El Proceso

Ketika Tabarez kembali menjadi pelatih pada 2006, sepak bola Uruguay sedang kacau-balau, nyaris berada di titik nadir. Permainan Uruguay seperti tak memiliki identitas, hanya mengandalkan tenaga ketimbang telenta.

Sang Maestro selalu mencintai negaranya dan percaya bahwa bermain untuk tim nasional adalah sebuah pencapaian paling membanggakan bagi setiap pemain. Tapi kala itu kurangnya komitmen dengan pemain muda yang berpetualang ke luar negeri membuat mereka kehilangan identitas.

Inilah alasan Tabarez memperkenalkan "Proceso de Institucionalización de Selecciones y la Formación de sus Fútbolistas" alias El Proceso. Tabarez ingin menanam kembali identitas Uruguay kepada para pemain muda. Identitas yang dikenal sebagau "garra charrua" atau yang secara harfiah berarti cakar bajak. Keyakinan ini sendiri berasal dari masyarakat pribumi Uruguay dan mewujudkan semangat serta komitmen terhadap negara.

Tabarez ingin terciptanya tim yang terdiri dari pemain yang bersatu mengikuti cita-cita yang sama. Di sinilah pengalaman Tabarez sebagai guru sangat berpengaruh. Dia melihat sepak bola sebagai saluran untuk perubahan sosial. Sepak bola ditambah dengan pendidikan adalah cara terbaik untuk mengembangkan bakat muda bangsa.

Sang Maestro membuat para pemain muda kembali belajar lewat buku-buku di luar pengerahuan sepak bola. Lewat proses belajar ini pula para pemain muda diperkenalkan dengan sejarah La Celeste.

Tabarez sepenuhnya sadar bahwa mengembangkan individu sebagai person sama pentingnya dengan mengembangkan kemampuan sepak bola mereka. Jika pemain mengikuti El Proceso dari usia muda, Tabarez percaya mereka akan memiliki kecintaan yang lebih besar kepada jersey yang mereka pakai.

Lanjut Baca lagi