2. Philipp Lahm

Pemain serba bisa yang baru pensiun tahun lalu. Lahm dapat bermain baik sebagai bek kanan, kiri, dan juga gelandang bertahan. Pep Guardiola menyebutnya sebagai salah satu pemain terpintar yang pernah dilatihnya. Ucapan Guardiola jelas bukan pepesan kosong belaka.

Lahm memang memiliki kecerdasan bermain di banyak posisi, terutamanya ketika dia bermain sebagai gelandang bertahan. Kendati memiliki tubuh kecil, ia mampu memerankan posisi tersebut dengan baik sebagai pusat serangan Bayern di masa lalu, dengan kelihaiannya mengoper bola.

Lahm telah bermain untuk Bayern sejak tahun 2002 hingga 2017, dalam kurun waktu tersebut, ia pernah dipinjamkan selama dua musim ke Stuttgart. Lahm merupakan pemain asli kelahiran Munchen dan muncul dari akademi, sebelum bermain reguler di tim utama. Ia juga sukses meraih delapan trofi Bundesliga dan satu Liga Champions.

3. Franz Beckenbauer

Pecinta sepak bola Eropa pastilah mengenal nama yang satu ini. Legenda dan ikon bagi sepak bola Jerman, terutamanya untuk Bayern. Beliau merupakan inventor bagi peran libero (sweeper) di lini belakang Bayern. Sebelum menjadi bek, Beckenbauer pernah menjadi gelandang.

Der Kaiser (Sang Kaisar) mengawali perjalanan dominan Bayern di Bundesliga. Beckenbauer bermain untuk Bayern pada medio 1964-1977 dengan raihan empat Bundesliga, empat DFB Pokal, dan tiga kali Piala Europa (format sebelum Liga Champions). Kesuksesannya bukan sekedar di level klub, melainkan Timnas Jerman saat masih bernama Jerman Barat, melalui satu trofi Euro 1972 dan Piala Dunia 1974.

4. Klaus Augenthaler

One man club bagi Bayern yang menghabiskan kariernya di klub dari tahun 1976-1991. Augenthaler juga contoh bek tengah yang disulap menjadi sweeper. Bukan cuma handal mengawal lini belakang, Augenthaler juga dikenal sebagai spesialiasi tendangan bebas dan piawai melepaskan operan lambung dengan presisi tinggi.

Selama bermain untuk Bayern, Augenthaler telah tujuh kali meraih trofi Bundesliga dan tiga DFB Pokal. Prestasi tertingginya diraih kala meraih Piala Dunia 1990 bersama Jerman Barat yang diasuh Beckenbauer.

5. Paul Breitner

Jika masih aktif bermain saat ini, Breitner bisa dijadikan contoh peran full-back modern. Pada masa jayanya, Breitner dikenal sebagai full-back yang rajin menyisir sisi sayap untuk membantu serangan (overlap) dan memiliki akurasi tinggi kala memberi umpan silang.

Terlepas dari sosok kontroversialnya di luar lapangan pertandingan, Breitner merupakan legenda Bayern yang juga pernah memperkuat Real Madrid pada medio 1974-1977. Breitner meraih lima titel Bundesliga bersama Bayern dan satu Piala Europa, serta dua titel La Liga dan satu Copa del Rey bersama Madrid. Di Timnas Jerman Barat, Breitner sukses merengkuh trofi Euro 1972.

Lanjut Baca lagi