4. Frans Van Balkom (Belanda/1978-1979)

Mantan bek ini bergerak ke Indonesia memimpin NIAC Mitra dan menjadi bagian staf Wiel Coerver, yang digantikan beberapa bulan pada 1979. Frans Van Balkom juga mendapat target SEA Games 1981, Kualifikasi Olimpiade 1980, Kualifikasi Piala Dunia 1982. Ia hanya mengerjakan tugas sampai Kualifikasi Olimpiade 1980, namun gagal.

5. Marek Janota (Polandia/1979-1980)

Marek Janota menjadi pelatih Timnas Indonesia setelah mengantar Persija Jakarta juara 1979. Ia memilih mundur karena tak mendapat kesempatan di SEA Games 1979, juga dilaporkan dipengaruhi intervensi PSSI.

Baca Juga: Termasuk Maman Abdurrahman, Ini Respons Tiga Penggawa Timnas soal Pengaturan Skor Piala AFF 2010

6. Bernd Fischer (Jerman/1980-1981)

Bernd Fischer didatangkan dengan target meraih emas SEA Games 1981. Namun ia gagal memenuhinya, karena hanya mendapat perunggu.

7. Anatoli Polosin (Rusia/1987-1991)

Anatoli Polosin. (Dmitry Solntsev)

Sempat diragukan sejak penunjukkan pada 1987, Anatoli Polosin berhasil menangkis. Pendekatan fisik membuat stamina pasukan Timnas begitu tinggi dan mampu bermain 120 menit di semifinal dan final.

Bersamanya, Timnas Indonesia sukses meraih medali emas SEA Games 1991 di Manila. Itu merupakan emas kedua kalinya di SEA Games.

8. Ivan Toplak (/Yugoslavia/1991-1993)

Ivan Toplak didatangkan PSSI untuk memimpin Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 1994. Namun bersamanya, timnas gagal termasuk mempertahankan medali emas di SEA Games 1993.

9. Romano Matte (Italia/1993-1995)

Romano Matte merupakan pelatih Italia pertama. Ia menjadi pelatih timnas setelah menangani tim Indonesia di kompetisi Primavera di Italia. Ia gagal membawa Indonesia kembali meraih emas di SEA Games 1995, namun mencatatkan kemenangan besar 10-0 atas Kamboja.

Lanjut Baca lagi