Ragam Feature Inggris Berita

5 Alasan Mengapa Liverpool Vs Everton Jadi Derby Paling Ramah

Johan Kristiandi - Jumat, 19 Februari 2021

BolaSkor.com - Liverpool akan menjamu Everton pada pertandingan pekan ke-25 Premier League 2020-2021, di Stadion Anfield, Minggu (21/2). Duel yang disebut sebagai derby Merseyside tersebut sering dianggap sebagai derby teramah.

Pertandingan antara Liverpool melawan Everton memiliki beberapa nama. Awalnya, laga tersebut bertajuk City of Liverpool Derby. Kemudian, banyak yang menyebutnya sebagai derby Lancaster. Kini, sebutan yang lazim digunakan adalah derby Merseyside.

Hal utama yang membedakan derby Merseyside dari derby lainnya adalah hubungan erat antara kedua suporter. Kedua sisi memiliki jalinan kasih yang dibangun atas rasa hormat.

Baca Juga:

Nostalgia - Kemenangan Terakhir Everton di Derby Merseyside Kirim Liverpool ke Zona Degradasi

Fakta-fakta Menarik Curtis Jones, Scouser yang Mencetak Gol di Derby Merseyside

Kecenderungan Unik Jurgen Klopp Tiap Kali Memainkan Derby Merseyside

Pada saat pertandingan, tidak ada pembagian tempat untuk masing-masing suporter. Mereka saling berbaur melihat pemain kesayangan berjuang meraih kemenangan. Tak heran, derby Merseyside dianggap sebagai derby paling ramah.

Berikut ini adalah lima alasan lainnya kenapa Liverpool versus Everton jadi derby paling ramah:

Satu Keluarga Beda Cinta

Derby Merseyside

Sepak bola merupakan bagian kota Liverpool. Bersama dengan musik, sepak bola membuat Liverpool menjadi kota yang unik di Inggris.

Pada banyak peristiwa di kota lain, satu keluarga biasanya akan mendukung satu klub. Kesetiaan kepada klub diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Namun, itu tidak terjadi di Liverpool.

Di Liverpool, bukan pemandangan aneh ketika suami istri berangkat bersamaan dari rumah, tetapi menggunakan warna syal yang berbeda. Sang ayah mengenakan syal merah warna kebanggaan Liverpool, sedangkan sang ibu melilitkan syal biru di lehernya pertanda sebagai suporter Everton.

Derby Persahabatan

Derby Merseyside

Banyak yang mengira laga Liverpool melawan Everton yang dilabeli sebagai derby persahabatan membuat duel tak berlangsung dengan tensi tinggi. Namun, kenyataannya derby Merseyside merupakan laga dengan kartu merah terbanyak di Premier League dalam 10 tahun terakhir.

Namun, tensi tinggi tidak menjalar ke bangku penonton. Pada Derby Merseyside, biasanya pengamanan akan minim. Tidak banyak polisi yang diterjunkan untuk mengamankan pertandingan.

Hal tersebut tak terlepas dari hubungan antarsuporter yang baik. Selain itu, tidak banyak perbedaan atara pendangan politik dan sosial antara kedua tim.

Tidak ada perselisihan seperti di Manchester, di mana satu klub dianggap berasal dari dalam kota dan yang lainnya merupakan pemberontak.

Tumbuh Bersama

Jika menonton pertandingan secara langsung di Anfield atau Goodison Park, Anda akan melihat ribuan pria dan wanita, berusia 30 hingga 50 tahun, yang menjadi suporter setia hampir sepanjang hidup mereka.

Orang-orang tersebut tumbuh pada periode 1980-an ketika Liverpool menjadi tim terbaik di Inggris dan Eropa. Selain itu, Everton juga mencapai puncak prestasi.

Pada saat itu, sepak bola menjadi pelarian dari kenyataan dan depresi soal kondisi iklim sosial. Ada rasa saling menghormati antara suporter atas apa yang dicapai klubnya masing-masing.

Mesra di Bursa Transfer

Derby Merseyside

Sepanjang sejarah, telah terjadi lebih dari 30 transfer yang melibatkan kedua klub. Jumlah tersebut menjadi satu di antara yang terbanyak di mana transfer melibatkan dua tim dari satu kota.

Pada 1970-an, ada 20 pemain Everton yang bergabung dengan Liverpool. Sementara itu, 10 pemain lainnya melakukan perjalanan yang sebaliknya.

Abel Xavier adalah satu di antara pemain terakhir yang berganti klun. Pada 2002, ia menukar jersey biru dengan merah karena adanya permintaan dari Paul Gascoigne.

Selain itu, ada juga Peter Beardsley yang dikirim oleh Graeme Souness ke Everton dengan alasan yang masih menjadi tanda tanya. Ada juga pemain seperti Steve McMahon yang pernah bermain untuk kedua tim, tetapi tidak pindah secara langsung.

Tragedi Hillsborough

Derby Merseyside

Tragedi Hillsborough adalah tragedi kemanusiaan. Sebanyak 96 orang meninggal dunia pada hari itu karena kelalaian dan ketidakmampuan pihak keamanan. Ratusan orang lainnya juga terluka.

Tragedi tersebut membuat denyut nadi kota Liverpool lumpuh. Banyak kesedihan karena mereka yang pergi menonton sepak bola tidak pernah kembali.

Tragedi tersebut juga membuat suporter Everton bersedih. Mereka kehilangan sahabat dan saudara pada hari tersebut.

Sejak saat itu, para suporter Everton turut bergandengan tangan untuk menuntut adanya tanggung jawab dari pihak terkait. Sementara itu, beberapa suporter Manchester City, Manchester United, dan Sunderland juga ikut beraksi.

Tak heran, suporter Liverpool memiliki rasa hormat yang tinggi kepada penggemar Everton. Meski berbeda klub kesayangan, namun kota Liverpool bersatu untuk mencari titik terang tragedi Hillsborough.

Bagikan

Baca Original Artikel