Cara Djanur Membenahi Penyelesaian Akhir Persebaya
BolaSkor.com - Persebaya Surabaya boleh menepuk dada sebagai satu dari lima tim tersubur hingga pekan 11 Liga 1 2019. Tetapi Persebaya hanya mampu mencetak lima gol dalam lima pertandingan terakhir di Liga 1 2019. Persebaya kehilangan naluri membunuh di depan gawang lawan.
Penyakit Persebaya dalam liga laga terakhir adalah bermain bagus di awal kemudian kecolongan di akhir pertandingan. Cukup menyakitkan. Poin hilang di depan mata. Pelatih Persebaya Djadjang Nurdjaman tak ingin hal itu terulang saat meladeni Persipura Jayapura.
Catatan Persebaya sebagai tim produktif kelima Liga 1 2019 tak membuatnya senang. Tim asal Kota Pahlawan ini total membukukan 17 gol. Sementara dari enam pertandingan di kandang, Persebaya sudah 12 kali membobol gawang lawan.
Baca Juga:
Ruben Sanadi Sadar Persipura Sudah Bangkit
Rekor Pertemuan Berpihak pada Persipura, Persebaya Emban Misi Berat untuk Menang
Pelatih yang kerap disapa Djanur itu terus mengasah akurasi crossing penyerang sayap dan bek sayap sebelum laga di Stadion Bung Tomo, Jumat (2/8). Dia menilai barisan penyerang Persebaya masih kerap menyia-nyiakan peluang mencetak gol.
“Sebetulnya kalau dilihat dari jumlah gol, Persebaya nomor lima. Hanya kalah banyak dari PS Tira-Persikabo, Arema FC, Madura United dan Bhayangkara FC,” sebut Djanur.
“Artinya, kami lumayan produktif dibandingkan yang lain. Tetapi jika dibandingkan dengan peluang yang tercipta, masih banyak terbuangnya.”
Djanur pun menggenjot sektor sayap. Mulai dari sektor kiri yang ditempati Ruben Karel Sanadi, Moch Alwi Slamat, Manuchehr Jalilov, Osvaldo Haay. Hingga sisi kanan yang diisi Abu Rizal Maulana, Moch Syaifuddin, Novan Setya Sasongko, Oktafianus Fernando, Irfan Jaya dan Misbakus Solikin. Mereka diasah kemampuan akurasi crossing-nya.
“Kami menekankan pada crossing, dan (umpan) direct dan dari depan kotak penalti. Ini adalah bentuk evaluasi kami yang selama ini menjadi kelemahan. Mudah-mudahan bisa teratasi, karena kami banyak menciptakan peluang tapi kok banyak yang gagal,” jelas Djanur. (Laporan Kontributor Kurniawan/Surabaya)