Sentuhan Magis Cuper

Raihan cemerlang yang ditorehkan Mesir dalam dua tahun terakhir tak lepas dari peran Cuper sebagai juru taktik. Pelatih berusia 62 tahun terbukti mampu menyulap Mesir menjadi tim yang disegani di benua Afrika sejak didapuk menjadi nakhoda pada Maret 2015.

Tak butuh waktu lama, Cuper langsung membawa Mesir tampil pada final Piala Afrika 2017. Meski kalah dari Kamerun, prestasi tersebut cukup membanggakan.

Kunci dari kesuksesan Cuper menangani Mesir ada pada filosofi berbeda yang coba ditanamkan kepada anak asuhnya. Jika kebanyakan pelatih lebih mengedepankan serangan pada era modern ini, Cuper justru menerapkan sebaliknya.

"Dalam sepak bola, sebuah tim harus bertahan dengan baik dan itu adalah aspek yang menjadi ciri tim nasional. Mungkin ini bukan sepak bola yang menyilaukan, tapi kami adalah tim yang sederhana, pekerja keras, dan disiplin yang memperhatikan detail kecil yang menentukan permainan," ujar Cuper dikutip dari situs resmi FIFA.

Setelah memastikan diri lolos ke Piala Dunia 2018, tugas Cuper tentu akan semakin berat. Apalagi, Mesir tergabung dalam Grup A bersama Rusia, Arab Saudi, dan Uruguay. Jika melihat dari daftar yang menghuni Grup A, langkah The Pharaoh tentu tidak akan mudah.

Namun, Cuper tetap tidak ingin kehilangan harapan. Mantan pelatih Inter Milan itu percaya tak ada hal mustahil yang bisa terjadi di sepak bola.

"Sekarang setiap masyarakat yang bertemu dengan saya selalu antusias dan percaya Mesir bisa berbicara banyak pada Piala Dunia 2018. Tak ada yang salah dengan keyakinan tersebut," tutur Cuper.

Lanjut Baca lagi