14 Film Sepak Bola Indonesia untuk Menemani Anda dalam Isolasi Mandiri di Tengah Pandemi Virus Corona
BolaSkor.com - Film merupakan karya cipta seni dan budaya yang merupakan salah-satu media komunikasi massa audiovisual yang dibuat berdasarkan asas sinematografi yang direkam pada pita seluloid, pita video, piringan video, dan/atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya. Film bisa berperan sebagai alat propaganda, media, dan hiburan masyarakat.
Di dunia ini tersebar banyak jenis film, mulai dari dokumenter, fiksi, horor, humor, hingga drama. Temanya pun bermacam-macam mulai dari olah raga hingga percintaan.
Baca Juga:
5 Poin Penting Menpora untuk Tiga Cabor dengan Kompetisi Profesional
Menpora dan MenPUPR Akan Ikut FIFA Tinjau Venue Piala Dunia U-20 2021
Khusus olahraga, satu buah film biasanya lebih difokuskan untuk mengangkat satu cerita dari cabang olah raga tertentu saja, misalnya sepak bola. Di Indonesia terdapat banyak jenis film bertemakan sepak bola.
Film ini sangat cocok bagi Anda yang sedang melakukan isolasi mandiri atau work from home di tengah pandemi Virus Corona (COVID-19). Apa saja itu? Berikut 14 film bertemakan sepak bola Indonesia untuk menemani Anda dalam isolasi Mandiri di tengah pandemi Virus Corona:
1. Film Dokumenter tentang Legenda PSM Makassar, Andi Ramang

Andi Ramang merupakan salah satu legenda sepak bola Timnas Indonesia. Ia besar bersama PSM Makassar. Pria kelahiran 24 April 1924 tersebut sangat berjasa membangun sepak bola Indonesia. Tercatat, Ramang pernah menjadi pelatih PSM dan Persipal Palu.
Atas jasanya tersebut, Ramang dibuatkan artikel khusus oleh FIFA berjudul "Indonesian who inspired '50s meridian". FIFA berencana menjadi artikel tersebut diangkat ke layar lebar pada tahun 2012. Namun, rencana itu sampai sekarang belum selesai. Meski begitu, Ramang sudah dibuatkan film dokumenter berjudul Pasukan Ramang pada tahun 2013 lalu.
2. Romeo and Juliet

Romeo and Juliet merupakan film yang mengambil latar belakang suporter Persija Jakarta, The Jakmania, dengan pendukung Persib Bandung, Viking Persib Club. Film ini merupakan drama percintaan.
Di mana, mengisahkan tentang seorang Jakmania yang bernama Rangga (Edo Borne) yang jatuh cinta dengan seorang Lady Vikers bernama Desi (Sissy Prescilllia). Mereka jatuh cinta pada pandangan pertama saat terjadi bentrokan berdarah antara Jakmania dan Viking. Film karya sutradara Andibachtiar Yusuf tersebut sudah tayang sejak tahun 2008.
3. The Conductors

The Conductors adalah film yang mengambil latar belakang suporter. Film ini berceritakan tentang tiga dirigen terkenal, yakni dirigen Aremania, Yuli Sumpil, Addie MS dalam memimpin tim Twilight Orchestra, dan Pak Dibyo sebagai dirigen panduan suara Universitas Indonesia.
Film karya sutradara Andibachtiar Yusuf tersebut telah ditayangkan dalam sebuah festival film ternama, Jiffest pada 2007. Film itu juga pernah mendapat penghargaan sebagai salah satu film terbaik Festival Film Indonesia (FFI) tahun 2008.
Baca Juga:
Wawancara Eksklusif Asep Berlian: Waspada Virus Corona hingga Bicara Sosok Shin Tae-yong
4. Buligir Day

Buligir Day merupakan film dokumenter yang menceritakan perjalanan Bobotoh mendukung Persib Bandung di luar daerah. Ketika itu, Persib harus menghadapi Persipura Jayapura, pada laga final Indonesia Super League (ISL) 2014 di Stadion Sriwijaya Jakabaring, Palembang.
Film yang berdurasi 40 menit itu memiliki ending manis. Di mana, perjuangan Bobotoh ke Palembang tidak sia-sia. Pasalnya, Persib berhasil menjadi juara ISL 2014. Film jenis dokumenter tersebut merupakan karya Ricky Sastramihardja, dan dibantu oleh Aris, Fahmi, Fikih, Robby, Ipey, dan Kukuh.
5. Film Dokumenter Ayi Beutik

Film ini menceritakan panglima suporter Persib Bandung (Viking Persib Club), Ayi Beutik. Kepemimpinannya dan loyalitasnya terhadap Persib tak perlu diragukan lagi. Ia selalu mendukung tim Maung Bandung kemana pun bertanding.
Film ini merupakan dedikasi kepada Ayi Beutik yang wafat beberapa bulan sebelum Persib menjadi juara ISL 2014 lalu.
6. Garuda di Dadaku (1 dan 2)

Film Garuda di Dadaku dirilis pada Juni 2009. Film ini disutradarai oleh Ifa Isfansyah. Film itu juga dibintangi Emir Mahira, Aldo Tansani, Marsha Aruan, Ikranegara, Maudy Koesnaedi, Ari Sihasale, dan Ramzi.
Emir sebagai pemeran utama berperan sebagai Bayu. Bayu sangat menggemari sepak bola. Ia bercita-cita menjadi pesepak bola hebat, membela dan meraih prestasi bersama Timnas Indonesia.
Namun, mimpi Emir tidak mudah diwujudkan seperti membalikan telapak tangan. Pak Usman, kakek Bayu, sangat menentang impian Bayu, karena baginya menjadi pemain sepak bola identik dengan hidup miskin dan tidak punya masa depan.
Mesk begitu, Bayu tetap tidak pantang menyerah. Dua sahabat Bayu, Heri dan Zahra membantunya untuk tetap bisa berlatih sepak bola. Sebab, tujuan Bayu adalah untuk mengikuti seleksi Timnas Indonesia U-13. Pada akhirnya, Bayu pun masuk ke dalam Timnas Indonesia U-13 yang dipersiapkan untuk mengikuti kejuaraan internasional.
Film Garuda di Dadaku berlanjut ke serial dua. Kali ini, dengan mimpi yang sama, Bayu bisa membawa Timnas Indonesia U-15 menjadi juara sebuah kejuaraan tingkat ASEAN di Jakarta. Ia bertugas sebagai kapten tim.
7. Gara-Gara Bola
Gara-Gara Bola merupakan film komedi bertemakan sepak bola. Film ini diperankan Herjunot Ali, dan Winky Wiryawan, dan Laura Basuki. Film ini dirilis pada tahun 2008.
Film ini menceritakan judi sepak bola. Mereka bertaruh dalam final Piala Dunia 2006. Alhasil, mereka pun dikejar-kejar oleh kaki tangan bandar judi besar di Jakarta.
8. Tendangan dari Langit
Tendangan dari Langit merupakan film karya sutradara Hanung Bramantyo. Film ini menceritakan anak bernama Bayu yang tinggal di lereng Gunung Bromo, Jawa Timur, yang bercita-cita menjadi pesepak bola hebat. Namun, ia tidak mendapat restu sang ayah.
Sampai akhirnya, bakatnya ditemukan oleh pelatih Persema Malang, Timo Scheunemann dan Matias Ibo yang tengah berwisata ke Bromo. Bayu pun terus untuk mengejar cita-citanya.
Film ini juga dibintangi Irfan Bachdim, Kim Jeffrey Kurniawan, Maudy Ayunda, dan Joshua. Film ini dirilis pada tahun 2011.
9. Hari Ini Pasti Menang
Film Hari Ini Pasti Menang adaptasi dari novel berjudul Menerjang Batas karta Estu Ernesto. Film karya sutradara Andibachtiar Yusuf ini menceritakan perjuangan Timnas Indonesia menuju Piala Dunia 2014.
Tokoh utama dalam film ini adalah Gabriel Omar Baskoro yang diperankan Zendhy Zain. Ia jadi bintang Timnas Indonesia yang lolos ke perempat final Piala Dunia. Film ini dirilis pada tahun 2012.
Baca Juga:
Piala AFF 2020 Berpotensi Digelar Lebih Awal karena Dampak Virus Corona
Doa dan Harapan Riko Simanjuntak di Tengah Pandemi Virus Corona
10. Cahaya dari Timur
Film Cahaya dari Timur berceritakan sepak bola di Maluku. Konflik agama menjadi bumbu di film tersebut. Film ini diproduseri oleh Glenn Fredly, dan disutradarai Angga Dwimas Sasongko.
Pemeran utama film ini adalah Chicco Jericho. Ia berperan sebagai Sani Tawainella, mantan pesepak bola Timnas U-15 yang kini jadi tukang ojek. Sani berusaha menyelamatkan anak-anak dari konflik agama menuju pemain pesepak bola hebat.
11. Tabula Rasa
Film Tabula Rasa dirilis pada tahun 2014. Film ini disutradarai oleh Adrianto Dewo. Tabula Rasa bercerita tentang Hans (Jimmy Kobogau). Hans bercita-cita menjadi pesepak bola profesional yang hebat.
12. Garuda U-19
Film Garuda -19 dirilis pada tahun 2014. Film ini berceritakan perjuangan Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 2013 dan menuju Piala AFC U-19 2014. Film ini disutradarai oleh Andibachtiar Yusuf. Film tersebut dibintangi Mathias Muchus dan Ibnu Jamil.
13. Hattrick
Hattrick merupakan film yang dirilis pada tahun 2012, bertemkana futsal. Film ini dibintangi oleh Arumi Bachsin, Denny Sumargo, dan Lukman Sardi, dan Dion Wiyoko.
Film ini berlatarbelakang sebuah turnamen Underground Futsal bertaraf internasional yang diikuti oleh tim amatir Indonesia. Tim tersebut dibentuk oleh seorang wanita paruh baya yang jadi mafia.
Ia meneruskan cita-cita almarhum suaminya yang sangat mendamba memiliki tim futsal kuat berprestasi internasional.
Baca Juga:
14. Buaye Gile
Buaya Gile merupakan film yang dibintangi seniman ternama Indonesia Benyamin Sueb. Film ini bercerita tentang kehidupan sebuah kampung di Jakarta, yang selalu menggelar pertandingan antar kampung (tarkam) setiap HUT Kemerdekaan Republik Indonesia.