Balotelli: Rasialiesme di Italia dan Spanyol Terlalu Terbuka
Milan – Bomber Italia, Mario Balotelli, kembali menerima perlakuan rasial dari para pendukung Gli Azzurri. Meski begitu, Balotelli tak terlalu menanggapi serius dan menganggap mereka tak lebih dari sekumpulan orang-orang bodoh. Insiden tersebut terjadi kala Balotelli beserta anggota skuat Italia lain tengah mengadakan pemusatan latihan di Coverciano, Florence, minggu lalu. Sejumlah suporter yang menyaksikan sesi latihan pasukan Cesare Prandelli itu terpaksa harus diusir kepolisian setemat karena melontarkan ejekan rasial. “Mereka tak terbiasa melihat orang yang berbeda, bukan orang kulit putih, orang yang bertindak sebagai pemberontak namun secara normal. Saya rasa apa yang penolak tidak suka adalah orang lain yang berbeda dibiarkan untuk bertindak di jalan itu,” ungkap Balotelli dilansir ESPN. “Mereka orang-orang bodoh, mereka marah kepada saya, mereka mengatakan hal buruk, namun saya tidak melakukan sesuatu berbeda dari orang lain. Saya telah membuat kesalahan, seperti orang lain, dan saya selalu membayar kesalahan. Saya rasa bahwa jika saya orang kulit putih mungkin beberapa orang akan tetap membuat saya kesal dan sebal namun tidak akan sama. Tentu saja tidak.” Ditanya soal pengalamannya kala menjalani karier di Liga Inggris bersama Mancheseter City, pemain keturunan Ghana itu mengungkapkan jarang sekali mendapat perlakuan rasial, atau bahkan tak pernah merasa berbeda dengan anggota skuat lain. “Tidak terbuka, tidak. Di City, tak lama setelah saya gabung, kami sedang di pesawat hendak melakukan tur ke suatu tempat dan saya melihat sekitar dan saya menyadari ada banyak pemain kulit hitam daripada pemain kulit putih di tim.” “Perbedaan yang begitu besar. Itu luar biasa. Di Italia, saya sering merasa jadi satu-satunya orang kulit hitam. Rasisme dimana-mana. Mungkin di sini lebih terbuka, atau di Spanyol. Ada rasial di Inggris namun mereka lebih menyembunyikannya.” Pungkas Balo.