Liga Indonesia Indonesia Berita

Erick Thohir Tak Bisa Intervensi Komdis PSSI meski Kaget dengan Hukuman Yuran Fernandes

Rizqi Ariandi - Selasa, 13 Mei 2025

BolaSkor.com - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, disebut kaget dengan sanksi yang dijatuhkan Komite Disiplin (Komdis) PSSI terhadap kapten PSM Makassar, Yuran Fernandes.

Namun, Erick tidak bisa mengintervensi keputusan dari komdis. Sebab, komdis merupakan badan yudisial di PSSI yang bersifat independen.

"Pak Erick cukup terkejut dengan keputusan tersebut. Namun beliau menjelaskan bahwa Komdis adalah badan independen yang tidak bisa diintervensi oleh pengurus PSSI," kata pemilik PSM Makassar, Sadikin Aksa.

Yuran Fernandes dijatuhi larangan beraktivitas selama 12 bulan atau satu tahun dan denda Rp25 juta oleh komdis.

Baca Juga:

Banding Putusan Komdis, PSM Pastikan Berdiri Bersama Yuran Fernandes

Yuran Fernandes Dilarang Beraktivitas di Sepak Bola Indonesia Selama Setahun, PSM Ajukan Banding

Dapat Tambahan Hukuman dari Komdis PSSI, Ciro Alves Dipastikan Absen di Dua Laga Terakhir Persib

Dalam putusan komdis disebutkan Yuran terbukti membuat pernyataan secara tertulis melalui media sosial yang mendiskreditkan keputusan perangkat pertandingan dan persepak bolaan Indonesia, serta memukul layar monitor VAR.

"Karenanya, beliau menyarankan agar kami segera menempuh jalur banding ke Komisi Banding," ujar Sadikin Aksa.

PSM Berdiri bersama Yuran Fernandes

Kapten
Kapten PSM Makassar, Yuran Fernandes. (Instagram/yur4nfernandes)

Atas masukan dari Erick Thohir itu PSM akan mengajukan banding terhadap putusan komdis ke Komite Banding PSSI. PSM akan mengumpulkan bukti-bukti yang diharapkan bisa membatalkan putusan komdis tersebut.

"PSM akan terus menjunjung tinggi semangat fair play dan profesionalisme, sembari memperjuangkan keadilan bagi pemain kami," ujar Sadikin.

Penyebab Yuran Fernandes Disanksi

Kapten
Kapten PSM Makassar, Yuran Fernandes. (Instagram/yur4nfernandes)

Yuran Fernandes membuat kehebohan setelah menyampaikan kritik pedas di akun Instagram pribadinya. Yuran menyinggung soal korupsi di sepak bola Indonesia.

Kritik itu disampaikan Yuran usai PSM kalah 1-3 dari PSS Sleman pada pertandingan pekan ke-31 Liga 1 2024/2025, Sabtu (3/5). Dalam laga itu wasit Nendi Rohaendi dianggap membuat beberapa keputusan yang menguntungkan tuan rumah.

"Sepak bola di Indonesia hanya candaan. Makanya level dan korupsinya akan tetap sama. Jika Anda ingin menghasilkan uang, Anda bisa datang ke Indonesia. Jika Anda ingin bermain sepak bola serius, menjauhlah dari Indonesia," tulis Yuran.

Bagikan

Baca Original Artikel