1. Choo Seng Quee (Singapura/1951-1953)

Sosok asal Singapura ini menjadi pelatih pertama Timnas Indonesia sejak kemerdekaan. Ia mulai berkonsetrasi menjadi pelatih sejak 1949 atau setelah menjadi gelandang untuk Asosiasi Sepak Bola Cina-Singapura, dan sempat membela Asosiasi Sepak Bola Singapura.

Paman Choo, begitu dia dipanggil menangani Timnas Indonesia sejak 1951. Atau setelah meramu taktik untuk Asosiasi Sepak Bola Singapura. Ia menangani Maulwi Saelan dkk. termasuk di Asian Games pertama di India pada 1951, di mana Indonesia kalah 0-3 dari tuan rumah di babak pertama.

Choo Seng Quee juga membawa Timnas Indonesia tur ke Hong Kong pada 1953 dan mencatatkan kemenangan. Itu sebelum diangkat menjadi pelatih timnas Malaya (Malaysia) pada 1958.

2. Antun 'Tony' Pogacnik (Yugoslavia/1954-1964)

Tony Pogacnik. (Istimewa)

Tony Pogacnik datang ke Indonesia menyusul ketertarikan Maladi, Ketua Umum PSSI. Itu setelah melihat permainan tim Yugoslavia di Olimpiade Helsinki 1952.

Sosok asal Yugoslavia datang pada awal 1954 dengan tugas membuat dasar sepak bola untuk pemain muda. Bersamanya, Indonesia melaju ke semifinal Asian Games 1954 di Manila, menahan seri Uni Soviet 0-0 di Olimpiade Melbourne 1956, dan merebut medali perunggu pada Asian Games 1958 di Tokyo.

Baca Juga: Alasan PSSI Tunjuk Simon McMenemy dan Indra Sjafri sebagai Pelatih Timnas Indonesia

Jelang Asian Games 1962, Tony Pogacnik membawa Indonesia meraih gelar juara Merdeka Games 1961, dengan catatan tanpa kekalahan.

Kariernya sempat dinodali masalah suap 'Skandal Senayan' pada 1962 yang dilakukan pemainnya. Tony Pogacnik yang sedang fokus menatap Asian Games 1962 di Indonesia, begitu terpukul. Di tangannya, Timnas Indonesia gagal memenuhi target juara.

3. Wiel Coerver (Belanda/1975-1976)

Wiel Coerver datang ke Indonesia pada 1975 atau setelah membawa Feyenoord Rotterdam menjuarai Piala UEFA 1974. Ia punya tugas memimpin tim menjalani kualifikasi Olimpiade Montreal 1976.

Albert Einstein-nya sepak bola juga menggagas turnamen segitiga yang melibatkan Manchester United dan Ajax Amsterdam. Dalam turnamen ini, Indonesia menahan Manchester United 0-0, sebelum kalah 1-4 dari Ajax.

Intervensi menjadi salah satu sebab hubungannya dengan federasi kurang baik. Timnas Indonesia akhirnya gagal melangkah ke Olimpiade 1976 setelah kalah dari Korea Utara.

Lanjut Baca lagi