Tanyakan saja kepada koki asal Kota Livorno, Massimiliano Allegri. Meski berhasil meramu Juventus dengan formula paten mereka, kemenangan, badai kritik tetap saja menerpa Allegri.

Banyak yang menilai Massimiliano Allegri hanya mendompleng resep sukses Juventus tanpa menawarkan sesuatu yang baru. Padahal, Allegri bisa menyajikan hidangan tersebut dengan piring Scudetto selama lima tahun beruntun.

Bahkan, terkadang Massimiliano Allegri juga melengkapi sajian itu dengan makanan ringan. Bisa lewat piring Coppa Italia, atau mangkuk Piala Super Italia.

Sayangnya pengakuan dari Eropa berupa gelas yang memiliki kuping besar di kedua sisinya tak bisa diraih Massimiliano Allegri. Alasan yang sama membuat Maurizio Sarri dipercaya untuk meramu Juventus.

Massimiliano Allegri

Sebagai seorang koki, Maurizio Sarri memiliki cara meracik resep yang berbeda dengan Massimiliano Allegri. Apabila Allegri merupakan koki tradisional, Sarri lebih berani memainkan rasa pada bumbunya.

Juventus buatan Massimiliano Allegri memang memiliki kelezatan yang luar biasa, tetapi rasanya terkesan hambar. Seolah tidak ada khas Allegri selama menjadi juru masak masakan tersebut.

Sementara itu, Maurizio Sarri adalah koki yang berani. Sarri tidak takut memainkan bumbu serta meracik rasa baru agar masakan yang dia sajikan memiliki ciri khas sendiri.

Sarriball, demikian gaya memasak Maurizio Sarri kerap disebut oleh media-media di Italia. Gaya itu juga yang coba dimasukkan oleh Sarri ke resep sukses Juventus.

Dalam perkenalannya setelah ditunjuk sebagai juru masak Juventus, Maurizio Sarri menjanjikan tidak akan menghilangkan ciri khas sajian tersebut. Namun, Sarri akan menerapkan filosofinya ke dalam masakan.

Lanjut Baca lagi