Namun, tak lengkap rasanya bila tak menyebutkan nyanyian. Ya, ultras akan bernyanyi sepanjang laga. Mereka seolah-olah ikut bertanding dengan terus meneriakan nyanyian yang membakar semangat.

Mungkin, bagi Anda yang pernah melihat langsung bagaimana ultras beraksi, mereka seperti Mozart dan Beethoven yang tengah bermain dalam sebuah orkestra. Memang terkesan berlebihan, namun gegap gempita dan semangat yang ditimbulkan masih berada dalam benang merah yang sama.

Ultras Galatasaray

Seperti layaknya orkestra, ultras pun tak asal bernyanyi. Mereka menuruti perintah pemimpin, atau yang beken disebut sebagai "Capo". Mereka berkumpul di satu sisi tribun, sambil mengikuti arahan capo yang berdiri pada barisan paling depan. Mirip peran yang dilakukan konduktor dalam sebuah pertunjukan orkestra bukan?

Beberapa alat musik juga kerap hadir di tribun. Drum dan trompet dua di antaranya. Dengan tabuhan drum, syair lagu yang dilantunkan kian terasa bersemangat. Adapun, trompet menghadirkan unsur simfoni ke dalam stadion.

Capo juga berperan untuk memimpin gerakan yang dilakukan ketika bernyanyi. Contohnya, tepuk tangan atau melompat sambil membelakangi stadion yang lazim disebut The Poznan.

Lanjut Baca lagi