejak saya mengenal Okto, semangatnya tidak pernah padam. Ia selalu ingin tahu, berkembang, dan konsisten membawa kemajuan balap sepeda tidak hanya di Indonesia, tapi juga Asia dan dunia. Tidak semua orang bisa melakukannya. Menurut saya, balap sepeda adalah bagian dari passion-nya,” ujar David Lappartient.
Jadi Rajagukguk, Wakil Ketua Harian PB ISSI yang hadir langsung di Kigali, menilai penghargaan ini merupakan perjalanan dan perjuangan panjang yang telah dilakukan dan Okto dinilai sangat pantas untuk menerimanya.
“Kehadiran saya di sini mewakili PB ISSI. Saya menemani Pak Okto sejak awal, dari mulai 2015, di mana pada saat itu PB ISSI dalam titik terendah. Dari yang awalnya Indonesia tidak dikenal di luar negeri, sampai akhirnya dikenal. Kemudian mulai aktif di forum-forum internasional. Pak Okto yang membuka jalan balap sepeda Indonesia ke ASEAN, Asia sampai ke UCI. Saya tahu betul perjalanan ini tidak mudah dan tidak sebentar. Saya tahu betul bagaimana perjalanan dan perjuangannya untuk sampai di titik ini. Penghargaan ini memang sudah sepantasnya beliau dapatkan,” ungkap Jadi.
“Pak Okto menjadikan balap sepeda sebagai gaya hidup, diplomasi olahraga, sekaligus sarana persahabatan. Dengan tolok ukur UCI yang sangat ketat, penghargaan ini membuktikan dunia mengakui kontribusi nyata seorang Raja Sapta Oktohari. Indonesia patut memberikan apresiasi setinggi-tingginya,” tegasnya.
Raja Sapta Oktohari Merasa Bangga dan Terharu

Okto menegaskan bahwa penghargaan ini akan menjadi energi baru untuk terus mendorong prestasi dan memperkuat ekosistem balap sepeda nasional.
“Saya benar-benar kaget, terharu, sekaligus bangga. Ini adalah pertama kalinya saya datang ke Afrika, dan ternyata mendapat kehormatan luar biasa dari UCI. Saya ingin menegaskan, ini bukan pencapaian pribadi saya, melainkan hasil kerja keras tim yang selalu mencintai balap sepeda, khususnya di Indonesia. Terima kasih UCI atas penghargaan ini,” ujar Okto yang tidak dapat menyembunyikan rasa haru dan bangganya.
“Perjalanan kita masih panjang. Prestasi atlet harus ditingkatkan, kegiatan harus terus digalakkan, dan ekosistem balap sepeda harus semakin kuat. Mari kita satukan energi untuk dunia yang sama-sama kita cintai ini, yaitu balap sepeda,” tegas Okto.
Selain Okto, UCI Merit 2025 juga dianugerahkan kepada Jorge Blas Diáz García (Republik Dominika), Daniela Isetti (Italia), Sandra Kinyomvyi (Burundi), dan legenda sprinter dunia Mark Cavendish (Inggris).