Masa Lalu Penuh Perjuangan

Ketika masih muda, Pope dilepas oleh akademi Ipswich Town di usia 16 tahun. Ia kemudian bermain untuk klub-klub non-liga dan mengisi waktu luang bekerja paruh waktu, demi mencari pendapatan agar bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Semua dilakoni pemain kelahiran Sotham, 19 April 1992, termasuk menjadi tukang antar susu dan bangun di pagi hari buta untuk mengantar susu.

"Hidup begitu sulit (di masa lalu). Saya sempat bekerja di beberapa tempat. Saya bekerja di Next dan menjadi tukang antar susu. Saya mengantarnya dengan mobil susu, pada pukul empat pagi di Soham. Bayarannya tidak besar," cerita Pope mengenang masa lalunya.

Sejak pergi dari akademi Ipswich, Pope kemudian bergabung dengan klub non-liga, Bury Town, dan pindah ke Charlton Athletic pada 2011. Kendati pindah ke Charlton yang saat ini berada di League One (divisi ketiga kompetisi sepak bola Inggris), Pope tidak langsung menembus tim utama.

Pemain bernama lengkap Nicholas David Pope harus menerima fakta pahit, jika dirinya banyak dipinjamkan ke klub-klub antah-berantah laiknya Harrow Borough, Welling United, Cambridge United, Aldershot Town, York City, dan Bury. Pope pantang menyerah. Ia bertekad untuk terus tampil bagus demi dapat menaikkan level bermainnya.

"Saya bermain di beberapa liga yang dingin dan gelap. Saya berada di tim cadanga Bury Town di Essex dan Suffolk Border Leaugue. Saya pikir itu ada di divisi tujuh. Brightlingsea cukup sulit. Saya harap orang di Brightlingsea tidak memedulikannya! (omongan Pope) Little Oakley - beberapa tempat di mana Anda membutuhkan peta. Di sana ada 10 orang dan seekor anjing," tutur Pope

"Anda harus membuktikan diri Anda di setiap level untuk mencapai level berikutnya."

Peruntungan pemain bertinggi badan 1,91 meter itu pun berubah ketika Burnley datang membelinya dua tahun silam. Pope setahun menunggu momen ketika Heaton cedera dan Dyche menunjuknya sebagai kiper utama The Clarets pada September 2017. Sejak saat itu, Pope tak tergantikan mengawal gawang Burnley yang sejauh ini baru kebobolan 26 gol dari total 30 laga Premier League - pertahanan terbaik keempat setelah Manchester City, Manchester United, dan Tottenham Hotspur.

"Saya merasa telah bekerja sangat keras dan membuktikan diri di level-level tinggi. Dipanggil ke dalam skuat Inggris bukanlah kebetulan. Jelas sekali ini merupakan hari yang saya pikir takkan pernah datang, dan sekarang terjadi, ini sebuah loncatan besar bagi saya dan semuanya yang dekat dengan saya," papar Pope.

Lanjut Baca lagi