Kedua kesebelasan merupakan klub paling sukses di Liga Indonesia. Apabila ditotal, Persija 10 kali memenangi Liga Indonesia (sembilan perserikatan, satu Ligina).

Sementara itu, perolehan Persib tidak kalah mentereng. Klub berjuluk Pangeran Biru tersebut tujuh kali menjadi juara (lima perserikatan, satu Ligina, satu ISL).

Letak geografis yang berdekatan serta persaingan gengsi kota besar membuat rivalitas antara Persija dengan Persib memanas. Mulai era 2000-an, bentrok kerap terjadi setiap kedua klub bertanding.

Lama kelamaan, ketegangan antara para pendukung Persija dan Persib semakin tidak terkontrol. Korban jiwa berjatuhan, para pemain kedua tim pun kerap menjadi sasaran kericuhan.

Akhirnya, Liga Indonesia mengadakan berbagai solusi demi menanggulangi kericuhan yang kerap terjadi ketika Persija berhadapan dengan Persib.

Mulai dari larangan pendukung Persija dan Persib untuk bertandang ke markas lawan, hingga penggunaan mobil keamanan guna memboyong para pemain ke stadion.

Meski belum 100 persen efektif, rupanya cara yang dilakukan oleh penyelenggara Liga Indonesia cukup berhasil. Setidaknya, pertandingan Persija melawan Persib masih bisa berlangsung.

Langkah tersebut dilakukan bukan hanya untuk Persija dan Persib. Namun juga untuk pertandingan lain yang berpotensi terjadi keributan seperti Persebaya melawan Arema.

Lanjut Baca lagi