Feature Indonesia Internasional Eropa Berita

5 Rivalitas Klub Sepak Bola Paling Mengerikan Selain Persib dan Persija

Budi Prasetyo Harsono - Selasa, 01 Januari 2019

BolaSkor.com - Pertandingan antara Persib Bandung melawan Persija Jakarta yang berlangsung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Minggu (23/9) silam, menyisakan cerita duka. Seorang pendukung Persija, Haringga Sirila, meninggal dunia saat menyaksikan tim kesayangannya bertanding.

Haringga yang ketahuan sebagai pendukung Persija itu dikeroyok oleh oknum yang diduga suporter Persib, bobotoh. Pria berusia 23 tahun tersebut dipukuli menggunakan benda keras seperti balok kayu.

Menerima serangan secara membabi buta membuat Haringga meninggal dunia di tempat. Pria yang berdomisili di Cengkareng, Jakarta, itu pun menjadi korban kesekian rivalitas Persib dan Persija.

Baca Juga:

3 Pemain yang Mengurangi Beban Lionel Messi di Barcelona

6 Efek Plus-Minus Boxing Day

5 Mantan Anak-anak Asuh Sir Alex Ferguson yang Banting Setir Jadi Pelatih

Pertandingan yang mempertemukan Persib dan Persija memang kerap memakan korban jiwa. Rivalitas kedua kesebelasan memang sudah sampai ke taraf yang tidak bisa diterima oleh akal sehat manusia.

Sejak 2012, setidaknya terdapat enam pendukung yang kehilangan nyawa akibat menyaksikan pertandingan antara Persib melawan Persija. Dari jumlah tersebut, masing-masing kubu menderita tiga korban nyawa.

Kejadian yang menimpa Haringga merupakan duka untuk seluruh pencinta sepak bola. Aksi kekerasan tersebut membuktikan sepak bola di seluruh dunia sama saja, memiliki rivalitas yang tidak masuk akal.

Di Indonesia, persaingan Persib dan Persija merupakan yang paling panas. Namun, terdapat rivalitas yang tidak kalah membahayakan di belahan dunia lain.

Berikut ini BolaSkor.com merangkum lima rivalitas yang tidak kalah panas selain Persib dan Persija:

West Ham United dan Milwall

Kedua kesebelasan memang berada di divisi yang berjauhan. Tetapi hal tersebut tidak membuat rivalitas antara West Ham United dan Milwall mereda.

Baca juga: 3 Pemain yang Mengurangi Beban Lionel Messi di Barcelona

Kekerasan dapat dipastikan terjadi saat West Ham United dan Milwall berhadapan. Pihak keamanan di London Timur seketika menjadi sibuk sebelum dan setelah pertandingan.

Rivalitas kedua kesebelasan membuat sineas Lexi Alexander mengangkatnya dalam film Green Street (2005). Film tersebut bercerita tentang konflik fans West Ham United dan Milwall.

Al Ahly dan Zamalek

Ketika dua klub terbaik di Afrika berasal dari kota yang sama, rivalitas abadi yang akan terjadi. Lihat saja pertandingan antara Al Ahly melawan Zamalek yang kerap berlangsung panas.

Pertemuan antara Al Ahly dan Zamalek kerap menimbulkan korban jiwa sehingga terdapat sejumlah aturan khusus. Mereka harus bertanding di tempat netral dan menggunakan wasit asing.

Baca Juga: 5 Legenda Klub yang Kembali sebagai Manajer atau Pelatih

Selain itu, tribun para penonton memang benar-benar dibagi dua sama rata. Di satu sisi pendukung Al Ahly mengenakan kostum merah, di sisi lain fans Zamalek berseragam putih.

Wisla Krakow dan Cracovia

Perang Suci, demikian para pendukung Wisla Krakow dan Cracovia menganggap pertemuan kedua kesebelasan. Seperti perang sungguhan, pendukung kedua kesebelasan bisa kehilangan nyawa.

Bukan sekadar di dalam lapangan, perang kedua pendukung juga melebar ke luar lapangan. Pada 2004 hingga 2006, total delapan pendukung Wisla Krakow dan Cracovia meninggal dunia.

Baca Juga: 6 Pemain Man United yang Diuntungkan Selepas Pemecatan Jose Mourinho

Mengenakan seragam salah satu klub di bagian kota yang salah bisa membuat seseorang meninggal dunia. Bahkan, pertempuran besar antara fans Wisla Krakow, Cracovia, dan polisi sempat terjadi pada 1990.

Rangers dan Celtic

Persaingan antara Rangers dengan Celtic seolah membelah Kota Glasgow. Bukan hanya sepak bola, pendukung kedua kesebelasan juga bersaing karena masalah agama dan politik.

Rangers merupakan perwakilan orang-orang Protestan dan penganut politik Republikan. Sementara Celtic adalah perlambang penganut Katolik yang berhaluan politik Loyalis.

Baca Juga: 5 Pemain yang Menyesal Bergabung dengan Real Madrid

Berbagai insiden kekerasan telah mewarnai laga antara Rangers dan Celtic. Meski mulai berkurang dalam beberapa tahun terakhir, rasanya mustahil laga berjuluk Old Firm itu berlangsung aman.

Bukan tanpa alasan, seperti disebut di atas, kedua klub mewakili isu-isu yang sensitif. Baik Rangers maupun Celtic sama-sama memiliki ideologi masing-masing.

River Plate dan Boca Juniors

Rasanya tidak ada pencinta sepak bola yang tak mengenal duel River Plate melawan Boca Juniors. Keduanya merupakan kesebelasan raksasa di Argentina dan Amerika Selatan.

Hampir setiap pertandingan berakhir, Kota Buenos Aires mendadak siaga. Kondisi itu disebabkan hampir pasti pendukung River Plate dan Boca Juniors bakal terlibat kekerasan.

Baca Juga: Mengenang Alumnus 5 Piala Asia U-19 Terakhir di Pentas Dunia

Pertemuan River Plate dan Boca Juniors pada 1968 masih menjadi perbincangan hingga saat ini. Kala itu, sebanyak 71 penonton meninggal dunia dan 150 lainnya luka-luka.

Sempat ada ungkapan, kalau ke Argentina, jangan lupa menonton River Plate melawan Boca Juniors. Anda akan merasakan menjadi penduduk Kota Buenos Aires saat pertandingan berjuluk SuperClasico berlangsung.

Bagikan

Baca Original Artikel