Menelaah titik masalah dan mencari solusi serta membangun kembali sebuah tim yang kokoh memang memelukan waktu. Jerman tidak langsung bangkit. Terbukti dari hasil yang belum memuaskan di ajang UEFA Nations League.

Namun, semua itu adalah bagian dari sebuah proses. Kini, Jerman sudah terdepak ke Liga B UEFA Nations League. Namun mereka masih memiliki peluang untuk tampil di Euro 2020 mendatang. Dan inilah yang menjadi sasaran mereka saat ini.

Laga-laga di UEFA Nations League dan beberapa uji coba, menjadi momen yang tepat bagi Jerman untuk apa yang mesti diubah, taktik dan pemilihan pemain. Hingga saat ini hal itu amat kentara.

Pelatih Jerman, Joachim Low mulai memanggil kembali Leroy Sane yang dicoret dari skuat Piala Dunia 2018 lalu. Juga dicoba pemain muda macam Serge Gnabry dan Thilo Kehrer.

Sane sudah menampilkan kontribusi dengan menjadi starter di tiga laga terakhir dan menyumbang dua gol. Bagi Sane, pemain sayap Manchester City ini sepertinya sudah melupakan rasa patah hatinya dan berusaha menjadi salah satu bagian dari kebangkitan Jerman.

Sedangkan Gnabry, kini sudah membuat empat gol dalam lima penampilan bersama Jerman. Gnabry bisa menjadi sosok alternatif di lini depan yang tidak dimiliki Jerman pada Piala Dunia lalu.

Kehadiran Kehrer dalam skuat Low juga harus mendapatkan perhatian. Pasalnya bek serbabisa Paris Saint-Germain ini akan menjadi suntikan tenaga di lini pertahanan Jerman. Munculnya deretan talenta baru adalah bukti Jerman belajar dari kesalahan.

Sedangkan dari sisi taktik, Low pun mulai terlihat tidak lagi kaku. Contohnya pada pertemuan pertama melawan Belanda Oktober lalu, Low memakai pola 4-3-3. Hasilnya, Jerman dihajar habis-habisan oleh Belanda yang tampil lebih solid. Selang sebulan kemudian, menghadapi lawan yang sama, Low menempatkan lima pemain di lini belakang dengan dua bek sayap.

Lanjut Baca lagi