Sikapi Persiapan Timnas Indonesia

Bima Sakti hanya mendapat waktu persiapan kurang 1 bulan menuju Piala AFF 2018. Hal itu disebabkan tarik ulur negosiasi PSSI dengan Luis Milla. Mengapa PSSI masih ingin menarik Luis Milla? Bukan tidak lain karena permintaan netizen Indonesia. Kekuatan netizen sangat berpengaruh besar di dunia sepak bola khususnya Timnas.

Ambil contoh kasus Indra Sjafri. Ia pernah dipecat PSSI dari kursi pelatih Timnas Indonesia U-19 awal tahun 2018, karena babak belur pada Kualifikasi Piala Asia U-19. Bima Sakti menjadi penggantinya. Indra Sjafri membantu PSSI dalam merancang progam pembinaan usia muda membentuk skuat Timnas Indonesia menuju building Piala Dunia 2034.

Namun apa yang terjadi? Bima Sakti dicopot karena Timnas Indonesia U-19 kalah 1-4 dari Jepang U-19 dalam laga uji coba. Indra Sjafri pun masuk kembali ke Timnas Indonesia U-19 karena tag #SaveIndraSjafri di media sosial.

Kembali lagi ke persoalan. Luis Milla memang bagus dalam merancang progam Timnas Indonesia U-23. Namun, warisan Luis Milla sudah melekat pada diri Bima Sakti. Tujuan Luis Milla datang ke Timnas Indonesia, khususnya memberikan aplikasi yang benar soal Filosofi Sepak Bola Indonesia (Filanesia) yang disusun tim Technical Study Group (TSG) PSSI.

Laga Singapura Vs Timnas Indonesia. (Twitter Piala AFF)

Karena gaya bermain Indonesia mirip dengan Spanyol. Luis Milla orang yang tepat memberikan pelajaran untuk mengaplikasikannya. Tentunya dengan pertimbangan mahar dia sebagai pelatih. Ia sudah membuktikannya kala membawa Spanyol U-21 juara Piala Eropa U-21 tahun 2011 silam.

Sudah seharusnya Timnas Indonesia move on dari Luis Milla. Bima Sakti pun sudah mendapat pelajaran berharga dari Luis Milla. Hanya tinggal di asah seperti pisau yang ingin memotong daging.

Mungkin PSSI punya rencana lain untuk sepak bola Indonesia tanpa Luis Milla. Misalnya, gaji Rp 2,4 miliar yang diterima Luis Milla beserta asistennya, lebih baik digunakan untuk membangun kompetisi Elit Academy Pro Liga 1 U-16 yang sudah dijalankan. Jangan takut dibohongi, kalau bohong tinggal tuntut saja keadilan dari PSSI. Namun, jika benar kita harus legawa.

Andai saja netizen Indonesia lebih bersikap optimistis dan legawa kepada Bima Sakti. Mendorong PSSI menunjuk pelatih. Mungkin saja PSSI dengan cepat ambil keputusan menunjuk Bima Sakti sebagai pelatih Timnas Indonesia lewat rapat Komite Eksekutif (Exco). Persiapan Timnas Piala AFF 2018 semakin panjang dan matang.

Timnas Indonesia Memang Kalah Permainan dari Singapura

Lanjut Baca lagi