Pertandingan berlangsung seru tanpa adanya gol yang tercipta di waktu normal, plus babak tambahan, hingga pemenang laga harus ditentukan via drama adu penalti. Sebelum adu penalti itulah sebuah momen terjadi.

Maurizio Sarri bermaksud mengganti Kepa Arrizabalaga dengan Willy Caballero dengan dua alasan: khawatir cedera dan yang kedua, Caballero adalah mantan kiper City yang mungkin lebih mengetahui gaya-gaya tendangan mereka.

Tapi yang terjadi malah drama telenovela yang terlihat di dunia nyata. Kepa begitu ngototnya menolak digantikan dengan Caballero, memicu amarah Sarri dan Gianfranco Zola, Sarri sampai kebingungan meluapkan amarahnya di bangku cadangan Chelsea hingga dia mau pergi meninggalkan stadion.

Wasit Jon Moss berbicara kepada Maurizio Sarri

Wasit Jon Moss datang dan pada akhirnya ... Kepa menang. "Sang pemain memenanginya," ujar komentator pertandingan. Ini kasus yang unik.

Di drama adu penalti Kepa memang menghentikan tendangan Leroy Sane, tapi City tetap menang karena empat eksekutor lainnya menjalankan tugas dengan baik, sementara Jorginho dan David Luiz gagal menjalankan tugasnya untuk Chelsea.

Man City mempertahankan gelar titel Piala Liga, tapi sorotan pasca laga sepenuhnya diarahkan kepada Kepa dan 'pemberontakan' kecilnya setelah sebelumnya fans Chelsea mengkritisi gaya main Sarri. Tentu saja apa yang dilakukan Kepa itu berpotensi memicu dampak panjang.

Lanjut Baca lagi