5 Transfer Gratis Terbaik Sepanjang Sejarah Sepak Bola
BolaSkor.com - Bursa transfer musim panas 2020 akan segera dibuka. Meski musim ini belum usai, ada sejumlah klub yang mengumumkan rekrutan anyar.
Satu di antara yang menarik di bursa transfer adalah mencermati pergerakan klub mencari pemain yang berstatus bebas trnasfer. Situasi itu terjadi karena sang pemain tidak berhasil mencapai kesepakatan kontrak anyar dengan klubnya.
Baca juga:
5 Hal yang Dapat Dilakukan Guardiola dan Man City untuk Memenangi Titel Premier League 2020-21
5 Hal yang Harus Diketahui dari Rekrutan Anyar Bayern Munchen, Tanguy Nianzou Kouassi
Sepanjang sejarah sepak bola, ada beberapa transfer yang tidak melibatkan uang, namun berakhir dengan manis. Bahkan, beberapa di antaranya melibatkan nama-nama besar.
Berikut ini lima transfer gratis paling menguntungkan sepanjang sejarah sepak bola:
Esteban Cambiasso (Real Madrid - Inter Milan)

Kepergian Esteban Cambiasso dari Real Madrid tidak mengejutkan karena El Real memiliki sejumlah gelandang papan atas seperti David Beckham, Zinedine Zidane, Luis Figo, dan Guti. Dengan kata lain, Madrid tidak memiliki tempat bagi Cambiasso untuk bermain reguler.
Cambiasso adalah gelandang serbabisa yang memiliki kemampuan sama baiknya dalam bertahan dan menyerang. Ketika membela Inter Milan, Ia memenangi lima Scudetto berturut-turut, empat titel Coppa Italia, dan gelar Liga Champions.
Esteban Cambiasso mengukir karier satu dekade yang cemerlang di Inter Milan. Setelah itu, ia menuju Leicester City.
Paul Pogba (Manchester United - Juventus)

Manchester United mendatangkan Paul Pogba dari klub asal Prancis, AC Le Havre pada 2009. Dua tahun berselang, ia mendapatkan promosi di tim senior.
Namun, Paul Pogba frustrasi karena tidak mendapatkan tempat di tim utama. Pada Agustus 2012, ia memutuskan menuju Juventus dengan status bebas transfer.
Bersama Juventus, Pogba bermain dalam 178 laga dengan menorehkan 34 gol. Ia juga membawa La Vecchia Signora memenangi empat gelar Serie A, dua trofi Coppa Italia, dan dua titel Piala Super Italia.
Michael Ballack (Bayern Munich - Chelsea)

Michael Ballack adalah satu di antara gelandang terhebat pada generasinya. Tak heran, ia tidak mudah dilupakan penggemar Jerman dan Chelsea.
Ballack menikmati masa-masa indah di Bayern Munchen selama empat tahun. Ia meraih tiga titel Bundesliga dan sebiji gelar DFB-Pokal. Dari 107 pertandingan, Ballack mencetak 44 gol.
Namun, kisah di Bayern berakhir dengan transfer gratis. Gagalnya kedua pihak mencapai kesepakatan dimanfaatkan Chelsea untuk mengajukan penawaran.
Kemampuan Ballack tidak tumpul di Inggris. Ia memenangi Premier Legaue, Piala FA, dan Piala Liga Inggris.
Andrea Pirlo (AC Milan - Juventus)

Melepas Andrea Pirlo ke Juventus dengan status bebas transfer adalah satu di antara keputusan terburuk yang diambil Milan pada bursa transfer. Pirlo yang dianggap telah habis justru menjadi tulang punggung kesuksesan Bianconeri.
Andrea Pirlo dikenal sebagai satu di antara gelandang terbaik di dunia. Visi dan kemampuan umpannya menjadi senjata andalan ketika tampil.
Kemampuan tersebut masih bertaji ketika Pirlo tampil di Juventus. Ia memenangi empat gelar Serie A berturut-turut, dua Piala Super Italia, dan satu Coppa Italia. Dia juga berperan dalam capaian Juventus melangkah ke final Liga Champions 2015, kendati dikalahkan Barcelona 3-1 di laga puncak.
Robert Lewandowski (Borussia Dortmund - Bayern Munchen)

Ada lelucon di dunia sepak bola Jerman jika Borussia Dortmund adalah pemberi makan Bayern Munchen. Namun, bila diteliti lebih dalam, lelucon tersebut ada benarnya.
Selama bertahun-tahun, Dortmund kehilangan pemain andalannya yang menyeberang ke Bayern Munchen. Satu di antara yang paling disayangkan adalah Robert lewandowski.
Ketika pindah ke Bayern pada 2014, Lewandowski menyandang status mesin gol Dortmund setelah mengemas 103 gol plus 42 assist dalam 187 pertandingan. Kini, ia menorehkan 240 gol plus 53 assist dalam 284 laga untuk Bayern Munchen.