Hannibal Mejbri, Klien Jorge Mendes dan Investasi Masa Depan Manchester United
BolaSkor.com – Manuver transfer Manchester United di tim senior boleh saja dikritisi setelah merekrut tiga pemain: Daniel James, Aaron Wan-Bissaka, dan Harry Maguire. Transfer United terbilang minim ketika tim-tim rival, selain Manchester City dan Liverpool, jor-joran belanja pemain.
Man United menghadapi hujan kritikan dari luar dan mereka, dari sisi internal, tetap menjalankan proyek yang sedianya sudah menjadi tradisi secara turun menurun: memperbanyak talenta-talenta muda untuk masa depan, entah itu dari akademi atau dari klub lainnya.
Pada era Sir Matt Busby, skuat United pernah disebut “Busby Babes”. Pun demikian di masa kepemimpinan Sir Alex Ferguson yang akrab disebut “Ferguson Babes”. Itu semua istilah yang merujuk kepada pemuda-pemuda yang direkrut, muncul dari akademi, lalu ditempa untuk jadi bintang.
Baca Juga:
Manchester United Rampungkan Transfer Wonderkid AS Monaco
Manchester United 4-0 Chelsea: The Blues Babak Belur di Old Trafford
Tuah Old Trafford dan Rashford di Balik Kemenangan Manchester United atas Chelsea
Tak semua pemain yang digembleng itu sukses, namun, upaya Man United untuk menjadikan mereka sebagai pemain yang lebih siap dan matang itu sudah menjadi tradisi selama bertahun-tahun. Kedatangan Ole Gunnar Solskjaer untuk melatih United sejak Desember 2018 mengembalikan tradisi itu.
"Saya pikir itu akan senantiasa jadi bagian filosofi klub. Itu merupakan bagian dari sejarah, yang membedakan kami dari tim-tim lain,” tutur legenda Man United, Ryan Giggs, soal tradisi Man United.
"Ya, kami bisa saja merekrut pemain-pemain kelas dunia dari berbagai penjuru dunia tapi kami juga ingin salah satu dari kami sendiri tampil di lapangan Old Trafford... kami butuh pemain-pemain dari akademi. Itu merupakan bagian masif dari sejarah United," tambah dia.
Sebelumnya, Louis van Gaal juga memiliki visi yang sama dalam memberikan kans pemain muda bermain. Tapi, ia tidak mewarisi DNA Manchester United yang hanya dimiliki oleh legenda klub atau setidaknya pemain-pemain yang sukses di era Sir Alex Ferguson.
Kehadiran Solskjaer sebagai pelatih kepala, plus Nicky Butt di akademi, serta Michael Carrick sebagai asisten manajer, mengembalikan United ke tradisi lama di kala klub-klub lain mengejar kesuksesan instan sebagai kewajiban di era sepak bola modern.
Baru ini, investasi untuk mengamankan masa depan itu dilakukan United kala mengumumkan rekrutan-rekrutan anyar di tim muda. Mereka adalah: Bjorn Hardley, Johan Guadagno, Dillon Hoogewerf, Mateo Meija, dan Hannibal Mejbri. Nama yang disebut terakhir menjadi pusat perhatian pemandu bakat Eropa.
Hannibal Mejbri, Wonderkid Keturunan Tunisia Berpaspor Prancis
Beberapa nama di atas, termasuk Mejbri, memang masih menanti persetujuan FIFA agar bisa gabung Man United secara resmi. Kendati demikian, Man United sudah mencapai kesepakatan dengan klub dan personal untuk merekrut mereka, khususnya Mejbri.
Hannibal Mejbri bukan sekedar talenta biasa. Mejbri direbutkan klub-klub top Eropa dan menolak kans bergabung dengan Arsenal hingga akhirnya memilih United. Dia direkrut dari AS Monaco sebesar lima juta euro dan baru berusia 16 tahun.
Berposisi sebagai gelandang dan penyerang – mungkin masih bisa berkembang di posisi lainnya di masa depan, Mejbri dikenal dengan naluri mencetak gol yang tinggi dan kemampuan mendribel bola, melakukan penetrasi dan bola seolah lengket di kakinya.
“Ini (gabung United) sebuah kehormatan. United punya sejarah besar dan juga dikenal karena pemusatan latihan di usia muda. Ini bisa membantu perkembangan saya untuk mencoba bermain dengan pemain-pemain top di masa depan,” ucap Mejbri kepada Le Parisien.
“Pastinya, saya akan bergabung dengan tim U-18. Jika saya bisa ke tim utama dalam kurun waktu dua tahun maka ini bagus. Setelahnya, segalanya akan bergantung kepada saya. Saya bisa membesar sedikit dari sisi fisik. Saya tidak tahu bagaimana tubuh saya akan berevolusi,” terang dia.
Bagi yang belum mengetahuinya, Mejbri ditangani oleh agen super Eropa, Jorge Mendes, yang notabene agen dari David De Gea, Cristiano Ronaldo, Jose Mourinho. Mendes tentu tahu betapa besarnya potensi Mejbri hingga ia mau menanganinya.
Nama Mejbri semakin tenar karena penampilan hebatnya di UEFA Youth League beberapa waktu lalu. Setidaknya pemandu bakat Barcelona, Bayern Munchen, Tottenham Hotspur, Arsenal, ada di sana untuk memantaunya.
Lahir pada 21 Januari 2003 di Ivry-sur-Seine, Prancis, Mejbri memiliki paspor Prancis dan sudah memperkuat timnas Prancis muda. Namun, Mejbri juga bisa membela timnas Tunisia di masa depan karena ia punya darah keturunan Tunisia dari sang ayah, Lofti Mejbri, eks pesepakbola yang bermain di Tunisia.
Mejbri, sebelum ke akademi Monaco pada Agustus 2018, sempat menimba ilmu di akademi Paris FC dan AC Boulougne-Billancourt. Kepergiannya dari Monaco cukup disayangkan karena perpisahannya terjadi karena rusaknya hubungan, bukan pergi baik-baik.
"Suatu hal buruk terjadi. Bagi keluarga kami, sangatlah sulit untuk hidup. Ini benar-benar mengejutkan, trauma. Kesalahan demi kesalahan sudah dilakukan," ucap Lofti menjelaskan kepada Le Parisien.
"Sejak saat itu, saya mempertimbangkan hubungan kepercayaan dengan klub dan keluarga kami telah hancur. Suatu sudah rusak. Sulit untuk terus bekerja dengan orang-orang ketika adanya kurang kepercayaan," tambah dia.
Fans Man United, yang penasaran dengan Mejbri dan mencari informasinya melalui internet, bisa jadi senang saat mendengar wawancara Mejbri dengan Le Parisien. Dia membahas soal sejarah klub dan legenda-legenda klub.
“Saya menyaksikan banyak video masa lalu. Nama-nama besar telah mengenakan jersey Manchester United, sebuah kehormatan untuk coba mengikuti jejak mereka,” imbuh Mejbri.
Baca Juga:
Kebijakan Transfer Manchester United Melawan Arus Budaya Sepak Bola Modern
Paul Pogba dan Ole Gunnar Solskjaer, Simbiosis Mutualisme di Manchester United
Rapor 3 Pemain Anyar Manchester United Kontra Chelsea di Old Trafford
“Pemain-pemain yang mengesankan saya? Tentu saja (Paul) Pogba. Di antara nama-nama sebelumnya, Ronaldo, (David) Beckham, dan (Eric) Cantona. Ketika saya pergi ke Manchester, salah satu orang berbicara kepada saya mengenainya (Cantona). Di sana, dia dianggap sebagai raja.”
Merantau ke Inggris juga tidak menyiutkan nyali Mejbri “Ketakutan? Tidak, ini tidak menakutkan saya. orang tua ada di sisi untuk mendampingi saya. Di lapangan Anda hanya berbicara sepak bola. Di luar ada bahasa, tapi masih bisa dipelajari. Manchester kota yang makan dan bernafas dengan sepakbola, ini kota yang indah,” tambahnya.
Dalam bahasa klasik, nama Hannibal memiliki perpaduan antara anggun dan raja, sementara dalam dunia modern, Hannibal identik dengan karakter Hannibal Lecter: seorang pembunuh sadis.
Tentu saja jika dianalogikan dengan definisi yang positif, Lofti ingin anaknya jadi predator kotak penalti yang ganas dalam mencetak gol dan menjadi raja di klub yang diperkuatnya. Karier Anda masih panjang, Hannibal Mejbri.
Nama: Hannibal Mejbri
Tanggal Kelahiran: 21 Januari 2003
Tempat Kelahiran: Ivry-sur-Seine, Prancis
Posisi: Penyerang / Gelandang Tengah
Kaki Terkuat: Kanan
Agen: Jorge Mendes
Catatan Karier:
- Mejbro gabung Monaco pada Agustus 2018 setelah bermain di akademi Paris FC dan AC Boulogne-Billancourt. Monaco membelinya sebesar satu juta poundsterling pada usia 14 tahun.
- Mejbri sudah memainkan delapan laga untuk timnas Prancis U-16 dan juga dapat memperkuat timnas Tunisia karena punya dua kewarganegaraan. Musim lalu Mejbri tampil sekali di tim utama Monaco.