Saat itu City dipastikan tidak akan selamat kecuali ada pihak yang mau mengambil alih total klub, 100 persen. Dan Dewi Fortuna tampaknya masih menyayangi City. Saat itu kebetulan ADUG sedang mencari klub sepak bola.

Pada 1 September 2008, ADUG setuju mengambil alih Manchester City. Pada hari yang sama City mengumumkan bintang Brasil Robinho bergabung dari Real Madrid dengan rekor transfer 32,5 juta pound. Pada 23 September 2008, proses pengambilalihan selesai.

"Perasaan kami saat itu sangat lega. Lega karena kami sedang menjalani perubahan. Lega karena kami akan bisa menjaga kondisi finansial," ujar Cook.

Yang unik, masuknya Robinho ke City sendiri bukan karena uang dari ADUG. Robinho didatangkan dengan uang pinjaman demi menunjukan ambisi kami kepada calon pembeli.

"Ironinya adalah kami mengambil pinjaman dari calon pembeli lain. Uang pinjaman kami keluarkan untuk mendatangkan seorang pemain untuk membuktikan kami memiliki ambisi. Pemain itu adalah Robinho," Cook berkisah.

Nama Robinho sendiri sebenarnya bukan nama pertama. City semula mengincar Dimitar Berbatov dari Tottenham Hotspur. Namun Berbatov lebih memilih Manchester United. Dan di pengujung bursa transfer baru Robinho masuk.

"Kami punya modal untuk mendapatkan pemain. Tapi kami cuma punya 24 jam. Jika kami gagal mendapatkan pemain, pengambilalihan tidak akan terjadi," terang Cook menggambarkan masa genting yang dihadapinya.

Masuknya Robinho merupakan momen penting dalam transformasi Man City. Momen penting lain terjadi saat mereka sukses mendaratkan Carlos Tevez dari United. Sebelum Tevez datang, City gagal menggaet Ricardo Kaka pada Januari 2009, bursa transfer pertama di era pemilik baru. City gagal meski sudah menyiapkan dana 100 juta pound untuk memboyong Kaka dari AC Milan.

Lanjut Baca lagi