Bos PSM dan Persita Akui Musim Pertama VAR di Liga 1 Berdampak Signifikan
BolaSkor.com - Klub-klub Liga 1 2024/2025 merasakan dampak signifikan dari penerapan Video Assistant Referee (VAR) selama satu musim penuh. Berkat VAR, pertandingan-pertandingan di kompetisi kasta tertinggi itu jadi minim kontroversi.
Dorongan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, kepada operator Liga 1, PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), untuk menerapkan VAR berbuah hasil signifikan.
Peran VAR sebagai masukan bagi wasit dalam mengambil keputusan telah menciptakan suasana kompetisi yang lebih bersih dan profesional karena memungkinkan para pengadil di lapangan untuk meninjau kembali keputusannya sebelum mengambil keputusan akhir.
Baca Juga:
Owen Rahadian Gabung ke Persipura, Siap Kembalikan Mutiara Hitam ke Liga 1
Proposal LIB Ditolak, Liga 1 Musim Depan Tetap dengan Regulasi 8 Pemain Asing
Tyronne del Pino Jadi Pemain Terbaik Liga 1 2024/2025, Penyerang Dewa United FC Top Skorer
Berdasarkan laporan dari PT LIB, VAR punya andil besar dalam 306 pertandingan sepanjang musim. VAR melakukan checking sebanyak 1.279 kali untuk di-review wasit, antara lain gol yang dianulir akibat offside, pelanggaran sebelum gol terjadi, serta keputusan kartu merah dan kuning.
"Saya menilai di musim pertama VAR di liga ini memberikan dampak positif bagi seluruh kompetisi. Meski ada catatan karena belum sesuai dengan harapan komunitas sepak bola, tetapi sudah menuju hal yang bagus," kata Direktur Utama PSM, Sadikin Aksa.
"Harapannya di musim berikutnya harus lebih baik, terutama untuk makin meningkatnya kualitas wasit lokal yang sudah banyak perubahan," ujarnya menambahkan.
Berkat VAR, Musim 2024/2025 Jadi yang Terbaik
Selebrasi Javlon Guseynov usai merobek gawang Arema FC, Minggu (20/4). (Media Persita Tangerang)
Sementara itu, CEO Persita, Ahmed Rully Zulfikar, menilai penyelenggaraan musim 2024/2025 menjadi yang terbaik sejak Liga 1 digulirkan pertama kali pada 2017. Hal ini, kata Rully, tak terlepas dari diberlakukannya VAR.
Selama putaran pertama, VAR telah mengawasi 647 insiden, dengan rata-rata 4,2 kali checking per pertandingan. Dari 647 kejadian di lapangan, sebanyak 77 keputusan diubah karena bantuan VAR dan 66 keputusan diambil setelah dilakukan On Field Review (OFR) atau tinjauan langsung dari TV di pinggir lapangan. Dari jumlah perubahan itu, VAR telah menganulir 25 gol, mengeluarkan 20 kartu merah, dan memberikan hadiah penalti sebanyak 22 kali.
Sementara di putaran kedua, sejak minggu ke 18 hingga 34, terdapat 632 kejadian di lapangan yang dipantau VAR juga dengan rata-rata tak jauh berbeda, 4,2 kali checking. Dari jumlah insiden tersebut, ada 87 keputusan diubah berkat VAR dan 78 keputusan ditetapkan wasit usai OFR, di antaranya membatalkan 29 gol, mengeluarkan 15 kartu merah, dan 21 kal memberikan tendangan penalti.
"Salah satu perubahan nyata, adalah VAR yang hadir dengan investasi besar dan sangat membantu kompetisi musim ini dilaksanakan dengan baik. Walaupun masih ada beberapa kekurangan yang harus terus dibenahi. Ini menunjukkan betapa pentingnya teknologi untuk kemajuan sepak bola Indonesia," ujar Rully.