Ragam Feature Inggris

5 Laga Terbaik Premier League di Dekade 2010-an

Yusuf Abdillah - Jumat, 27 Desember 2019

BolaSkor.com - Tahun 2019 sudah hampir berakhir. Sebuah dekade akan berakhir, era 2010-an akan berganti 2020-an. Sepanjang satu dekade penggila sepak bola menjadi saksi momen-momen hebat di Premier League.

Menyambut dekade baru, tidak ada salahnya melihat kembali apa yang tersaji sepanjang 2010-an. Banyak laga yang spektakuler, penuh kenangan, hingga kontroversial.

Berikut BolaSkor.com memilih lima laga Premier League terbaik dalam satu dekade.

Baca juga:

3 Destinasi Favorit Klub Bundesliga pada Liburan Musim Dingin

3 Alasan Napoli Memecat Carlo Ancelotti meski Telah Memecahkan Rekor di Liga Champions

6 Pemain yang Punya Potensi Besar Hengkang pada Januari 2020


1. Manchester City 3-2 Queens Park Rangers (2012)

Sudah tidak diragukan lagi, pertandingan Manchester City melawan Queens Park Rangers di hari terakhir musim 2011-12 adalah terpilih menjadi yang terbaik. Di laga inilah City memastikan gelar juara lewat sepakan terakhir.

Laga yang terjadi pada 13 Mei 2012 menjadi momen paling tidak terlupakan oleh suporter City. Bahkan yang bukan suporter City masih mengingat laga ini.

Sergio Aguero memastikan City menjadi kampiun Premier League lewat gol dramatis pada detik terakhir. Namun, momen itu hanyalah salah satu bagian dari serunya laga.

Pablo Zabaleta membawa City unggul pada menit 39. Dengan gol ini City yang saat itu diasuh Roberto Mancini sepertinya akan mulus menuju takhta juara.

Akan tetapi QPR, yang posisinya di Premier League belum aman, memberikan perlawanan dan berhasil menyamakan keadaan lewat Djibril Cisse.

Kemudian sebuah insiden memalukan terjadi. Gelandang QPR Joey Barton bertingkah gila saat berselisih dengan Carlos Tevez. Insiden yang berbuah kartu merah untuk Barton. Meski sudah diusir, Barton masih sempat menendang Tevez dalam perjalanannya ke luar lapangan.

Meski tinggal diperkuat 10 pemain, QPR malah berhasil berbalik unggul lewat gol sundulan Jamie Mackie pada menit 66. Sementara di laga lain, Manchester United, yang bersaing ketat dalam pacu juara dengan City, dalam kondisi unggul atas Sunderland. Artinya, di sisa waktu City wajib mencetak dua gol untuk menjadi kampiun. Raut sedih terlihat jelas dari suporter City usai timnya kebobolan.

City berhasil membuat gol penyama lewat Edin Dzeko. Gol tersebut terjadi pada menit ke-92. Untuk menjadi juara, City masih butuh satu gol lagi. Dan selang beberapa saat kemudian sebuah umpan Mario Balotelli diterima oleh Aguero dan sejarah pun tercipta. Gol Aguero pada menit 93.20 membawa City menjadi juara Premier League untuk pertama kalinya.


2. Newcastle 4-4 Arsenal (2011)

Comeback Newcastle United pada laga melawan Arsenal pada 2011 sungguh luar biasa.

The Gunners yang saat itu sedang bersaing di puncak klasemen sedang memburu kemenangan demi menjaga asa mereka untuk meraih trofi pertama dalam tujuh tahun. Misi Arsenal mendapatkan tambahan poin sepertinya sudah terlaksana ketika mereka memimpin 4-0 di babak pertama.

Arsenal bahkan sudah unggul empat gol saat laga baru berjalan 26 menit. Seketika Robin van Persie mencetak gol keempat Arsenal, banyak suporter Newcastle memilih meninggalkan St James 'Park.

Tetapi pada paruh kedua Newcastle tampil seperti tim yang baru. Semangat mereka semakin terangkat tak lama setelah babak kedua dimulai ketika pemain Arsenal Abou Diaby diusir wasit karena mendorong Kevin Nolan dan Joey Barton.

Itu menjadi momen kebangkitan The Magpies asuhan Alan Pardew. Joey Barton membalaskan satu gol dari titik penalti pada menit ke-68.

Leon Best kemudian menjadikannya 4-2 lewat gol dari jarak dekat dengan 15 menit tersisa. Tiba-tiba, Newcastle mulai percaya diri.

Barton menyarangkan penalti lain dan comeback itu selesai ketika Cheick Tiote mencetak gol tendangan voli dari jarak jauh. Sebuah gol spektakuler untuk sebuah comeback luar biasa.

Sayangnya, Tiote meninggal dunia pada 2017. Dia akan tetap menjadi cerita publik Newcastle United, karena memberikan salah satu momen terbesar dalam sejarah.


3. Manchester United 8-2 Arsenal (2011)

Sepanjang sejarah Arsenal, hasil di Old Trafford pada 28 Agustus 2011 bisa dikatakan merupakan titik nadir. Kala itu Arsenal dihancurkan Manchester United 8-2.

Dalam laga itu, Arsenal memiliki pemain yang diusir keluar, membiarkan Ashley Young mencetak dua gol, dan menderita kekalahan terburuk mereka sejak 1896.

Setan Merah unggul 3-1 di babak pertama tetapi membobol lima gol setelah restart. Performa yang benar-benar menghancurkan pasukan Arsene Wenger.

Dalam pertandingan itu, gol tidak berhenti mengalir dan Wojciech Szczesny harus terus memungut bola dari gawangnya sampai gol kedua Young di menit ke-91.

Wayne Rooney mencetak hat-trick untuk tim asuhan Sir Alex Ferguson.


4. Manchester City 2-1 Liverpool (2019)

Kualitas sepak bola yang dipamerkan di Etihad Stadium ketika Man City menjamu Liverpool pada 3 Januari 2019 memang luar biasa.

Liverpool datang ke laga sebagai pemuncak klasemen dan dalam 20 pertandingan tak terkalahkan. Mereka mengincar titel Premier League. Tambahan tiga poin akan memperlebar jarak mereka atas City menjadi 10 poin.

Sebaliknya bagi City, laga ini harus dimenangkan. Dan, pasukan Pep Guardiola sukses keluar sebagai pemenang.

Bagi publik Liverpool, momen yang tidak terlupakan adalah ketika mereka gagal membuat gol setelah John Stones melakukan penyelamatan di garis gawang. Lewat teknologi garis gawang terlihat bola hanya berselisih 1,12 cm untuk melewati garis gol.

Sergio Aguero kemudian menempatkan tuan rumah memimpin dengan tendangan jarak dekat sesaat sebelum paruh waktu. Skor kembali imbang setelah Roberto Firmino membuat gol bagi The Reds.

Man City yang sangat membutuhkan kemenangan akhirnya mendapatkannya melalui Leroy Sane, yang melepaskan tembakan rendah di luar jangkauan Alisson Becker dengan 18 menit tersisa.

Penggemar Liverpool akhirnya harus rela tim kesayangannya gagal memetik kemenangan. Mereka kemudian lebih kecewa karena Man City menggantikan Liverpool di puncak klasemen di akhir musim.


5. Crystal Palace 3-3 Liverpool (2014)

Masih ingat kekalahan 0-2 Liverpool di Anfield dari Chelsea pada musim 2013-14? Banyak yang mengatakan itu merupakan pukulan hebat yang membuat Liverpool gagal menjadi kampiun Premier League.

Tapi delapan hari kemudian, dunia menyaksikan keruntuhan tim asuhan Brendan Rodgers di Selhurst Park.

Liverpool membutuhkan kemenangan besar untuk memberi tekanan kepada Man City dan untuk memperkecil selisih gol. Semula Liverpool sudah berada di jalur yang benar ketika mereka unggul 3-0.

Joe Allen mencetak gol liga pertamanya di babak pertama dan gol dari Daniel Sturridge dan Luis Suarez membuat The Reds memegang kendali penuh.

Para suporter Liverpool yang hadir ingin lebih banyak gol. Tetapi di atas lapangan semua berubah di 10 menit terakhir. Ya dalam 10 menit terakhir Crystal Palace mampu membuat tiga gol.

Itu adalah hari The Reds mengucapkan selamat tinggal kepada kesempatan terbaik mereka untuk memenangkan gelar Premier League untuk pertama kalinya.

Bagikan

Baca Original Artikel