Saatnya Fokus ke Piala AFF 2018

Dengan begitu, sudah saatnya melupakan Luis Milla untuk sejenak. PSSI harus memutuskan dan tak bisa menunggu Luis Milla terlalu lama, karena Piala AFF 2018 sebentar lagi dimulai.

Timnas Indonesia akan menghadapi Piala AFF 2018 pada tanggal 8 November mendatang. Timnas Indonesia memulai laga perdananya melawan Singapura, di Stadion National, 9 November 2018.

Kurang dari satu bulan, Timnas Indonesia harus menggelar persiapan matang. Pasalnya, Piala AFF 2018 adalah saatnya Skuat Garuda menjadi juara.

Lawan-lawan menyulitkan Timnas Indonesia, seperti Thailand dan Myanmar, tidak membawa pemain andalannya ke Piala AFF 2018.

Timnas Indonesia pun sudah terbiasa tanpa Luis Milla, meski memainkan filosofi permainan warisan mantan pemain Barcelona dan Real Madrid itu. Buktinya, Timnas Indonesia menang 1-0 atas Mauritius dan 3-0 dari Myanmar pada laga uji coba.

Luis Milla beserta jajaran staf kepelatihan Timnas Indonesia. (BolaSkor.com/Istimewa)

Bima Sakti adalah aktor yang paling cocok menjadi penerus Luis Milla. Meski masih berharap Luis Milla datang, Bima Sakti sudah menyerap ilmu Luis Milla selama 1,5 tahun ketika menjadi asisten pelatih. Ditambah lagi, Bima Sakti sebentar lagi menerima sertifikat lisensi kepelatihan A AFC.

Kedatangan Luis Milla ke Timnas Indonesia pun, sepenuhnya sudah hampir terselesaikan. Luis Milla sudah menularkan ilmunya ke dalam Filanesia, dan khususnya Bima Sakti, meski belum secara penuh 100 persen.

"Saya sudah belajar dari coach Luis. Jadi gaya bermain tidak jauh berbeda. Seperti saya bilang, semua rezeki dari Allah. Kalau memang rezeki saya sebagai pelatih di AFF, saya siap saja. Tetapi gaya permainan akan tetap seperti dengan Luis Milla," sambung Bima Sakti.

Skuat Timnas Indonesia saat ini. (PSSI)

Bima Sakti pun sudah menerapkan warisan Luis Milla dalam metode permainan sentuhan satu-dua dengan formasi 4-2-3-1 atau 4-3-3. Sebelumnya, Timnas identik dengan permainan 4-5-1 atau 4-4-2 dengan mengandalkan umpan panjang serta serangan balik.

Formasi 4-2-3-1 ala Luis Milla mengandalkan penyerang tengah yang bisa bertugas sebagai pemantul dan predator tajam di pertahanan lawan. Tentu saja, permainan sisi sayap menunjang itu semua. Formasi 4-2-3-1 bisa berubah menjadi 4-3-3 yang mengandalkan sisi sayap menusuk ke dalam, dan crossing ke penyerang tengah.

Lalu strategi false nine 4-2-3-1. Memakai penyerang bayangan bukan striker asli. Singkat cerita dengan permainan menyerang penguasaan bola.

Dari segi pertahanan, formasi 4-2-3-1 berubah menjadi 4-5-1. Menumpuk lima pemain di lini tengah untuk pressing ketat, agar musuh tidak dapat menguasai bola dengan leluasa.

Bina Warisan Luis Milla

Lanjut Baca lagi