6. Franck Ribery
Mungkin, Ribery merupakan salah satu pemain non-Jerman terbaik yang pernah membela Bayern. Ia sudah mengemas 243 laga lebih bersama Die Roten. Kala tengah prima, Ribery merupakan ancaman bagi pertahanan lawan di sisi sayap. Selama sedekade lebih, Ribery dan Arjen Robben meneror pertahanan lawan dari sisi sayap.
Winger asal Prancis dapat bermain melebar dan memberi umpan, serta memotong (cut inside) dari sisi sayap untuk melakukan penetrasi ke area 16 meter lawan. Ribery datang dari Olympique Marseille pada tahun 2007. Ia telah meraih tujuh trofi Bundesliga, lima DFB Pokal, dan satu Liga Champions.
7. Lothar Matthaus
Dalam masa prima, Matthaus dianggap sebagai salah satu pemain terbaik dunia karena memiliki kemampuan yang lengkap. Plus, dia juga sosok pemain yang pantang menyerah dan ngotot ketika bermain. Baik itu ketika memerankan peran sweeper atau gelandang.
Matthaus membela Bayern selama dua periode, satu pada tahun 1984-1988, dan yang kedua di tahun 1992-2000. Di tengah dua periode itu, Matthaus memperkuat Inter Milan. Selama bermain untuk Bayern, Matthaus sukses meraih tujuh trofi Bundesliga, tiga DFB Pokal, dan satu Piala UEFA (format sebelum Liga Europa). Bersama Jerman, Matthaus meraih trofi Euro 1980 dan Piala Dunia 1990.
8. Bastian Schweinsteiger
Matthaus tentu takkan keberatan bertandem dengan Schweinsteiger di lini tengah. Sama-sama terlahir sebagai warga Bavaria seperti Breitner, Schweinsteiger mengawali kariernya sebagai gelandang sayap, yang dikonversi menjadi gelandang tengah oleh Louis van Gaal.
Posisi barunya itu memaksimalkan potensi bermain Schweinsteiger. Tidak hanya memiliki penempatan posisi yang bagus, kepandaian membaca permainan, Schweinsteiger juga piawai melepaskan operan kunci penuh presisi, serta sering hadir dari lini kedua untuk mencetak gol.
Schweinsteiger juga seorang petarung yang memiliki determinasi bermain tinggi. Schweinsteiger bermain untuk Bayern pada medio 2002-2015, sebelum pindah ke Manchester United, dan kini aktif bersama Chicago Fire. Dia sudah meraih delapan titel Bundesliga, tujuh DFB Pokal, satu Liga Champions dan Piala Dunia 2014 bersama Timnas Jerman.
9. Arjen Robben
Selama bertahun-tahun, permainan Robben sebenarnya sudah bisa diterka: menggiring bola di sisi kiri pertahanan lawan, memotong masuk, lalu menendangnya dengan kakinya yang kidal. Tapi entah mengapa, caranya itu selalu efektif meneror pertahanan lawan.
Jika terhindar dari cedera, Robben mungkin pemain paling konsisten di dunia ini dengan gaya bermainnya yang efektif. Bahkan di usia 34 tahun, Robben masih bermain di level tertinggi Eropa. Ia sudah membela Bayern sejak tahun 2009. Sampai saat ini, Robben telah meraih enam titel Bundesliga, satu Liga Champions, dan empat DFB Pokal.