Di sisi lain, Azrul Ananda gembira karena DBL Indonesia akhirnya dapat duduk bersama dua kementerian yang memiliki peran sentral dalam olahraga pelajar, yaitu Kemenpora dan Kemendikdasmen.

"Selama ini DBL banyak berdiskusi soal olahraga pelajar hanya dengan Kemenpora. Lewat acara ini, setelah DBL berjalan 21 tahun, akhirnya kami bisa duduk bersama membahas bagaimana olahraga pelajar bisa dikembangkan lebih baik lagi," ujarnya.

Azrul menambahkan, DBL Indonesia memahami betul beragam kendala yang dihadapi sekolah, terutama sekolah negeri dalam pembinaan olahraga pelajar.

"Kami banyak mendengar langsung keluhan dari sekolah. Karena itu, kesempatan berkolaborasi dengan Kemendikdasmen dan Kemenpora menjadi momentum besar bagi masa depan olahraga pelajar," tuturnya.

Salah satu bentuk kolaborasi yang diharapkan DBL adalah pengakuan resmi dari Kemendikdasmen terhadap prestasi atlet pelajar di ajang DBL. Jika terealisasi, sertifikat kompetisi DBL dapat menjadi dokumen yang diakui, bahkan berpotensi membuka akses beasiswa di perguruan tinggi negeri.

DBL, dari Kompetisi ke Ekosistem

Lanjut Baca lagi