5 Hal yang Wajib Diketahui Jelang Musim Baru F1 2019
BolaSkor.com - Sirkuit Melbourne, Australia, akhir pekan ini akan menjadi pembuka lomba putaran pertama Formula 1 (F1) 2019. Tentu semua fan berharap jalannya persaingan F1 musim ini lebih ketat ketimbang musim-musim sebelumnya.
Maklum sejak peralihan mesin delapan silinder (V8) ke enam silinder sejak F1 2014, tim Mercedes begitu dominan. Bagaimana tidak, dimulai F1 2014-2018, Mercedes selalu menjadi juara dunia konstruktor.
Baca Juga:
Charles Leclerc, Mutiara yang Siap Bersinar di F1 2019
F1 Berduka, Direktur Lomba Charlie Whiting Tutup Usia

Kemudian Lewis Hamilton merasakan titel juara dunia pembalap musim 2014, 2015, 2017, dan 2018. Satu-satunya tahun ia kecolongan yaitu F1 2016. Itupun diraih rekan setim Hamilton yang kini telah pensiun, Nico Rosberg.
Sebagai penyelenggara F1, Liberty Media telah menggodok beberapa regulasi agar persaingan musim ini lebih ketat. BolaSkor.com pun mengajak semua pembaca untuk mengetahui semua perubahan jelang F1 2019.
1. Revisi Regulasi
Beberapa regulasi di F1 2019 memang mengalami perubahan. Seperti pemisahan berat mobil dan pembalap. Kini berat mobil minimal 740 kg dan pembalap minimal 80 kg.
Kemudian ada peningkatan berat bahan bakar menjadi 105 kg ke 110 kg. Kode warna ban juga turut diubah. Kini disebut C1 untuk kompon paling keras dan C5 yang paling lunak.
Untuk komponen teknis di mobil, ada perubahan di sayap depan maupun sayap belakang. Desain sayap depan bakal lebih sederhana dan semakin melebar. Sedangkan sayap belakang lebih lebar 100 mm dan lebih tinggi 22 mm.
(Klik Halaman Berikutnya)
2. Perubahan Nama Tim
F1 2019 juga diisi dua tim yang berubah nama. Sauber bakal tampil dengan nama Alfa Romeo Racing. Alfa Romeo sendiri berstatus sponsor utama tim, sehingga struktur kepemilikan dan manajemen Sauber sejatinya tidak berubah.
Lalu ada Force India yang telah sepenuhnya hilang dari F1. Mulai F1 musim ini, nama tim menjadi Racing Point. Unsur nepotisme begitu kentara dari pembelian Force India oleh Racing Point.
Karena proses akuisisi dikepalai Lawrence Stroll yang notabene ayah dari Lance Stroll dan berstatus pembalap Racing Point bersama Sergio Perez.
3. Banyaknya Pembalap Pindah Tim
Hampir 80 persen tim di F1 2019 mengubah komposisi pembalap. Dua tim bahkan berstatus papan atas yaitu Scuderia Ferrari dan Red Bull Toro Rosso Honda. Ferrari merekrut Charles Leclerc dari Alfa Romeo untuk menjadi rekan setim Sebastian Vettel.
Gantinya, Kimi Raikkonen mengisi pos yang ditinggalkan Leclerc. Red Bull sendiri kehilangan Daniel Ricciardo yang cabut ke Renault. Alhasil Red Bull mengorbitkan pembalap Toro Rosso, Pierre Gasly dan bersanding bersama Max Verstappen.

McLaren bahkan merombak 100 persen komposisi pembalap. Mereka meminang pembalap rookie, Lando Norris. Plus mendatangkan Carlos Sainz Jr dari Toro Rosso. Namun Sainz sudah membela Renault di empat putaran terakhir F1 2018.
Terlepas dari semua kepindahan pembalap di atas, nama yang paling menyita perhatian tentunya Robert Kubica. Sempat mengalami kecelakaan parah dan absen di F1 sejak 2010, Kubica kembali ke ajang balap jet darat dengan membela Williams.
4. Pergantian Pemasok Mesin
Red Bull Racing mengakhiri kerja sama selama 12 tahun dengan Renault sebagai pemasok mesin. Sebagai gantinya, Red Bull akan menggunakan mesin Honda.
Kolaborasi Red Bull-Honda sendiri sudah bisa diprediksi sejak Honda memasok mesin untuk tim satelit mereka, Toro Rosso di F1 musim 2018.

5. Pertukaran Lomba Meksiko dan Amerika Serikat
F1 2019 masih akan menyajikan 21 putaran yang berarti sama seperti musim lalu. Satu-satunya perubahan adalah lomba F1 Meksiko dan Amerika Serikat bertukar posisi.
Kini lomba F1 Meksiko akan berlangsung terlebih dahulu di 27 Oktober, baru kemudian F1 Amerika Serikat, 3 November. Namun F1 2019 masih akan dimulai di Australia, 17 Maret dan ditutup di Abu Dhabi, 1 Desember.*
Baca Berita Selengkapnya soal F1 Lainnya di KabarOto.com