Meruntuhkan Tembok Rivalitas

Selepas tragedi, kedukaan mendalam dan keputusasaan sempat menyelimuti Manchester United. Tidak sedikit yang pesimistis The Red Devis akan kesulitan menjalani sisa kompetisi, bahkan mempertahankan sukses.

Namun, ketua klub yang saat itu dipegang Harold Hardman, menegaskan tidak akan menyerah oleh situasi. “Di saat paling berat seperti ini pun kami akan melanjutkan program musim ini. Kami berutang kepada publik dan juga sebuah kewajiban kepada sepak bola.”

Sebuah pernyataan yang mengejutkan sekaligus mengundang decak kagum. Mempersiapkan tim yang lebih dari separuh skuat utama tewas tentu bukan tugas yang mudah. Tugas itulah yang dijalankan oleh Jimmy Murphy, asisten Busby yang lolos dari kecelakaan karena tidak ikut rombongan.

Pada momen inilah, sisi kemanusiaan menghancurkan tembok rivalitas. Sebelum tragedi, United sukses menyabet tiga gelar Liga Inggris dan tiga Community Shield. Seharusnya, situasi ini bisa dimanfaatkan oleh klub rival.

Mungkin banyak yang tak menyangka, namun saat itu Liverpool dan Nottingham Forest menjadi dua klub pertama yang menawarkan bantuan. Manajer Liverpool, Bill Shankly, bahkan menawarkan pemainnya. Tak tanggung-tanggung, Shankly menawarkan lima pemain dari skuat inti mereka tanpa membebankan biaya.

Bill Shankly
Bill Shankly

"Itu juga membuka banyak mata banyak orang tentang bagaimana kebencian fans telah menghancurkan apa yang dipercaya semua orang adalah ikatan yang tidak bisa dipecahkan antara United dan Liverpool. Tentu saja ada persaingan, tapi tidak ada kebencian," ujar Shankly.

"Liverpool memiliki tempat di hati United karena begitu diumumkan mereka akan melanjutkan (kompetisi) setelah Munich, Liverpool langsung masuk dan menawarkan kepada United pilihan tim cadangan mereka dan bantuan lain yang dibutuhkan."

Lanjut Baca lagi