Warisan Luis Milla (2)

Persiapan pun kembali dilakukan Luis Milla menyongsong Asian Games 2018. Tidak banyak perubahan dalam komposisi pemain. Luis Milla rata-rata masih menggunakan pemain yang berlaga di SEA Games 2017.

Tipikal Luis Milla memang suka memakai pemain muda. Hal ini juga dilakukan Luis Milla saat Timnas Indonesia Senior melakukan laga uji coba melawan Fiji (0-0), Kamboja (3-1), Suriah (2-3), Guyana (2-1), dan Islandia (1-4). Alumni SEA Games 2017 menghuni Skuat Garuda dengan komposisi hampir 70 persen.

Timnas U-23 alumni SEA Games 2017 semakin matang di bawah arahan Luis Milla. Namun, pekerjaan rumah Luis Milla adalah mencari sosok striker yang mampu bertindak sebagai pemantul dan predator. Nama-nama seperti Lerby Eliandry, Ilija Spasojevic, hingga Beto Goncalves dicoba dalam beberapa kali pertandingan uji coba.

Tak hanya itu, nama-nama seperti Riko Simanjuntak, Fachruddin Aryanto, hingga Victor Igbonefo silih-berganti masuk ke dalam skuat Timnas U-23 maupun senior. Maklum, Luis Milla mencari 3 sosok pemain senior untuk masuk ke dalam Timnas U-23, sesuai regulasi.

Hal itu sebagai evaluasi dalam turnamen PSSI Anniversary Cup 2018, di mana Timnas Indonesia tidak mampu mencetak satu gol pun. Skuat Garuda harus menelan kekalahan 0-1 dari Bahrain, dan bermain imbang tanpa gol kontra Korea Utara serta Uzbekistan.

"Kami akan melihat siapa pemain yang bisa membantu kami memecahkan masalah ini (tak bisa mencetak gol). Saya suka striker yang bisa cetak gol dan cepat adaptasi. Nanti kita lihat lagi di Liga, dan pada bulan Juni kami harapkan ada pertandingan lagi untuk mencoba pemain yang kami panggil. Mudah-mudahan ada dua uji coba di bulan Juni," kata Luis Milla, pada bulan Mei lalu.

Di balik bongkar-pasang pemain, Timnas sudah menemukan ritme permainan yang diinginkan ketika kedatangan Luis Milla. Bermain atraktif mengandalkan penguasaan bola sentuhan satu-dua, dan permainan sayap yang cepat.

Starter Timnas Indonesia U-23 saat berdoa jelang lawan Hong Kong U-23, pada laga terakhir Grup A cabang olahraga sepak bola Asian Games 2018 di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Senin (20/8) malam WIB. (BolaSkor.com/Rizki Fitrianto)

Hingga pada akhirnya, Timnas U-23 untuk Asian Games 2018 pun terbentuk. Tiga pemain senior yang menghuni skuat adalah Andritany Ardhiyasa (kiper), Stefano Lilipaly (gelandang), dan Beto Goncalves (striker).

Permainan Timnas U-23 pun makin atraktif. Formasi 4-2-3-1 yang biasanya berubah menjadi 4-3-3 mengalami tranformasi. Strategi false nine bisa diterapkan Luis Milla di Asian Games 2018. Lilipaly didorong ke depan untuk menjadi striker bayangan.

Crossing, umpan terobosan, hingga permainan menusuk dari sisi sayap bisa gunakan Timnas U-23. Segala sisi bisa digunakan Timnas U-23 untuk menyerang lawan.

Permainan identik Timnas dalam satu dekade terakhir seperti umpan-umpan panjang dan serangan balik sudah tidak ada lagi. Permainan itu dikubur dalam-dalam. Luis Milla menerapkan sepak bola menghibur dan atraktif.

Para pemain Timnas Indonesia U-23 merayakan gol yang dicetak Irfan Jaya ke gawang Hong Kong U-23, pada laga terakhir Grup A cabang olahraga sepak bola Asian Games 2018 di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Senin (20/8) malam WIB. (BolaSkor.com/Rizki Fitrianto)

Zulfiandi menjadi aktor yang ditemukan Luis Milla sebagai penyeimbang lapangan tengah dan pemotong aliran serangan lawan. Evan Dimas masih menjadi gelandang box to box yang lebih leluasa membangun serangan.

Febri Hariyadi dan Irfan Jaya mengandalkan kecepatan menusuk sisi sayap dan memberikan umpan crossing yang bisa dimaksimalkan Beto Goncalves, sebagai penyerang tengah. Lilipaly bertindak sebagai second striker atau false nine, jika Beto ditarik keluar.

Pertahanan digalang Hansamu Yama-Ricky Fajrin sebagai duet bek tengah. Ditopang Rezaldi Hehanussa dan I Putu Gede Juni Antara. Posisi kiper ada Andritany Ardhiyasa.

Singkat cerita Luis Milla telah menularkan sepak bola Indonesia dengan permainan menyerang penguasaan bola. Formasi 4-5-1 (saat bertahan), 4-2-3-1 (saat menyerang), dan 4-3-3 (saat menyerang). Tidak lagi menggunakan umpan-umpan panjang dari lini tengah langsung ke depan. Permainan sabar dengan atraktif penguasaan bola diperagakan Timnas.

Meski pada akhirnya, keberuntungan tidak berpihak. Timnas U-23 gugur di fase 16 besar Asian Games 2018 usai kalah adu penalti 3-4 (2-2) dari Uni Emirat Arab. Namun, setidaknya Luis Milla sudah menularkan dan mewarisi jati diri pemainan Timnas yang modern.

Warisan Luis Milla (3)

Lanjut Baca lagi