Titik Nadir Neil Etheridge

Tahun 2010, Timnas Filipina menjalani kisah cinderella di bawah asuhan Simon McMenemy, yang kini melatih Bhayangkara FC. Tidak ada yang mengunggulkan mereka. Jangankan untuk menembus fase gugur, keluar grup saja tidak. Filipina berada di Grup B bersama negara kuat di Asia Tenggara seperti Vietnam, Singapura, dan Myanmar.

Mengandalkan duo Younghusband, Phil dan James Younghusband, McMenemy membawa Filipina keluar sebagai runner-up grup B. Pada semifinal Piala AFF, Filipina berjuang keras menghadapi Indonesia yang berstatus tuan rumah. Dengan sistem pertandingan dua leg, Filipina kalah dengan skor identik, 0-1, melalui gol yang dicetak Cristian Gonzales.

Filipina yang berstatus kuda hitam turnamen tersingkir dengan agregat gol 0-2 oleh Indonesia. Kendati tersingkir, kiprah mereka sangat diapresiasi masyarakat Filipina. McMenemy tidak menyangka sambutan kepada timnya di bandara sangat meriah, ketika mereka pulang ke Filipina. Timnas Filipina sudah dianggap laiknya pahlawan.

Dari pemain-pemain yang disambut antusiasme warga Filipina tersebut, ada satu nama yang saat itu masih berusia 20 tahun. Dia adalah Neil Etheridge. Status Etheridge masih terdaftar sebagai pemain Fulham, klub yang cukup populer di Inggris. Etheridge cukup ramai dibahas media pada 2010 silam dengan statusnya tersebut.

Kendati demikian, kisah perjalanan Etheridge nyatanya tidak semanis cerita dongeng, khususnya setelah bermain di Piala AFF 2010. Kesabaran Fulham dengannya sudah habis. Fulham tidak melihat adanya yang spesial dari kiper berdarah Filipina-Inggris tersebut, meski ia sudah empat kali "disekolahkan" di Leatherhead, Charlton Athletic, Bristol Rovers, dan Crewe Alexandra. Mereka pun melepasnya begitu saja pada tahun 2014.

Dari situ, karakter dan mental Etheridge benar-benar diuji. Oldham Athletic, klub yang berada di divisi keempat sepak bola Inggris, mau menampungnya. Di sana, Etheridge hidup dengan penghasilan kecil, sampai ia harus tidur di sofa temannya.

"Saya tinggal di sofa rekan setim ketika saya bermain di sana (Oldham). Tapi, inilah yang harus Anda lakukan untuk berlanjut (ke fase berikutnya)," ucap Etheridge. Tidak mudah hidup seperti itu, di usia yang relatif muda. Oldham tidak banyak memainkannya dan meminjamkannya ke Charlton Athletic.

Lanjut Baca lagi