Setelah ingar bingar Piala Dunia mulai mereda. Monti muncul dengan mengungkapkan jika dirinya mendapatkan ancaman. Monti menuturkan keluarganya akan dibunuh jika Argentina tidak mau mengalah.

“Pada babak pertama, ketika Argentina memimpin 2-1, mereka mengatakan jika Argentina tidak kalah, mereka akan membunuh saya nenek dan bibi saya," ujar Monti.

Mungkin, akan sangat mudah untuk mengatakan jika seorang pemain tidak boleh terpengaruh pada hal di luar lapangan. Namun, pada saat itu, supremasi hukum belum berdiri setegak sekarang. Selain itu, banyak pemain Argentina lainnya yang mendapatkan ancaman serupa meski tak spesifik seperti apa yang dialami Monti.

Monti hengkang ke Eropa dan bergabung dengan Juventus pada 1932. Pada saat itu sang pemain diiming-imingi dengan gaji hinga 5.000 US dollar per bulan serta fasilitas lainnya sepeti mobil, rumah dan bonus.

Monti bersama timnas Argentina.

Rupanya, Italia memang sengaja ingin Monti memperkuat timnas karena pada saat itu sepak bola sangat erat kaitannya dengan politik. Italia yang dikenal sebagai negara fasis ingin unjuk gigi di bidang olahraga dengan memenangi Piala Dunia yang berlangsung di negaranya sendiri.

Tidak jelas apakah persyaratan untuk mengambil kewarganegaraan Italia merupakan bagian dari kesepakatan, tetapi apa pun yang terjadi, Monti pindah ke Turin dan menjadi warga negara Italia dan memenuhi syarat untuk bergabung dengan Azzurri.

Pada awal kedatangannya di Juventus, Monti sempat mengalami masalah kelebihan berat badan. Ia melakukan beberapa latihan khusus guna mengurang bobot tubuhnya.

Lanjut Baca lagi