Kadek akhirnya menemukan jalannya untuk berkarier profesional di dunia para games. Awalnya, dia diihat oleh pelatih NPC Indonesia, yang merupakan guru sekolahnya, untuk mengikuti olahraga ekstra basket dan voli.
“Setelah itu, “Mau gak gabung NPC Kota Denpasar?” Saya masih bingung. Apa sih itu? Belum ngerti. Belum tahu kan, gitu. Setelah itu saya dikontak-kontak lagi. Dikontak-kontak,” jelas Kadek.
“Mungkin lumayan agak lama. Habis itu disuruh gabung latihan. Saya belum minat sebenarnya. Setelah itu saya coba lah. Saya gabung. Kayak gimana sih, gitu kan. Setelah itu saya gabung. Itu dibilang ada event terdekat di Palembang 2023, Peparnepas.”
“Saya diikutin main ke sana. Setelah main, main pertama, event pertama saya itu di... Peparpenas Palembang 2023. Dari sana saya main tolak peluru. Mendapatkan medai emas pertama. Di ajang yang pertama saya. Setelah itu saya dideketin sama Mas Purwo (pelatih NPC Indonesia),”
“Nah habis itu pelatih saya ngomong “Nanti kalau kamu ada diajak gabung ke latihan di sana, mau aja”. Saya mau-mau saja. Besoknya setelah saya pulang dari Palembang itu ada kabar. Kamu ikut seleksi Skodi. Ikut seleksi Skodi. Berangkat. Habis berangkat itu, seleksi di Solo. Seleksi di Solo,”
“Setelah itu, pengumuman. Saya lolos. Setelah itu latihan lah di Skodi ini. Latihan. Habis itu, ada event lagi di Solo. Peparnas. Peparnas yang pertama. Itu saya main tiga nomor. Lempar cakram. Tolak peluru. Dan lempar lembing. Saya mendapatkan satu emas, satu perak, dan satu perunggu. Di ajang yang pertama,”