"Saya merasa sulit menyamai prestasi Massimiliano Allegri dalam lima musim terakhir. Namun, saya akan melupakan segala kemungkinan dan mencoba bersenang-senang di Juventus," kata Maurizio Sarri.
"Saya hanya akan membawa gaya bermain baru ke Juventus. Saya juga tidak berniat menghilangkan karakteristik yang dibangun oleh Massimiliano Allegri selama ini."
"Jelas, setiap pelatih memiliki filosofi yang berbeda. Namun, saya tidak akan menghilangkan 99 persen hal positif yang tertanam di Juventus selama ini," lanjutnya.
Patut dinanti, apakah Maurizio Sarri bisa menyajikan Juventus dengan ciri khasnya sendiri sembari mempertahankan resep sukses selama ini? Toh, Sarri memiliki tim hebat di dapurnya untuk melakukan itu.
Siapa tak kenal Cristiano Ronaldo? Pria yang telah memakan asam garam di dunia masak memasak ini menawarkan pengalaman untuk meningkatkan kualitas Juventus.
Demikian pula dengan Giorgio Chiellini yang telah menyajikan Juventus selama lebih dari satu dekade. Chiellini tentu paham betul bagaimana menjaga kualitas I Bianconeri.
Ada juga para juara dunia seperti Sami Khedira dan Blaise Matuidi. Belum lagi berbagai juru masak muda berkualitas macam Paulo Dybala, Federico Bernardeschi, hingga Moise Kean.
Sejatinya, tidak ada alasan Maurizio Sarri gagal meramu Juventus. Pertanyaannya adalah, rasa baru macam apa yang akan dimasukkan Sarri ke resep sukses Juventus?
Apakah Maurizio Sarri akan menghilangkan ciri khasnya agar tidak merusak cita rasa Juventus? Atau koki berusia 60 tahun itu berani mempertahankan gaya masaknya tanpa menghilangkan ciri khas Juventus?